Pandemi COVID-19, Okupansi Hotel di Jatim Hanya 15 Persen

Kamis, 04 Juni 2020 - 16:54 WIB
loading...
Pandemi COVID-19, Okupansi Hotel di Jatim Hanya 15 Persen
Para pemilik dan pengelola mall serta restoran di Kota Malang, mengikuti rapat sosialisasi tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Foto/SINDOnews/Yuswantoro
A A A
SURABAYA - Pandemi COVID-19 berdampak pada sektor perhotelan. Data Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur (Jatim) menunjukkan, tingkat Penghunian Kamar (TPK) atau okupansi hotel berbintang di Jawa Timur (Jatim) selama bulan April 2020 sebesar 15,82%.

Angka itu turun 20,99% dibanding okupansi pada bulan Maret 2020 yang sebesar 36,81%. Angka okupansi ini menunjukkan, pada bulan April 2020, dari setiap 100 kamar yang disediakan oleh seluruh hotel berbintang yang ada di Jatim, hanya 15% hingga 16% yang laku terjual. Angka okupansi tersebut lebih rendah 37,19% dibanding bulan April 2019. (Baca juga: Dampak Pandemi COVID-19, Konsumsi BBM di Jatim Menurun )

"TPK ini merupakan salah satu indikator yang dapat mencerminkan tingkat produktivitas usaha jasa akomodasi. Jika TPK besar dan cenderung mendekati 100%, maka dapat diartikan bahwa sebagian besar kamar akomodasi laku terjual," kata Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Jatim, Satriyo Wibowo dalam rilisnya, Kamis (4/6/2020). (Baca juga: Dampak COVID-19, 35 Ribu Karyawan Hotel dan Restoran Dirumahkan )

Sementara itu, Rata-rata Lama Menginap Tamu (RLMT) untuk hotel bintang pada April 2020 adalah 1,78 hari. Ini berarti pada umumnya lama tamu menginap, baik tamu asing maupun tamu Indonesia, berkisar antara satu sampai dua hari.

Angka RLMT tamu asing yang berkunjung ke Jatim dan menginap di hotel berbintang tercatat 2,94 hari. Hal ini dapat diartikan rata-rata tamu asing yang menginap pada bulan April 2020 tercatat selama 2 hingga 3 hari. Sedangkan untuk tamu Indonesia mempunyai angka RLMT selama 1,77 hari, atau rata-rata selama 1 hingga 2 hari.

Sementara itu, data Pemprov Jatim menunjukkan, pada Rabu (3/6/2020) terdapat penambahan kasus sebanyak 172 kasus baru. Sehingga total kasus positif COVID-19 di Jatim bertambah menjadi 5.310 kasus.

Selain itu, juga ada tambahan jumlah pasien meninggal secara keseluruhan berjumlah 8 orang. Sehingga membuat jumlah total pasien COVID-19 Jatim yang meninggal dunia menjadi 437 orang.

Sementara itu, pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 6.876 orang. Sedangkan orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak 25.081 orang. Untuk jumlah orang tanpa gejala (OTG) sebanyak 19.090 orang.
(nth)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1405 seconds (0.1#10.140)