Pusaka dan Senjata Sakti Kerajaan Talaga Mandi Air Kembang di Desa Nunuk Baru

Kamis, 23 September 2021 - 16:07 WIB
loading...
Pusaka dan Senjata Sakti Kerajaan Talaga Mandi Air Kembang di Desa Nunuk Baru
Prosesi nyiramkeun pusaka dan rampak lesung. Poto/SINDOnews/Inin Nastain
A A A
MAJALENGKA - Pusaka peninggalan nenek moyang Desa Nunuk Baru, Kecamatan Maja, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, kembali dipamerkan kepada publik, Kamis (23/9/2021). Pusaka-pusaka itu, sengaja dipamerkan ke khalayak umum, dalam rangka peringatan Milangkala ke-550 Tahun Nunuk.



Beberapa pusaka yang dihadirkan di antaranya dari jenis senjata seperti pedang dan keris. Selain senjata, ada juga sejumlah alat musik yang disebut-sebut sebagai peninggalan dari masa lalu. Tidak hanya dihadirkan begitu saja, pusaka-pusaka itu juga dicuci, atau dalam bahasa warga setempat disebut "Nyiramkeun pusaka".



Sesepuh desa setempat, Samsudin mengatakan, kehidupan di desa itu sejak abad 14 silam. Desa Nunuk memiliki hubungan yang cukup dekat dengan Kerajaan Talaga, yang saat ini secara administrasi berada di Kecamatan Talaga, Kabupaten Majalengka, tetangga dari Kecamatan Maja.



"Nah pusaka-pusaka itu, peninggalan leluhur, yang memang ada hubungan dengan Kerajaan Talaga. Makanya ada beberapa senjata, seperti pedang, keris, tombak dan lain-lain,” jelas dia.

Dalam perjalanannya, jelas dia, pusaka-pusaka, yang sebagainya berbentuk senjata, tidak dibawa ke Kerajaan Talaga. Sehingga, pusaka-pusaka itu masih berada di Nunuk, disimpan ahli waris para leluhur itu.



"Ini (Nyiramkeun Pusaka) sudah rutin setiap tahun. Meskipun ada hubungan dengan Kerajaan Talaga, tapi pusaka-pusaka ini tidak dibawa ke Talaga, melainkan tetap di sini, disimpan ahli warisnya. Sehari-hari yang disimpan masing-masing ahli waris leluhur, salah satunya di saya. Nah saat ritual Nyiramkeun ini, baru dikumpulkan," jelas Abah Enda, demikian pria yang lahir pada 1931 itu biasa dipanggil.

Dalam pelaksanaannya, ada beberapa "perlengkapan" yang digunakan untuk Nyiramkeun Pusaka itu. Jeruk Nipis dan kembang adalah beberapa perlengkapan yang digunakan untuk nyiramkeun pusaka itu.

Pusaka dan Senjata Sakti Kerajaan Talaga Mandi Air Kembang di Desa Nunuk Baru


"Kalau air mah diambil dari tujuh sumur yang ada di tujuh blok di desa ini. sebagian besar mah airnya dari Buk Nunuk, di Blok Cileweung. Sumur-sumur yang airnya digunakan untuk nyiramkeun itu adalah sumur yang selama ini dianggap membantu warga untuk memenuhi kebutuhan air mereka," papar Abah.

"Ini lebih kepada pembelajaran untuk generasi penerus, bahwa ada sejarah di desa mereka. Memang kalau secara tertulis mah tidak ada. Saya juga ya taunya dari cerita-cerita orang tua. Jadi, taunya itu lewat mulut, cerita yang disampaikan para orang tua," papar dia.



Sementara, selain Nyiramkeun Pusaka, Milangkala Desa Nunuk Baru juga diisi dengan sejumlah kegiatan, di antaranya pentas seni Rampak Lesung, dan Silat Buhun. Dalam kesempatan itu, dipamerkan juga Tenun Gadod, yang disebut-sebut sebagai kain khas desa itu.

Desa Nunuk Baru sendiri sempat masuk 100 besar ajang pengharaan Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI). Desa Nunuk masuk dalam ajang itu dengan kategori desa budaya, karena masih mampu mempertahankan budaya tradisinya secara turun-temurun.
(eyt)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2029 seconds (0.1#10.140)