Membaca Keberagaman dari Masjid Agung Solo

Rabu, 24 November 2021 - 07:05 WIB
loading...
A A A
Sebelum memasuki serambi masjid, pengunjung akan melewati kolam terlebih dahulu. Kolam ini ada di tiap-tiap sisi masjid. Keberadaan kolam, yang bakal membasuh kaki-kaki jamaah yang hendak memasuki masjid ini, bukan tanpa sebab musabab.

“Mbah-mbah disek itu kan nggak nggo sandal. Ulama-ulama biyen marai pelajaran dengan langsung dipraktikkan tanpa harus menggurui, biar tidak tersinggung, maka dibuatlah kolam air. Otomatis bila masuk masjid, sudah suci,” ungkap Pak Muhtarom lagi.

Masjid Agung Keraton Surakarta ini, tutur Pak Muhtarom, “bukan hanya aset untuk umat Islam saja, tapi aset bangsa. Bila sudah menyangkut bangsa, maka milik semua," sebutnya. Baca Juga: Akses Masuk Gang Ditutup Tembok, Warga di Brebes Ini Terpaksa Miringkan Badan.

Sampai sekarang, masjid Agung ini masih menjadi titik penting tradisi Islam di Keraton Surakarta, pendeknya, dan yang lebih luas, mewakili cermin budaya keberagaman di Kota Solo sebagaimana umumnya.

Sumbangsih dari Masjid Agung Solo tak bisa diabaikan atau disepelekan begitu saja, dengan amat gampangnya. Peran masjid ini tak sekadar catatan kaki.
(nag)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1290 seconds (0.1#10.140)