Pandemi COVID-19, FEB Unisma Tetap Jaga Kualitas Penelitian
loading...
A
A
A
Pandemi COVID-19, diakuinya juga telah menimbulkan keterbatasan dalam melakukan riset. Misalkan sulitnya mengimplementasikan desain riset tertentu, sulitnya mengumpulkan data primer, serta keterbatasan literasi. "Apapun dampak negatif dari pandemi COVID-19, sebagai peneliti harus mampu merubah perilaku yang adaptif dalam penelitian serta menciptakan topik baru," tuturnya.
"Perubahan perilaku peneliti bisa dijabarkan, misalnya perubahan berbagai metode untuk mencari data. Sekarang era 4.0, gunakan aplikasi digital untuk mengumpulkan data. Jika era normal bisa memperoleh data dengan jalan menyebarkan kuisioner atau wawancara secara langsung, saat ini bisa diganti dengan gunakan google form, atau wawancara melalui mobile phone. Bahkan saat ini terbuka luas menggunakan desain riset penelitian experimen untuk bidang sosial," pungkasnya.
(Baca juga: Normal Baru, Sehari Restoran di Swedia Hanya Terima 1 Tamu )
Wakil Dekan FEB Unismas Bidang Akademik dan Kerjasama, Afifudin mengatakan, kegiatan workshop metodologi penelitian dan sosialisasi skripsi menjadi salah satu upaya strategis dalam menggenjot kualitas penyusunan skipsi mahasiswa.
"Tidak hanya sekedar memberikan penguatan dalam penyusunan skripsi, namun juga sekaligus membuka wawasan penggunaan metode-metode baru dalam penulisan skripsi. Acara ini diikuti sekitar 800 mahasiswa, yang saat ini bermukim di kampung halamannya masing-masing di seluruh Indonesia," tuturnya.
Meskipun digelar secara virtual, tidak mengurangi antusias mahasiswa yang saat ini berancang-ancang mengajukan topik skripsi. Apalagi narasumber juga menjabarkan peluang- peluang topik baru dan isu penting di masa pandemi COVID-19, sebagai acuan mahasiswa dalam mengajukan topik penelitian.
Lihat Juga: Mahasiswa IPB University Hilang di Pulau Sempu Malang saat Penelitian, Begini Kronologinya
"Perubahan perilaku peneliti bisa dijabarkan, misalnya perubahan berbagai metode untuk mencari data. Sekarang era 4.0, gunakan aplikasi digital untuk mengumpulkan data. Jika era normal bisa memperoleh data dengan jalan menyebarkan kuisioner atau wawancara secara langsung, saat ini bisa diganti dengan gunakan google form, atau wawancara melalui mobile phone. Bahkan saat ini terbuka luas menggunakan desain riset penelitian experimen untuk bidang sosial," pungkasnya.
(Baca juga: Normal Baru, Sehari Restoran di Swedia Hanya Terima 1 Tamu )
Wakil Dekan FEB Unismas Bidang Akademik dan Kerjasama, Afifudin mengatakan, kegiatan workshop metodologi penelitian dan sosialisasi skripsi menjadi salah satu upaya strategis dalam menggenjot kualitas penyusunan skipsi mahasiswa.
"Tidak hanya sekedar memberikan penguatan dalam penyusunan skripsi, namun juga sekaligus membuka wawasan penggunaan metode-metode baru dalam penulisan skripsi. Acara ini diikuti sekitar 800 mahasiswa, yang saat ini bermukim di kampung halamannya masing-masing di seluruh Indonesia," tuturnya.
Meskipun digelar secara virtual, tidak mengurangi antusias mahasiswa yang saat ini berancang-ancang mengajukan topik skripsi. Apalagi narasumber juga menjabarkan peluang- peluang topik baru dan isu penting di masa pandemi COVID-19, sebagai acuan mahasiswa dalam mengajukan topik penelitian.
Lihat Juga: Mahasiswa IPB University Hilang di Pulau Sempu Malang saat Penelitian, Begini Kronologinya
(eyt)