1.400 Keluarga Meninggal Karena COVID-19, Anak-anak Dijamin Pendidikan Sampai Kuliah
loading...
A
A
A
SURABAYA - Sampai hari ini ada sekitar 1.400 keluarga yang meninggal karena COVID-19 . Dari jumlah tersebut, sekitar 600 keluarga sudah diverifikasi oleh Pemkot Surabaya. Mereka harus dipastikan anak-anak yang ditinggalkan kedua orang tuanya harus tetap sekolah, Minggu (22/8/2021).
“Kita masih hitung berapa jumlah anaknya dari data 1.400 keluarga tadi. Dari situ kita bisa memetakan berapa yang masih SD, SMP, dan SMA,” kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.
Baca juga: Laporkan Polisi Jika Ada Tes Swab PCR Bertarif Lebih Rp495 Ribu
Ia melanjutkan, pihaknya juga membangun asrama untuk ditempati oleh anak-anak itu. Di sana, pemkot dapat memantau perkembangan mereka. Selain itu, pemkot juga menjamin pendidikan mereka hingga jenjang Perguruan Tinggi.
“Mereka bisa tinggal di asrama jika mereka mau. Kita akan jamin pendidikannya meskipun mereka tidak tinggal di asrama. Tidak hanya pendidikan saja, tapi bagaimana mereka semua akan mempunyai keterampilan agar dapat bersaing nantinya,” ungkapnya.
Eri juga meminta warga yang belum terdata untuk melaporkan ke DP5A. Kalau masih kesulitan, mereka bisa melalui Lurah maupun Camat di wilayahnya masing-masing untuk segera didata. Ia mengajak kepada seluruh warga Surabaya untuk meletakkan egoismenya dan bergotong-royong mewujudkan masa depan yang lebih baik untuk anak-anak itu.
Baca juga: Dapat Program RJIT Kementan, Produktivitas Petani Jombang dan Gresik Meningkat Tajam
“Inilah waktunya kita meletakkan egoisme kita, meletakkan jabatan kita, meletakkan kelompok kelompok kita, bagaimana kita bisa bahu membahu, bagaimana kita gotong royong untuk masa depan mereka,” imbuhnya.
Plt Kepala DP5A Surabaya, Antik Sugiharti menjelaskan, bahwa pemkot akan memastikan hak-hak anak-anak itu terpenuhi. Seperti, hak pendidikan, hak pengasuhan, dan hak kesehatan.
“Kita pastikan mereka tetap bisa mendapatkan pendidikan yang layak. Tentunya kesehatannya juga, mereka harus mendapatkan intervensi kesehatan. Termasuk hak pengasuhan, seperti tadi yag disampaikan Pak Wali Kota, mereka harus ada keluarga yang bisa mengasuh, bisa melindungi, menjaga. Kalau tidak, maka pemkot akan memberikan tempat (asrama) yang bisa digunakan anak tersebut untuk tinggal,” kata Antik
Lihat Juga: Kapolres Boyolali AKBP M. Yoga Meninggal Dunia, Akpol Batalyon Tantya Sudhirajati 2003 Berduka
“Kita masih hitung berapa jumlah anaknya dari data 1.400 keluarga tadi. Dari situ kita bisa memetakan berapa yang masih SD, SMP, dan SMA,” kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.
Baca juga: Laporkan Polisi Jika Ada Tes Swab PCR Bertarif Lebih Rp495 Ribu
Ia melanjutkan, pihaknya juga membangun asrama untuk ditempati oleh anak-anak itu. Di sana, pemkot dapat memantau perkembangan mereka. Selain itu, pemkot juga menjamin pendidikan mereka hingga jenjang Perguruan Tinggi.
“Mereka bisa tinggal di asrama jika mereka mau. Kita akan jamin pendidikannya meskipun mereka tidak tinggal di asrama. Tidak hanya pendidikan saja, tapi bagaimana mereka semua akan mempunyai keterampilan agar dapat bersaing nantinya,” ungkapnya.
Eri juga meminta warga yang belum terdata untuk melaporkan ke DP5A. Kalau masih kesulitan, mereka bisa melalui Lurah maupun Camat di wilayahnya masing-masing untuk segera didata. Ia mengajak kepada seluruh warga Surabaya untuk meletakkan egoismenya dan bergotong-royong mewujudkan masa depan yang lebih baik untuk anak-anak itu.
Baca juga: Dapat Program RJIT Kementan, Produktivitas Petani Jombang dan Gresik Meningkat Tajam
“Inilah waktunya kita meletakkan egoisme kita, meletakkan jabatan kita, meletakkan kelompok kelompok kita, bagaimana kita bisa bahu membahu, bagaimana kita gotong royong untuk masa depan mereka,” imbuhnya.
Plt Kepala DP5A Surabaya, Antik Sugiharti menjelaskan, bahwa pemkot akan memastikan hak-hak anak-anak itu terpenuhi. Seperti, hak pendidikan, hak pengasuhan, dan hak kesehatan.
“Kita pastikan mereka tetap bisa mendapatkan pendidikan yang layak. Tentunya kesehatannya juga, mereka harus mendapatkan intervensi kesehatan. Termasuk hak pengasuhan, seperti tadi yag disampaikan Pak Wali Kota, mereka harus ada keluarga yang bisa mengasuh, bisa melindungi, menjaga. Kalau tidak, maka pemkot akan memberikan tempat (asrama) yang bisa digunakan anak tersebut untuk tinggal,” kata Antik
Lihat Juga: Kapolres Boyolali AKBP M. Yoga Meninggal Dunia, Akpol Batalyon Tantya Sudhirajati 2003 Berduka
(msd)