Rowo Bayu, Pertapaan Prabu Tawang Alun yang Selalu Diselimuti Kabut Misteri
loading...
A
A
A
Wewangian dari bunga da asap dupa, menyeruak di antara dingin kabut tipis yang menyelimuti seputaran telaga. Di sekitaran telaga juga nampak berdiri stupa, candi, serta makam kuno.
Kawasan hutan dan telaga itu, sangat disakralkan oleh masyarakat sekitarnya. Mereka meyakini, kawasan itu adalah petilasan Prabu Tawang Alun. Yakni, tempat Prabu Tawang Alun bertapa sebelum membuka lahan di lereng Gunung Raung.
Jejak Prabu Tawang Alun di Rowo Bayu, juga diakui oleh juru kunci Rowo Bayu, Saji. "Banyak warga yang datang untuk berdoa. Mereka juga banyak yang meyakini Prabu Tawang Alun, masih ada di petilsan tersebut," terangnya.
Petilasan yang diyakini sebagai tempat pertapaan Prabu Tawang Alun tersebut, luasnya sekitar 4 x 4 meter. Kain kelambu berwarna merah dan putih, juga nampak menutupi seluruh ruangan tersebut.
Di tengah ruangan yang diyakini sebagai tempat bertapa terdapat batu untuk duduk. Peziarah yang datang, akan menyalakan dupa dan menaburkan bunga, serta wewangian di sekitar petilasan tersebut, lalu menggelar doa.
Saji mengatakan, di kawasan Rowo Bayu terdapat lima sumber air, yang memiliki nama sendiri-sendiri. "Sumber pertama disebut Kaputren, lalu ada Dwi Gangga, Sumber Rahayu, Sumber Panguripan, dan terakhir Sumber Kamulian," terangnya.
Kawasan hutan dan telaga itu, sangat disakralkan oleh masyarakat sekitarnya. Mereka meyakini, kawasan itu adalah petilasan Prabu Tawang Alun. Yakni, tempat Prabu Tawang Alun bertapa sebelum membuka lahan di lereng Gunung Raung.
Jejak Prabu Tawang Alun di Rowo Bayu, juga diakui oleh juru kunci Rowo Bayu, Saji. "Banyak warga yang datang untuk berdoa. Mereka juga banyak yang meyakini Prabu Tawang Alun, masih ada di petilsan tersebut," terangnya.
Petilasan yang diyakini sebagai tempat pertapaan Prabu Tawang Alun tersebut, luasnya sekitar 4 x 4 meter. Kain kelambu berwarna merah dan putih, juga nampak menutupi seluruh ruangan tersebut.
Di tengah ruangan yang diyakini sebagai tempat bertapa terdapat batu untuk duduk. Peziarah yang datang, akan menyalakan dupa dan menaburkan bunga, serta wewangian di sekitar petilasan tersebut, lalu menggelar doa.
Saji mengatakan, di kawasan Rowo Bayu terdapat lima sumber air, yang memiliki nama sendiri-sendiri. "Sumber pertama disebut Kaputren, lalu ada Dwi Gangga, Sumber Rahayu, Sumber Panguripan, dan terakhir Sumber Kamulian," terangnya.