Pusaka dan Senjata Sakti Kerajaan Talaga Mandi Air Kembang di Desa Nunuk Baru
loading...
A
A
A
MAJALENGKA - Pusaka peninggalan nenek moyang Desa Nunuk Baru, Kecamatan Maja, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, kembali dipamerkan kepada publik, Kamis (23/9/2021). Pusaka-pusaka itu, sengaja dipamerkan ke khalayak umum, dalam rangka peringatan Milangkala ke-550 Tahun Nunuk.
Beberapa pusaka yang dihadirkan di antaranya dari jenis senjata seperti pedang dan keris. Selain senjata, ada juga sejumlah alat musik yang disebut-sebut sebagai peninggalan dari masa lalu. Tidak hanya dihadirkan begitu saja, pusaka-pusaka itu juga dicuci, atau dalam bahasa warga setempat disebut "Nyiramkeun pusaka".
Sesepuh desa setempat, Samsudin mengatakan, kehidupan di desa itu sejak abad 14 silam. Desa Nunuk memiliki hubungan yang cukup dekat dengan Kerajaan Talaga, yang saat ini secara administrasi berada di Kecamatan Talaga, Kabupaten Majalengka, tetangga dari Kecamatan Maja.
"Nah pusaka-pusaka itu, peninggalan leluhur, yang memang ada hubungan dengan Kerajaan Talaga. Makanya ada beberapa senjata, seperti pedang, keris, tombak dan lain-lain,” jelas dia.
Dalam perjalanannya, jelas dia, pusaka-pusaka, yang sebagainya berbentuk senjata, tidak dibawa ke Kerajaan Talaga. Sehingga, pusaka-pusaka itu masih berada di Nunuk, disimpan ahli waris para leluhur itu.
"Ini (Nyiramkeun Pusaka) sudah rutin setiap tahun. Meskipun ada hubungan dengan Kerajaan Talaga, tapi pusaka-pusaka ini tidak dibawa ke Talaga, melainkan tetap di sini, disimpan ahli warisnya. Sehari-hari yang disimpan masing-masing ahli waris leluhur, salah satunya di saya. Nah saat ritual Nyiramkeun ini, baru dikumpulkan," jelas Abah Enda, demikian pria yang lahir pada 1931 itu biasa dipanggil.
Beberapa pusaka yang dihadirkan di antaranya dari jenis senjata seperti pedang dan keris. Selain senjata, ada juga sejumlah alat musik yang disebut-sebut sebagai peninggalan dari masa lalu. Tidak hanya dihadirkan begitu saja, pusaka-pusaka itu juga dicuci, atau dalam bahasa warga setempat disebut "Nyiramkeun pusaka".
Sesepuh desa setempat, Samsudin mengatakan, kehidupan di desa itu sejak abad 14 silam. Desa Nunuk memiliki hubungan yang cukup dekat dengan Kerajaan Talaga, yang saat ini secara administrasi berada di Kecamatan Talaga, Kabupaten Majalengka, tetangga dari Kecamatan Maja.
"Nah pusaka-pusaka itu, peninggalan leluhur, yang memang ada hubungan dengan Kerajaan Talaga. Makanya ada beberapa senjata, seperti pedang, keris, tombak dan lain-lain,” jelas dia.
Dalam perjalanannya, jelas dia, pusaka-pusaka, yang sebagainya berbentuk senjata, tidak dibawa ke Kerajaan Talaga. Sehingga, pusaka-pusaka itu masih berada di Nunuk, disimpan ahli waris para leluhur itu.
"Ini (Nyiramkeun Pusaka) sudah rutin setiap tahun. Meskipun ada hubungan dengan Kerajaan Talaga, tapi pusaka-pusaka ini tidak dibawa ke Talaga, melainkan tetap di sini, disimpan ahli warisnya. Sehari-hari yang disimpan masing-masing ahli waris leluhur, salah satunya di saya. Nah saat ritual Nyiramkeun ini, baru dikumpulkan," jelas Abah Enda, demikian pria yang lahir pada 1931 itu biasa dipanggil.