Wali Kota Pematangsiantar Tak Peduli Dampak PPKM, Pedagang Aksi Buka Baju di Balaikota
loading...
A
A
A
PEMATANGSIANTAR - Puluhan perempuan pedagang memprotes sikap Wali Kota Pematangsiantar Hefriansyah, yang dinilai tidak peduli dengan nasib pedagang dan masyarakat kecil yang terdampak penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4 di Balaikota, Kamis (2/9/2021).
Aksi itu dilakukan pengunjuk rasa karena sejak diberlakukannya PPKM level 4 di tengah pandemi COVID-19, perekonomian masyarakat kecil seperti pedagang, petugas parkir, supir angkot, semakin terpuruk dan tidak diperhatikan oleh Wali Kota Pematangsiantar.
"Bagaimana tidak menjerit, sudah hampir satu bulan PPKM level 4, dagangan tidak laku, petugas parkir kehilangan pencaharian, supir angkot tidak pernah bisa membawa uang ke rumah untuk belanja. Tapi Wali Kota Pematangsiantar Hefriansyah terkesan tidak perduli dengan nasib rakyat," ujar Sumarni seorang pengunjuk rasa.
Hal yang sama disampaikan pimpinan aksi Tri Aditya yang menilai Wali Kota Pematangsiantar gagal melindungi masyarakat yang terdampak COVID-19. "Seharusnya masyarakat yang terganggu perekonomiannya selama pemberlakuan PPKM level 4 diberikan bantuan sosial seperti sembako, namun sepertinya wali kota tutup mata," ujar Tri.
Para pengunjuk rasa diterima Asisten Ekbang Setda Pemkot Pematangsiantar, Zainal Siahaan dan menyampaikan bahwa pemerintah daerah dan satgas COVID-19 sudah bekerja maksimal melakukan penanggulangan.
Sebelumnya seorang pedagang melakukan aksi buka baju memprotes penerapan PPKM level 4 saat berunjuk rasa di halaman gedung DPRD Pematangsiantar.
Aksi itu dilakukan pengunjuk rasa karena sejak diberlakukannya PPKM level 4 di tengah pandemi COVID-19, perekonomian masyarakat kecil seperti pedagang, petugas parkir, supir angkot, semakin terpuruk dan tidak diperhatikan oleh Wali Kota Pematangsiantar.
"Bagaimana tidak menjerit, sudah hampir satu bulan PPKM level 4, dagangan tidak laku, petugas parkir kehilangan pencaharian, supir angkot tidak pernah bisa membawa uang ke rumah untuk belanja. Tapi Wali Kota Pematangsiantar Hefriansyah terkesan tidak perduli dengan nasib rakyat," ujar Sumarni seorang pengunjuk rasa.
Hal yang sama disampaikan pimpinan aksi Tri Aditya yang menilai Wali Kota Pematangsiantar gagal melindungi masyarakat yang terdampak COVID-19. "Seharusnya masyarakat yang terganggu perekonomiannya selama pemberlakuan PPKM level 4 diberikan bantuan sosial seperti sembako, namun sepertinya wali kota tutup mata," ujar Tri.
Para pengunjuk rasa diterima Asisten Ekbang Setda Pemkot Pematangsiantar, Zainal Siahaan dan menyampaikan bahwa pemerintah daerah dan satgas COVID-19 sudah bekerja maksimal melakukan penanggulangan.
Sebelumnya seorang pedagang melakukan aksi buka baju memprotes penerapan PPKM level 4 saat berunjuk rasa di halaman gedung DPRD Pematangsiantar.
(don)