Kesaktian Sultan Agung, Mampu Kendalikan Makhluk Gaib Jadi Abdi Dalem
loading...
A
A
A
Karena itu, kepergiannya haruslah diam-diam, tidak diketahui orang. Sultan Agung memanggil Juru Taman dan bermaksud menggunakan kesaktian abdi setianya ini untuk tugas rahasia itu.
Setelah sembah hormat, dengan cekatan Juru Taman mengangkat singgasana lalu membumbungkannya ke angkasa, sementara Sultan Agung masih duduk di atasnya.
Dengan masih bersinggasana ini, Sultan Agung melesat ke angkasa secepat kilat menuju Kerajaan Banten.
Sungguh takjub Sultan Agung dengan kesaktian abdi gaibnya ini karena dalam waktu sekejap saja telah sampai di angkasa Kerajaan Banten.
Dari atas, Sultan Agung dapat dengan jelas melihat keadaan kerajaan di jauh sebelah barat Mataram ini, tanpa diketahui oleh siapa pun. Ketika itu, di istana Banten sedang berlangsung pertunjukan wayang kulit dengan meriahnya.
"Turunkan aku ke bawah, Ki Juru Taman," perintah Sultan Agung tiba-tiba. "Aku ingin melihat wayang Banten apakah sama dengan wayang Mataram," begitu titah raja yang agung ini.
Kemudian Sultan Agung diturunkan Ki Juru Taman di pendopo istana itu. Sultan Agung masih tetap duduk di singgasananya. Sementara Juru Taman dengan wujud gaibnya berjaga demi keselamatan sang raja junjungannya.
Mendapati seorang priyayi yang hadir tiba-tiba di tengah pertunjukan wayang, orang-orang yang ada di pendapa itu terkejut dibuatnya.
Mereka heran bagaimana cara datangnya priyayi ini. Apalagi kedatangannya disertai bau harum bagai wangi gunung bunga.
Dan yang lebih mengherankan lagi, priyayi ini masih duduk di singgasananya dengan segala kebesaran seorang raja.
Setelah sembah hormat, dengan cekatan Juru Taman mengangkat singgasana lalu membumbungkannya ke angkasa, sementara Sultan Agung masih duduk di atasnya.
Dengan masih bersinggasana ini, Sultan Agung melesat ke angkasa secepat kilat menuju Kerajaan Banten.
Sungguh takjub Sultan Agung dengan kesaktian abdi gaibnya ini karena dalam waktu sekejap saja telah sampai di angkasa Kerajaan Banten.
Dari atas, Sultan Agung dapat dengan jelas melihat keadaan kerajaan di jauh sebelah barat Mataram ini, tanpa diketahui oleh siapa pun. Ketika itu, di istana Banten sedang berlangsung pertunjukan wayang kulit dengan meriahnya.
"Turunkan aku ke bawah, Ki Juru Taman," perintah Sultan Agung tiba-tiba. "Aku ingin melihat wayang Banten apakah sama dengan wayang Mataram," begitu titah raja yang agung ini.
Kemudian Sultan Agung diturunkan Ki Juru Taman di pendopo istana itu. Sultan Agung masih tetap duduk di singgasananya. Sementara Juru Taman dengan wujud gaibnya berjaga demi keselamatan sang raja junjungannya.
Mendapati seorang priyayi yang hadir tiba-tiba di tengah pertunjukan wayang, orang-orang yang ada di pendapa itu terkejut dibuatnya.
Mereka heran bagaimana cara datangnya priyayi ini. Apalagi kedatangannya disertai bau harum bagai wangi gunung bunga.
Dan yang lebih mengherankan lagi, priyayi ini masih duduk di singgasananya dengan segala kebesaran seorang raja.