Upacara HUT Kemerdekaan Penggali Kubur COVID-19, Kibarkan Bendera Setengah Tiang di Depan Keranda
loading...
A
A
A
BANDUNG - HUT Kemerdekaan biasanya diperingati dengan suka cita. Digelar dengan upacara bendera meriah. Serta diramaikan oleh berbagai kegiatan yang mengundang banyak warga seperti karnaval, perlombaan, dan perayaan lainnya.
Namun, kondisi pandemi yang belum juga berakhir, membuat warga menahan diri merayakan euforia menyambut kemerdekaan Republik Indonesia. Kendati begitu, kondisi dengan serba terbatas ini tak menyebabkan warga terhalang merayakan kemerdekaan ini. Walaupun, perayaan yang dilakukan berbeda beda.
Begitu juga yang dilakukan para pemikul jenazah dan penggali kubur Covid-19 di TPU Cikadut, Kota Bandung. Mereka memiliki cara sendiri merayakan kemerdekaan dengan menggelar upacara bendera. Tetapi upacara yang mereka gelar berbeda dari biasanya.
Baca juga: Akibat Pandemi COVID-19, Pengiriman Pekerja Migran dari Jabar Terhambat
Tepat pada Selasa 17 Agustus 2021 ini, mereka menggelar upacara bendera di sekitar makam Covid-19. Upacara dilakukan pada pagi hari, sebelum mereka melakukan aktivitas harian, memakamkan jenazah Covid-19.
Upacara diikuti oleh belasan para penggali kubur dan pemikul jenazah. Digelar layaknya upacara lainnya, ada pemimpin upacara, pengibar bendera, hingga pembaca teks proklamasi. Mereka tak mengenakan seragam, tetapi mengenakan APD putih. "Kepada pemimpin upacara hormat grak," kata salah seorang petugas upacara.
Uniknya, selain digelar di antara makam, tepat didepan tiang bendera dan di depan para peserta upacara, terdapat sebuah keranda yang biasa dipakai menggotong jenazah. Di bagian atas tampak sebuah benda. Sementara di dalam keranda terdapat kain yang diikat mirip mayat.
Baca juga: Target Herd Immunity Jawa Timur pada 17 Agustus 2021 Tidak Tercapai
Kendati dilaksanakan penuh khidmat, Namun ada yang berbeda dengan upacara kali ini. Di mana, bendera hanya dinaikkan setengah tiang. Sebuah bentuk keprihatinan mereka atas kondisi pandemi saat ini.
"Mohon maaf benderanya setengah tiang. Ini bentuk keprihatinan kami atas kondisi pandemi yang belum berakhir," kata salah seorang perwakilan pemilik jenazah Fajar, sembari menyebutkan bila saat ini jenazah Covid masih terus berdatangan.
Upaya bendera setengah tiang, kata dia, juga bentuk keprihatinan atas kondisi saat ini. Di mana mereka masih berjibaku dengan kesejahteraan yang minim. Sementara mereka memakamkam banyak jenazah tiap harinya.
"Kami sebagai garda terdepan sering dipandang sebelah mata. Belum lagi honor kami sering terlambat. Juga fasilitas yang seharusnya kami gunakan di saat pemakaman pun sering tidak tidak ada," beber dia.
Dia berharap, peringatan kemerdekaan ini menjadi momentum kebangkitan Indonesia dan kemerdekaan mereka akan kesejahteraan. "Mohon sampaikan kepada para pemimpin kami suara kemerdekaan kami di tengah makam covid 19 Cikadut bandung," imbuh dia
Lihat Juga: Kronologi 10 Paku Bumi Jatuh di Perempatan Buahbatu Bandung yang Timbulkan Getaran Keras
Namun, kondisi pandemi yang belum juga berakhir, membuat warga menahan diri merayakan euforia menyambut kemerdekaan Republik Indonesia. Kendati begitu, kondisi dengan serba terbatas ini tak menyebabkan warga terhalang merayakan kemerdekaan ini. Walaupun, perayaan yang dilakukan berbeda beda.
Begitu juga yang dilakukan para pemikul jenazah dan penggali kubur Covid-19 di TPU Cikadut, Kota Bandung. Mereka memiliki cara sendiri merayakan kemerdekaan dengan menggelar upacara bendera. Tetapi upacara yang mereka gelar berbeda dari biasanya.
Baca juga: Akibat Pandemi COVID-19, Pengiriman Pekerja Migran dari Jabar Terhambat
Tepat pada Selasa 17 Agustus 2021 ini, mereka menggelar upacara bendera di sekitar makam Covid-19. Upacara dilakukan pada pagi hari, sebelum mereka melakukan aktivitas harian, memakamkan jenazah Covid-19.
Upacara diikuti oleh belasan para penggali kubur dan pemikul jenazah. Digelar layaknya upacara lainnya, ada pemimpin upacara, pengibar bendera, hingga pembaca teks proklamasi. Mereka tak mengenakan seragam, tetapi mengenakan APD putih. "Kepada pemimpin upacara hormat grak," kata salah seorang petugas upacara.
Uniknya, selain digelar di antara makam, tepat didepan tiang bendera dan di depan para peserta upacara, terdapat sebuah keranda yang biasa dipakai menggotong jenazah. Di bagian atas tampak sebuah benda. Sementara di dalam keranda terdapat kain yang diikat mirip mayat.
Baca juga: Target Herd Immunity Jawa Timur pada 17 Agustus 2021 Tidak Tercapai
Kendati dilaksanakan penuh khidmat, Namun ada yang berbeda dengan upacara kali ini. Di mana, bendera hanya dinaikkan setengah tiang. Sebuah bentuk keprihatinan mereka atas kondisi pandemi saat ini.
"Mohon maaf benderanya setengah tiang. Ini bentuk keprihatinan kami atas kondisi pandemi yang belum berakhir," kata salah seorang perwakilan pemilik jenazah Fajar, sembari menyebutkan bila saat ini jenazah Covid masih terus berdatangan.
Upaya bendera setengah tiang, kata dia, juga bentuk keprihatinan atas kondisi saat ini. Di mana mereka masih berjibaku dengan kesejahteraan yang minim. Sementara mereka memakamkam banyak jenazah tiap harinya.
"Kami sebagai garda terdepan sering dipandang sebelah mata. Belum lagi honor kami sering terlambat. Juga fasilitas yang seharusnya kami gunakan di saat pemakaman pun sering tidak tidak ada," beber dia.
Dia berharap, peringatan kemerdekaan ini menjadi momentum kebangkitan Indonesia dan kemerdekaan mereka akan kesejahteraan. "Mohon sampaikan kepada para pemimpin kami suara kemerdekaan kami di tengah makam covid 19 Cikadut bandung," imbuh dia
Lihat Juga: Kronologi 10 Paku Bumi Jatuh di Perempatan Buahbatu Bandung yang Timbulkan Getaran Keras
(msd)