Sunat Banyak Manfaat, Begini Penjelasan Dokter Spesialis Bedah RS Siloam

Sabtu, 06 November 2021 - 23:09 WIB
loading...
Sunat Banyak Manfaat, Begini Penjelasan Dokter Spesialis Bedah RS Siloam
Selain diwajibkan dari sisi agama, dari sisi medis sunat atau sirkumsisi ternyata banyak manfaatnya. Foto ilustrasi SINDOnews
A A A
BEKASI - Selain diwajibkan dari sisi agama, dari sisi medis sunat atau sirkumsisi ternyata banyak manfaatnya. Dokter spesialis bedah umum dari Siloam Hospitals Sepanjang Jaya Bekasi, dr Taufik Azis menjelaskan bahwa dengan sunat, seseorang akan terhindar dari beberapa penyakit.

"Sunat mengurangi risiko infeksi penyakit seksual menular seperti human papilloma virus (HPV) dan penyakit seksual menular seperti herpes atau sifilis," jelas dokter Taufik Azis melalui edukasi kesehatan pada aplikasi Live Instagram, Kamis (4/11/2021).

Selain itu, lanjutnya, sunat juga dapat mencegah terjadinya perlengketan dan menyempitan kulup penis yang disebut fimosis. Kulup penis yang tidak disunat sulit untuk ditarik. "Kondisi ini bisa menyebabkan radang pada kepala penis yang disebut balanitis," jelas dia.

Lebih lanjut, dokter spesialis bedah ini mengatakan bahwa sunat dapat mengurangi risiko infeksi saluran kemih . Infeksi ini umumnya lebih sering terjadi pada orang yang tidak menjalani sunat.

"Mengurangi risiko kanker penis, mengurangi risiko kanker serviks pada pasangan. Risiko kanker serviks menurun pada wanita yang pasangannya telah menjalani prosedur sirkumsisi," jelas dr Taufik Azis.

Sunat juga membuat kesehatan penis lebih terjaga karena lebih mudah dibersihkan. "Kesehatannya lebih terjamin dibandingkan yang tidak disunat sehingga bisa mencegah terjadinya peradangan, mengingat ujung penis merupakan tepat tumbuhnya bakteri dan jamur," imbuhnya.

Dokter Taufik Aziz juga menjelaskan beberapa hal yang harus diperhatikan oleh orang yang baru disunat agar luka cepat sembuh. Dijelaskan dokter Taufik Aziz bahwa luka sunat memerlukan waktu sekitar 7-14 hari untuk sembuh.
Pemulihan setelah sunat akan lebih nyaman jika pasien tidak mengenakan celana dalam, tapi menggunakan celana yang longgar atau celana dalam khusus sunat untuk mencegah penis menempel di celana.

"Selain kenyamanan dan keamanan, kontrol ke dokter tetap dilakukan guna memastikan kebersihan dan evaluasi luka," pungkas Taufik Aziz.
(don)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2899 seconds (0.1#10.140)