Diskusi Membumikan Pancasila, Gotong Royong Penguat Indonesia Hadapi Wabah

Selasa, 02 Juni 2020 - 19:00 WIB
loading...
Diskusi Membumikan Pancasila, Gotong Royong Penguat Indonesia Hadapi Wabah
Diskusi daring Membumikan Pancasila di Tengah Pandemi COVID-19 di DPD PDIP Jabar. Foto/SINDOnews/Agus Warsudi
A A A
BANDUNG - Gotong royong merupakan salah satu nilai luhur Pancasila yang berasal dari kearifan lokal Indonesia. Nilai ini sangat positif dan penting untuk terus dihidupkan karena dapat menjadi penguat Indonesia menghadapi setiap masalah, termasuk wabah Corona (COVID-19).

Demikian kesimpulan dari diskusi dalam jaringan (daring) bertema "Membumikan Pancasila di Tengah Pandemi COVID-19" yang digelar DPD Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di Kantor DPD PDIP Jabar, Jalan Pelajar Pejuang, Kota Bandung, Selasa (2/6/2020). (BACA JUGA: Gubernur Jabar Ungkap Wacana Buka Sekolah pada Januari 2021 )

Diskusi

Kader PDIP Jabar mengikuti diskusi daring bertema "Membumikan Pancasila di Tengah Pandemi COVID-19". Foto/SINDOnews/Agus Warsudi

Diskusi yang digelar untuk memperingati Hari Lahir Pancasila 1 Juni dan Bulan Bung Karno tersebut, menghadirkan pembicara Ketua DPD PDIP Jabar Ono Surono dan Yudi Latif dan cendikiawan muda yang intens menyuarakan ide-ide kebangsaan.

Ikut pula sejumlah anggota DPRD dan kepala daerah dari PDIP, ratusan kader, dan mahasiswa. Tampak Bupati Majalengka Karna Sobahi dan anggota DPRD Jabar Bedi Budiman. (BACA JUGA: Terus Menurun, Reproduksi COVID-19 di Jabar Kini di Angka 0,68 )

Ono mengatakan, nilai-nilai Pancasila jadi modal bagi setiap warga negara untuk tetap bertahan dan berdaya di tengah pandemi COVID-19. (BACA JUGA: Kota Bandung Rawan Street Crime, Pencuri Gasak Tas Berisi Uang Jutaan di Cicendo )

"Kami ingin selalu membumikan Pancasila dalam tindakan keseharian. Apalagi saat ini di tengah pandemi. Jadi diskusi ini sekaligus mengingatkan untuk selaku mempraktikan Pancasila dalam keseharian," kata Ono.

Menurut Ono, banyak orang terdampak kesusahan secara ekonomi akibat wabah Corona. Aktivitas dunia usaha terhenti, termasuk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Banyak pekerja yang dirumahkan dan mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK).

Karena itu, Ono menyerukan kader untuk jangan membiarkan tetangga di wilayah masing-masing kesusahan meski sekadar untuk makan. Dengan cara itulah, masyarakat Indonesia melaksanakan Pancasila, dengan hal-hal sederhana.

"Banyak juga yang membantu dengan berbagi makanan dan kebutuhan pokok. Sangat kami apresiasi karena dengan cara itulah kita ber-Pancasila dalam kehidupan sehari-hari," ujar mantan Bupati Majalengka ini.

"Pada dasarnya, ber-Pancasila itu membantu meringankan semua yang susah. Menyatukan semua kekuatan supaya beban besar jadi terasa ringan. Ber-Pancasila, bukan bicara tentang langit, tapi tentang kita menjalani hari-hari dengan kegotongroyongan dan menghargai satu sama lain," ujar dia.

Ono menuturkan, gotong royong sebagai turunan nilai dari falsafah Pancasila menguatkan masyarakat di tengah pandemi. Gotong royong tidak hanya berbagi dan membantu sesama warga yang kesusahan, tapi juga turut membantu negara.

"Mencegah dan menghentikan COVID-19 ini tidak hanya tugas penyelenggara negara tapi semua komponen. Kita hentikan dan lawan COVID-19 dengan gotong royong," tutur Ono.

Sementara itu, Yudi Latif mengatakan, saat pemberlakuan new normal di tengah pandemi COVID-19, harus dibarengi dengan nilai dan semangat Pancasila.

Sehingga apa yang dilakukan warga selama new normal tidak berlebihan. "Karena melalui gotong royong sebagai semangat dari nilai Pancasila itulah kita bisa kuat melewati pandemi ini," kata Yudi.

Menurut Yudi, Pancasila yang digali Proklamator RI, Soekarno, digali dari karaktar masyarakat Indonesia dari seluruh daerah. Di dalamnya, ada bentuk konkret yang jadi karakter bangsa, yakni gotong royong.

"Gotong royong itu menurunkan sikap simpatik dan ingin berbuat sesuatu untuk meringankan beban orang lain. Itulah karakter orang Indonesia yang ada sejak lama. Dengan gotong royong itulah kita bisa mengurangi beban warga, supaya tetap berdaya," ujar Yudi.

Berikut seruan Ketua DPD PDI Perjuangan Jabar dan anggota Komisi IV DPR Ono Surono:

1. Jangan lelah ber-Pancasila. Teruslah berbagi meringankan beban teman, saudara hingga tetangga kita yang terdampak supaya tetap berdaya agar kebutuhan dasarnya terpenuhi.
2. Jangan biarkan ada tetangga, teman, dan saudara yang kelaparan setelah kehilangan pekerjaan.
3. Jangan biarkan teman kita, saudara kita tidur beratapkan langit dan beralaskan tanah. Tampung mereka yang tunawisma ke rumah-rumah singgah milik pemerintah dan swasta dengan tetap menjalankan protokol kesehatan. ?
4. Kepada kader partai di parlemen dan pemerintahan, untuk terus membantu warganya mendapatkan kebutuhan dasar.
5. Saya juga menyerukan agar para kader banteng di Jabar agar membagikan kisah-kisah inspiratif tentang perjuangan warga bertahan di tengah pandemi. Supaya kisah-kisah inspiratif itu memperkuat harapan kita bahwa pandemi ini segala berakhir.
6. Menyerukan agar kita segenap warga Jabar yang selalu berprinsip silih asah, silih asih, dan silih asuh untuk terus bergotong royong.
(awd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1509 seconds (0.1#10.140)