Pemberangkatan Haji 2020 Dibatalkan, Dirut Garuda Indonesia: Makin Berat
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Garuda Indonesia (Tbk) merespon keputusan pemerintah yang membatalkan pemberangkatan ibadah haji tahun ini dalam Keputusan Menteri Agama RI nomor 494/2020 tentang Pembatalan Keberangkatan Jemaah Haji pada Penyelenggaran Ibadah Haji 2020/1441 H.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menerangkan, pembatalan ini akan membuat perusahaan semakin berat meraih keuntungan. Meski begitu Ia menerangkan akan terus mencari jalan keluar agar tidak terus mengalami kerugian.
"Jadi makin berat keuntungan kita, karena itu kita sedang siapkan langkah agar tidak menelan kerugian yang cukup dalam," ujar Irfan Setiaputra saat dihubungi SINDOnews di Jakarta, Selasa (2/6/2020).
Lebih lanjut Ia menerangkan, Garuda siap membatalkan angkutan khusus jemaah haji untuk 2020 sesuai arahan pemerintah.
Sejatinya perseroan sudah mempersiapkan armadanya untuk mengangkut penumpang ke Tanah Suci di tahun 1441 Hijriah.
Maskapai Garuda Indonesia seperti diketahui tengah berjuang di tengah pandemi corona atau COVID-19. "Tidak akan dapat memperoleh keuntungan," katanya. (Baca juga: Jamaah Haji yang Telah Melunasi Bipih, Diprioritaskan Berangkat Tahun Depan)
Dalam kesempatan yang sama, Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan, denga pembatalan haji ini semua maskapai di beberapa negara akan mengalami kerugian yang cukup dalam.
"Semua negara mengalami kerugian karena kan maskapai juga ikut melakukan penerbangan haji," jelas Arya.
Sebagai informasi pembatalan pemberangkatan jemaah haji terkait masih adanya wabah Covid-19. Menurut Menag, keputusan pembatalan pemberangkatan jemaah haji telah melalui kajian yang mendalam.
Sebab saat ini, pandemi Covid-19 masih melanda sejumlah negara termasuk Indonesia dan Arab Saudi. Pembatalan keberangkatan calon jemaah haji berlaku bagi seluruh rakyat Indonesia.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menerangkan, pembatalan ini akan membuat perusahaan semakin berat meraih keuntungan. Meski begitu Ia menerangkan akan terus mencari jalan keluar agar tidak terus mengalami kerugian.
"Jadi makin berat keuntungan kita, karena itu kita sedang siapkan langkah agar tidak menelan kerugian yang cukup dalam," ujar Irfan Setiaputra saat dihubungi SINDOnews di Jakarta, Selasa (2/6/2020).
Lebih lanjut Ia menerangkan, Garuda siap membatalkan angkutan khusus jemaah haji untuk 2020 sesuai arahan pemerintah.
Sejatinya perseroan sudah mempersiapkan armadanya untuk mengangkut penumpang ke Tanah Suci di tahun 1441 Hijriah.
Maskapai Garuda Indonesia seperti diketahui tengah berjuang di tengah pandemi corona atau COVID-19. "Tidak akan dapat memperoleh keuntungan," katanya. (Baca juga: Jamaah Haji yang Telah Melunasi Bipih, Diprioritaskan Berangkat Tahun Depan)
Dalam kesempatan yang sama, Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan, denga pembatalan haji ini semua maskapai di beberapa negara akan mengalami kerugian yang cukup dalam.
"Semua negara mengalami kerugian karena kan maskapai juga ikut melakukan penerbangan haji," jelas Arya.
Sebagai informasi pembatalan pemberangkatan jemaah haji terkait masih adanya wabah Covid-19. Menurut Menag, keputusan pembatalan pemberangkatan jemaah haji telah melalui kajian yang mendalam.
Sebab saat ini, pandemi Covid-19 masih melanda sejumlah negara termasuk Indonesia dan Arab Saudi. Pembatalan keberangkatan calon jemaah haji berlaku bagi seluruh rakyat Indonesia.
(boy)