Senam Diiringi Musik DJ di Halaman Masjid Agung Kolut Tuai Sorotan, Ketua Korpri Minta Maaf
loading...
A
A
A
KOLAKA UTARA - Seratusan Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kabupaten Kolaka Utara (Kolut), Sulawesi Tenggara (Sultra) melakukan senam yang diiringi musik DJ di halaman Masjid Agung, Lasusua, Minggu (1/12/2024) pagi. Kegiatan tersebut menuai sorotan dan videonya viral di media sosial.
Dari tayangan video berdurasi 41 detik, seratusan peserta yang didominasi emak-emak itu melakukan senam dalam rangka HUT ke-53 Korpri. Mereka mengenakan pakaian putih-putih dan diiringi musik DJ.
Kegiatan tersebut mendapat tanggapan beragam baik pro maupun kontra. Sebagian warga menilai senam sehat tidak beretika karena tidak menghargai tempat peribadatan umat Islam.
"Bagi yang menyatakan ini salah, maka saya selaku Ketua Korpri Kolut memohon maaf atas kekeliruan ini," ujar Ketua Korpri Kolut Mukhlis Bahtiar.
Meski demikian, senam tersebut sebenarnya bertujuan mempertahankan atau meningkatkan derajat kesehatan. Dari segi ini, dia berpendapat hal itu wajar.
Namun, ketika berbicara tentang bercampurnya laki-laki pada kegiatan tersebut dianggapnya kurang baik secata etika dan perlu dipisahkan ke depannya. Untuk kaum hawa, Mukhlis menyarankan di dalam gedung (Aula Islamic Centre) dan laki-laki di luar gedung atau masjid.
"Seandainya tadi judulnya berjoget saya yang paling pertama memprotes bahkan menghentikan kegiatan ini. Saya kira ini penjelasan saya dan mudah-mudahan yang memberi kritik ini makin baik ibadahnya sehingga kritiknya membawa berkah bagi kita semua," ucapnya.
Diketahui, Masjid Agung Kolut terdiri dari tiga lantai. Untuk lantai pertama dijadikan Aula Islamic Centre, Sekretariat Baznas dan MUI Kolut serta lantai kedua dan tiga merupakan tempat salat.
Dari tayangan video berdurasi 41 detik, seratusan peserta yang didominasi emak-emak itu melakukan senam dalam rangka HUT ke-53 Korpri. Mereka mengenakan pakaian putih-putih dan diiringi musik DJ.
Kegiatan tersebut mendapat tanggapan beragam baik pro maupun kontra. Sebagian warga menilai senam sehat tidak beretika karena tidak menghargai tempat peribadatan umat Islam.
"Bagi yang menyatakan ini salah, maka saya selaku Ketua Korpri Kolut memohon maaf atas kekeliruan ini," ujar Ketua Korpri Kolut Mukhlis Bahtiar.
Meski demikian, senam tersebut sebenarnya bertujuan mempertahankan atau meningkatkan derajat kesehatan. Dari segi ini, dia berpendapat hal itu wajar.
Namun, ketika berbicara tentang bercampurnya laki-laki pada kegiatan tersebut dianggapnya kurang baik secata etika dan perlu dipisahkan ke depannya. Untuk kaum hawa, Mukhlis menyarankan di dalam gedung (Aula Islamic Centre) dan laki-laki di luar gedung atau masjid.
"Seandainya tadi judulnya berjoget saya yang paling pertama memprotes bahkan menghentikan kegiatan ini. Saya kira ini penjelasan saya dan mudah-mudahan yang memberi kritik ini makin baik ibadahnya sehingga kritiknya membawa berkah bagi kita semua," ucapnya.
Diketahui, Masjid Agung Kolut terdiri dari tiga lantai. Untuk lantai pertama dijadikan Aula Islamic Centre, Sekretariat Baznas dan MUI Kolut serta lantai kedua dan tiga merupakan tempat salat.
(jon)