Pandemi COVID-19, FEB Unisma Tetap Jaga Kualitas Penelitian

Minggu, 07 Juni 2020 - 12:24 WIB
loading...
Pandemi COVID-19, FEB Unisma Tetap Jaga Kualitas Penelitian
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Islam Malang (Unisma), Nur Diana. Foto/Dok. Humas FEB Unisma
A A A
MALANG - Masa pandemi COVID-19 yang belum diketahui kapan berakhirnya, tidak menyurutkan niat Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Islam Malang (Unisma), untuk meningkatkan kualitas penelitian.

(Baca juga: Asyik Nongkrong di Cafe, 12 Orang Reaktif Saat Rapid Test )

Sebagai lembaga akademik, tentunya kualitas penelitian sangat penting bagi FEB Unisma dalam mengembangkan ilmu pengetahuan. Upaya peningkatan kualitas itu dilakukan FEB Unisma dengan menggelar workshop Metodologi Penelitian Tugas Akhir bagi mahasiswa semester enam yang saat ini mengajukan topik penelitian skripsi.

Pembatasan kegiatan akibat pandemi COVID-19, tidak menyurutkan langkah FEB Unisma untuk tetap menggelar workshop ini. Workshop digelar secara virtual. "Pembatasan kegiatan akibat pandemi COVID-19, tidak mengurangi nilai pentingnya workshop untuk penelitian ini," tegas Dekan FEB Unisma, Nur Diana.

Dia mengatakan, sangat mengapresiasi kerja keras tim akademik FEB Unisma, yang telah mewujudkan workshop penelitian secara daring di tengah situasi pembatasan perkualiahan dan kegiatan tatap muka langsung. "Pandemi COVID-19 jangan dijadikan halangan untuk menghambat proses kelulusan mahasiswa," ujarnya.

Lebih lanjut, Nur Diana memaparkan, dalam penyusunan skripsi yang menjadi hal tersulit adalah bagaimana membangun isu dalam penelitian. Hampir 75% waktu peneliti tercurah untuk menyusun atau membuat isu penelitian. Setelah itu menentukan desain risetnya.

"Makanya kami sepakat jika saat ini program studi yang ada di FEB Unisma membuat langkah antisipasi, yakni dengan menyelenggarakan workshop dan sosialisasi sejak dini agar calon lulusan mempersiapkan dengan baik, serta menjaga kualitasnya," katanya.

(Baca juga: Pandemi COVID-19, Ini Kata Indra Sjafri Tentang Liga 1 2020 )

Dalam paparannya, Nur Diana juga memberikan materi tentang alur penelitian kuantitatif yang berdasar pada data faktual dan permasalahan-permasalahan yang ada di sekitar, sehingga mampu membuat kerangka teori untuk menjawab hipotesis yang sudah disintesakan.

Sementara, untuk metode penelitian kualitatif, menurutnya didasarkan pada proses berfikir secara induksi, yang pada prosesnya membutuhkan tenaga, serta usaha lebih bagi para peneliti.

Pandemi COVID-19, diakuinya juga telah menimbulkan keterbatasan dalam melakukan riset. Misalkan sulitnya mengimplementasikan desain riset tertentu, sulitnya mengumpulkan data primer, serta keterbatasan literasi. "Apapun dampak negatif dari pandemi COVID-19, sebagai peneliti harus mampu merubah perilaku yang adaptif dalam penelitian serta menciptakan topik baru," tuturnya.

"Perubahan perilaku peneliti bisa dijabarkan, misalnya perubahan berbagai metode untuk mencari data. Sekarang era 4.0, gunakan aplikasi digital untuk mengumpulkan data. Jika era normal bisa memperoleh data dengan jalan menyebarkan kuisioner atau wawancara secara langsung, saat ini bisa diganti dengan gunakan google form, atau wawancara melalui mobile phone. Bahkan saat ini terbuka luas menggunakan desain riset penelitian experimen untuk bidang sosial," pungkasnya.

(Baca juga: Normal Baru, Sehari Restoran di Swedia Hanya Terima 1 Tamu )

Wakil Dekan FEB Unismas Bidang Akademik dan Kerjasama, Afifudin mengatakan, kegiatan workshop metodologi penelitian dan sosialisasi skripsi menjadi salah satu upaya strategis dalam menggenjot kualitas penyusunan skipsi mahasiswa.

"Tidak hanya sekedar memberikan penguatan dalam penyusunan skripsi, namun juga sekaligus membuka wawasan penggunaan metode-metode baru dalam penulisan skripsi. Acara ini diikuti sekitar 800 mahasiswa, yang saat ini bermukim di kampung halamannya masing-masing di seluruh Indonesia," tuturnya.

Meskipun digelar secara virtual, tidak mengurangi antusias mahasiswa yang saat ini berancang-ancang mengajukan topik skripsi. Apalagi narasumber juga menjabarkan peluang- peluang topik baru dan isu penting di masa pandemi COVID-19, sebagai acuan mahasiswa dalam mengajukan topik penelitian.
(eyt)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3291 seconds (0.1#10.140)