Disinfeksi Massal, PMI Gowa Sasar 1.460 Rumah Ibadah dan Kantor Pemerintahan
loading...
A
A
A
SUNGGUMINASA - Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Gowa melakukan disinfeksi secara massal dengan menyasar 1.460 titik.
Masing-masing, 1.351 tempat ibadah di Kabupaten Gowa, dengan rincian 1.329 masjid dan 22 gereja, disemprot pada Sabtu 6 Juni kemarin. Kemudian 109 titik dengan fokus pada kantor pemerintahan, kantor pelayanan publik, kantor instansi vertikal, dan bank disemprot hari ini, Minggu (7/6/2020).
Ketua PMI Kabupaten Gowa, Abd Rauf Malaganni menjelaskan, tempat ibadah akan kembali berfungsi seperti biasa baik di masjid maupun di gereja.
"Karena itu kami melakukan penyemprotan sebagai persiapan tempat-tempat ibadah akan dibuka kembali," ungkapnya.
Dia menuturkan, untuk pelaksanaan hari kedua ada 109 titik yang disemprot, masing-masing 60 kantor pemerintah mulai dari kantor bupati, camat, DPRD, desa dan lurah. Kemudian ada 15 kantor instansi vertikal dan BUMN, 20 kantor perbankan dan 15 kantor pelayanan seperti Adira, Kredit Plus, Honda, Yamaha dan 14 titik lokasi lainnya.
"Kemarin memang kita fokuskan pada tempat-tempat ibadah, dan hari ini perkantoran agar saat beraktivitas Senin (8/6/2020) besok. Kondisi kantor sudah steril untuk digunakan beraktivitas," katanya.
Salah satunya di kantor pemerintahan, setelah dilakukannya sterilisasi dengan melakukan penyemprotan disinfektan, maka seluruh aktivitas dapat berjalan normal seperti biasanya.
Selain itu, kegiatan ini pula sebagai upaya PMI untuk ikut berkontribusi terhadap penangan dan pencegahan penularan Covid-19 , khususnya di Kabupaten Gowa.
"PMI menjadi motor penggerak dalam mengajak seluruh komponen masyarakat memberantas pandemi virus corona di seluruh wilayah Provinsi Sulawesi Selatan," tegas Wakil Bupati Gowa ini.
Penyemprotan disambut baik oleh petugas Gereja Katolik Manggarupi. Pastor Junturing berharap, aktivitas ibadah di Gereja Katolik Manggarupi kembali berjalan seperti biasa. Selama ini pelakasanaan ibadah hanya dilakukan melalui online atau live streaming.
"Penyemprotan diharapkan bisa memutus penyebaran Covid-19. Setelah ini kami akan bersurat dan mohon ijin untuk melaksanakan ibadah di sini. Kalau pemerintah sudah mengizinkan baru kita laksanakan, kita ikuti apa arahan Pemerintah," jelasnya.
Masing-masing, 1.351 tempat ibadah di Kabupaten Gowa, dengan rincian 1.329 masjid dan 22 gereja, disemprot pada Sabtu 6 Juni kemarin. Kemudian 109 titik dengan fokus pada kantor pemerintahan, kantor pelayanan publik, kantor instansi vertikal, dan bank disemprot hari ini, Minggu (7/6/2020).
Ketua PMI Kabupaten Gowa, Abd Rauf Malaganni menjelaskan, tempat ibadah akan kembali berfungsi seperti biasa baik di masjid maupun di gereja.
"Karena itu kami melakukan penyemprotan sebagai persiapan tempat-tempat ibadah akan dibuka kembali," ungkapnya.
Dia menuturkan, untuk pelaksanaan hari kedua ada 109 titik yang disemprot, masing-masing 60 kantor pemerintah mulai dari kantor bupati, camat, DPRD, desa dan lurah. Kemudian ada 15 kantor instansi vertikal dan BUMN, 20 kantor perbankan dan 15 kantor pelayanan seperti Adira, Kredit Plus, Honda, Yamaha dan 14 titik lokasi lainnya.
"Kemarin memang kita fokuskan pada tempat-tempat ibadah, dan hari ini perkantoran agar saat beraktivitas Senin (8/6/2020) besok. Kondisi kantor sudah steril untuk digunakan beraktivitas," katanya.
Salah satunya di kantor pemerintahan, setelah dilakukannya sterilisasi dengan melakukan penyemprotan disinfektan, maka seluruh aktivitas dapat berjalan normal seperti biasanya.
Selain itu, kegiatan ini pula sebagai upaya PMI untuk ikut berkontribusi terhadap penangan dan pencegahan penularan Covid-19 , khususnya di Kabupaten Gowa.
"PMI menjadi motor penggerak dalam mengajak seluruh komponen masyarakat memberantas pandemi virus corona di seluruh wilayah Provinsi Sulawesi Selatan," tegas Wakil Bupati Gowa ini.
Penyemprotan disambut baik oleh petugas Gereja Katolik Manggarupi. Pastor Junturing berharap, aktivitas ibadah di Gereja Katolik Manggarupi kembali berjalan seperti biasa. Selama ini pelakasanaan ibadah hanya dilakukan melalui online atau live streaming.
"Penyemprotan diharapkan bisa memutus penyebaran Covid-19. Setelah ini kami akan bersurat dan mohon ijin untuk melaksanakan ibadah di sini. Kalau pemerintah sudah mengizinkan baru kita laksanakan, kita ikuti apa arahan Pemerintah," jelasnya.
(luq)