Hanya 4 jam, Vaksin Sinovac Ludes Terserap 1.900 Siswa dan Santri Ponpes Blitar
loading...
A
A
A
BLITAR - Siswa madrasah tsanawiyah (setingkat SMP) yang sekaligus santri Pondok Pesantren Al Kamal, Desa Kunir Kecamatan Wonodadi, Kabupaten Blitar itu sontak memejamkan mata, begitu melihat jarum vaksin dikeluarkan. Mulutnya komat-kamit.
Lirih terdengar," Bismilahirahmanirahim". Raut wajahnya mendadak tegang. Apalagi saat petugas vaksinator mengusap kapas beralkohol pada lengannya. "Yang santai. Gak papa," tutur petugas vaksinator saat melakukan vaksinasi di Mtsn 01 Kabupaten Blitar.
Baca juga: Hoax! Pencabutan Class Action 157 Warga terhadap PT Greenfields
Proses injeksi berlangsung kilat. Tidak ada satu menit, vaksin sinovac tahap pertama, berhasil diinjeksikan ke tubuh siswa MTsn 01 Kabupaten Blitar. "Alhamdulillah. Ternyata tidak sakit sama sekali," tutur bocah santri itu sembari tertawa.
Begitu juga dengan antrian berikutnya. Estimasi waktu penyuntikan tidak jauh beda. Karena baru pertama kali, tidak sedikit pelajar dan santri yang terlihat tegang. "Hal biasa. Karena baru pertama, biasanya pada tegang," kata salah seorang petugas.
Empat orang petugas vaksinator bertindak sebagai penginjeksi. Sedangkan dua petugas lain, bertugas mempersiapkan vaksin. Di masjid Mtsn 01 Kabupaten Blitar. Mereka bekerja cepat. Setiap anak yang usai divaksin diminta menunggu 15 menit.
Baca juga: Mengharukan! Bilqis, Yatim Korban COVID-19 Jadi Buruh Cuci Piring Demi Beli Ponsel untuk Belajar Daring
Melihat apakah ada muncul gejala Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) atau tidak. Dalam waktu kurang lebih 3-4 jam. Sebanyak 700 pelajar Mtsn 01 Kabupaten Blitar yang juga santri Ponpes Al Kamal, tuntas mengikuti vaksinasi tahap pertama.
"Insyallah, tinggal selangkah lagi kami siap melaksanakan sistem pembelajaran tatap muka," ujar Kepala Sekolah Mtsn 01 Kabupaten Blitar Aripin. Dari 1.200 siswa Mtsn 01 Kabupaten Blitar, 700 anak diantaranya ikut vaksinasi tahap pertama di sekolah.
Sebanyak 250 siswa lainnya, mengikuti vaksinasi di pondok pesantren dan rumah masing-masing. Karena alasan penyakit pembawaan, ada beberapa siswa yang belum ikut vaksinasi. Sementara dari 87 orang guru dan pegawai, 90 % sudah selesai mengikuti vaksinasi tahap satu dan dua.
Lirih terdengar," Bismilahirahmanirahim". Raut wajahnya mendadak tegang. Apalagi saat petugas vaksinator mengusap kapas beralkohol pada lengannya. "Yang santai. Gak papa," tutur petugas vaksinator saat melakukan vaksinasi di Mtsn 01 Kabupaten Blitar.
Baca juga: Hoax! Pencabutan Class Action 157 Warga terhadap PT Greenfields
Proses injeksi berlangsung kilat. Tidak ada satu menit, vaksin sinovac tahap pertama, berhasil diinjeksikan ke tubuh siswa MTsn 01 Kabupaten Blitar. "Alhamdulillah. Ternyata tidak sakit sama sekali," tutur bocah santri itu sembari tertawa.
Begitu juga dengan antrian berikutnya. Estimasi waktu penyuntikan tidak jauh beda. Karena baru pertama kali, tidak sedikit pelajar dan santri yang terlihat tegang. "Hal biasa. Karena baru pertama, biasanya pada tegang," kata salah seorang petugas.
Empat orang petugas vaksinator bertindak sebagai penginjeksi. Sedangkan dua petugas lain, bertugas mempersiapkan vaksin. Di masjid Mtsn 01 Kabupaten Blitar. Mereka bekerja cepat. Setiap anak yang usai divaksin diminta menunggu 15 menit.
Baca juga: Mengharukan! Bilqis, Yatim Korban COVID-19 Jadi Buruh Cuci Piring Demi Beli Ponsel untuk Belajar Daring
Melihat apakah ada muncul gejala Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) atau tidak. Dalam waktu kurang lebih 3-4 jam. Sebanyak 700 pelajar Mtsn 01 Kabupaten Blitar yang juga santri Ponpes Al Kamal, tuntas mengikuti vaksinasi tahap pertama.
"Insyallah, tinggal selangkah lagi kami siap melaksanakan sistem pembelajaran tatap muka," ujar Kepala Sekolah Mtsn 01 Kabupaten Blitar Aripin. Dari 1.200 siswa Mtsn 01 Kabupaten Blitar, 700 anak diantaranya ikut vaksinasi tahap pertama di sekolah.
Sebanyak 250 siswa lainnya, mengikuti vaksinasi di pondok pesantren dan rumah masing-masing. Karena alasan penyakit pembawaan, ada beberapa siswa yang belum ikut vaksinasi. Sementara dari 87 orang guru dan pegawai, 90 % sudah selesai mengikuti vaksinasi tahap satu dan dua.