Di Sulawesi Selatan Calon Jamaah Harus Menunggu 43 Tahun

Jum'at, 05 Juni 2020 - 08:37 WIB
loading...
Di Sulawesi Selatan Calon Jamaah Harus Menunggu 43 Tahun
Sejumlah calon jamaah haji Indonesia. Foto: dok/Koran SINDO
A A A
Sri Murniaty menunjukkan beberapa lembar pakaian dan perlengkapan lain yang sudah dipersiapakannya untuk berangkat haji. Ditemani suaminya, Sarnoto, perempuan paruh baya asal Desa Kebon Adem, Kecamatan Brangsong, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, ini mencurahkan isi hatinya seusai mendapat kabar bahwa Pemerintah Indonesia membatalkan pemberangkatan haji tahun ini. Meski dari nada bicaranya Sry Murniaty terkesan kecewa, namun dia mengaku tetap sabar.

Pasangan ini mendaftar sebagai calon haji sejak 2011 silam. Sudah 10 tahun penantian dilewati untuk menuntaskan impian mencium Hajar Aswad. Namun apa daya, kenyataan berkata lain. Tatkala persiapan sudah selesai, kabar kurang mengenakkan datang; pemerintah membatalkan haji tahun ini sebagai akibat dari pandemi Covid-19. (Baca: Ibadah Haji 2020 Dibatalkan, Ongkos Haji Bisa Cair Dalam 9 Hari)

“Kecewa sih karena haji tahun ini dibatalkan, tapi mau gimana lagi ya,” kata perempuan paruh baya itu sambil tersenyum, Selasa (2/6/2020).

Sarnoto dan Sri Murniati pun hanya bisa pasrah dengan keputusan pemerintah tersebut. Meski sedikit kecewa lantaran seluruh persiapan haji telah dilakukan pasangan ini sejak tahun lalu, mereka menerimanya dengan lapang dada. Niatnya hanya tertunda. Keduanya berharap bisa berangkat ke Tanah Suci tahun depan.

Perasaan kecewa adalah hal yang wajar dirasakan para calon jamaah haji seperti Sry Murniaty dan suaminya. Apalagi segala persiapan sudah dilakukan dan tinggal menunggu waktu berangkat. Semua prosedur sudah dijalani mulai dari pembuatan paspor, pemeriksaan kesehatan, hingga pelaksanaan manasik melalui secara daring.

Aneng Siti Rohmanah juga merasakan perasaan yang sama. Warga Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang, Banten, ini juga gagal berangkat ke Tanah Suci pada musim ibadah haji 2020 setelah menunggu selama delapan tahun.

Calon jamaah haji kloter pertama dari Kota Serang itu mengaku kecewa, namun dia berusaha menerima kenyataan dan mengambil hikmah di balik itu.

“Seharusnya tahun ini berangkat. Kecewa sih ada, sudah delapan tahun dari tahun 2012 kita menunggu. Tapi, mungkin ini yang terbaik. Kita ambil sisi positifnya,” ujar Aneng, Selasa (2/6/2020).

Tahun ini seharusnya Aneng berangkat menjalankan ibadah haji bersama suami dan orang tuanya yang saat ini tengah sakit. Dia pun berharap tahun depan diberikan kesehatan dan umur panjang sehingga bisa menjalankan ibadah haji. (Baca juga: Menabung 8 Tahun, Pasangan PNS Ini Pasrah Batal Berangkat Haji)

Hikmah dari pembatalan haji ini adalah dia dan keluarganya bisa lebih mematangkan persiapan, baik fisiki maupun mental. “Ternyata tidak bisa (berangkat), mungkin persiapan lebih matang. Kita ikhlas,” kata Aneng.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2408 seconds (0.1#10.140)