Didera Kemiskinan, 2 Bocah Perempuan Sudah Setahun Tinggal di Pos Ronda
loading...
Pos Ronda di Jalan Slamet Riyadi, Gang Barokah, Jember yang ditinggali Mohamad Solahudin bersama kedua anaknya, Salsabillah dan Zahro Putriani. Foto/iNews TV/Bambang Sugiarto
A
A
A
JMEBER - Miris. Dua bocah perempuan yang baru duduk di kelas tiga dan dua sekolah dasar (SD) di Jember, Jatim harus tinggal di Pos Ronda bersama ayahnya. Ketiganya hidup serba kekurangan karena didera kemiskinan pasca pandemi COVID-19.
Kehidupan di Pos Ronda atau yang sering disebut Poskamling sudah mereka jalani sejak setahun terakhir. Itu pun mereka bisa tinggal di Poskamling atas kemurahan hati warga yang iba melihat kehidupan dua bocah bersama ayahnya yang terlunta-lunta.
Di dalam Poskamling di Jalan Slamet Riyadi, Gang Barokah, Jember inilah Mohamad Solahudin (30) bersama dua putrinya, Salsabillah (9) dan Zahro Putriani (8) tinggal.
![Didera Kemiskinan, 2 Bocah Perempuan Sudah Setahun Tinggal di Pos Ronda]()
Solahudin bekerja serabutan seperti membuat layang-layang dan ikut proyek yang upahnya dipakai untuk makan sehari-hari.
Kepedihan keluarga ini berlangsung sejak istri Solahudin meninggal setahun silam. Pria dengan dua anak yang semula kerja di Bali memutuskan pulang ke Jember dan menetap karena istrinya meninggal.
Namun semenjak pandemi COVID-19, dia tak ada lagi penghasilan untuk keluarganya. Bahkan rumah pun Solahudin tidak punya. Hingga akhirnya dia dibantu oleh warga setempat untuk menempati Poskamling.
Di Poskamling itulah Solahudin bersama dua anaknya tidur, memasak dan mandi.
Kehidupan di Pos Ronda atau yang sering disebut Poskamling sudah mereka jalani sejak setahun terakhir. Itu pun mereka bisa tinggal di Poskamling atas kemurahan hati warga yang iba melihat kehidupan dua bocah bersama ayahnya yang terlunta-lunta.
Di dalam Poskamling di Jalan Slamet Riyadi, Gang Barokah, Jember inilah Mohamad Solahudin (30) bersama dua putrinya, Salsabillah (9) dan Zahro Putriani (8) tinggal.
Solahudin bekerja serabutan seperti membuat layang-layang dan ikut proyek yang upahnya dipakai untuk makan sehari-hari.
Kepedihan keluarga ini berlangsung sejak istri Solahudin meninggal setahun silam. Pria dengan dua anak yang semula kerja di Bali memutuskan pulang ke Jember dan menetap karena istrinya meninggal.
Namun semenjak pandemi COVID-19, dia tak ada lagi penghasilan untuk keluarganya. Bahkan rumah pun Solahudin tidak punya. Hingga akhirnya dia dibantu oleh warga setempat untuk menempati Poskamling.
Di Poskamling itulah Solahudin bersama dua anaknya tidur, memasak dan mandi.
Explore More