Relawan FK Unair Jadi Ksatria Pemberantas Hoax Vaksinasi di Kepulauan Madura
loading...
A
A
A
“Banyak hoax yang dipercaya masyarakat. Bahkan mereka seakan menunjukan buktinya. Seperti setelah vaksin bisa meninggal. Bahkan ada hoax yang mengatakan tangan bisa luka borokan setelah vaksin,” ujarnya.
Baca juga: Misteri Wisma Tumapel, Bangunan Angker Tempat Penginapan Petinggi Belanda
Dokter Pandit Bagus Tri Saputra selaku wakil menambahkan, pihaknya melakukan pendekatan persuasif dalam meluruskan isu hoax ini. Dalam mengedukasi masyarakat. Tidak langsung memberi tahu apalagi menyalahkan.
“Pendekatan kami adalah dengan lebih banyak mendengar. Seperti apa persepsi mereka. Baru di sela-sela itu dengan cara yang halus, kami memberi tahu bahwa yang mereka yakini tidak benar dan vaksin ini aman,” tambahnya.
Upaya yang dilakukan pun luar biasa. Bahkan timnya juga mendatangi sumber pembawa berita hoax langsung.
“Upaya kami juga berhasil tak lepas karena kami melibatkan lintas sector. Mulai dari perangkat desa, TNI, POLRI, dan yang paling penting dan berpengaruh, tokoh agama dan tokoh masyarakat di sana,” imbuhnya.
Tak tanggung-tanggung, lewat misi ini, RSTKA telah berhasil membantu Pemrov Jatim dalam melakukan percepatan vaksinasi. Setidaknya 3000 dosis vaksinasi telah berhasil disuntikkan kepada masyarakat.
“Lokasi vaksinasi pun jauh berbeda dari lokasi vaksinasi di Surabaya, kami vaksinasi di dermaga, tepi pantai, rumah warga,” tambahnya.
Bantu Lahirkan Bayi Kembar yang Bernama Ksatria dan Airlangga.
Selain dokter baru yang bertugas dalam misi penelitian dan edukasi, dokter spesialis serta 6 mahasiswa PPDS dari Departemen Obgyn, Anestesi dan Bedah juga terlibat dalam perjalanan ini. Mereka melaksanakan tugas pelayanan medis. Seperti yang biasa dilakukan di RSTKA.
Baca juga: Misteri Wisma Tumapel, Bangunan Angker Tempat Penginapan Petinggi Belanda
Dokter Pandit Bagus Tri Saputra selaku wakil menambahkan, pihaknya melakukan pendekatan persuasif dalam meluruskan isu hoax ini. Dalam mengedukasi masyarakat. Tidak langsung memberi tahu apalagi menyalahkan.
“Pendekatan kami adalah dengan lebih banyak mendengar. Seperti apa persepsi mereka. Baru di sela-sela itu dengan cara yang halus, kami memberi tahu bahwa yang mereka yakini tidak benar dan vaksin ini aman,” tambahnya.
Upaya yang dilakukan pun luar biasa. Bahkan timnya juga mendatangi sumber pembawa berita hoax langsung.
“Upaya kami juga berhasil tak lepas karena kami melibatkan lintas sector. Mulai dari perangkat desa, TNI, POLRI, dan yang paling penting dan berpengaruh, tokoh agama dan tokoh masyarakat di sana,” imbuhnya.
Tak tanggung-tanggung, lewat misi ini, RSTKA telah berhasil membantu Pemrov Jatim dalam melakukan percepatan vaksinasi. Setidaknya 3000 dosis vaksinasi telah berhasil disuntikkan kepada masyarakat.
“Lokasi vaksinasi pun jauh berbeda dari lokasi vaksinasi di Surabaya, kami vaksinasi di dermaga, tepi pantai, rumah warga,” tambahnya.
Bantu Lahirkan Bayi Kembar yang Bernama Ksatria dan Airlangga.
Selain dokter baru yang bertugas dalam misi penelitian dan edukasi, dokter spesialis serta 6 mahasiswa PPDS dari Departemen Obgyn, Anestesi dan Bedah juga terlibat dalam perjalanan ini. Mereka melaksanakan tugas pelayanan medis. Seperti yang biasa dilakukan di RSTKA.