Identifikasi Hotspot Karhutla di Muaro Jambi Dibantu CCTV Pantau Asap

Sabtu, 14 Agustus 2021 - 19:31 WIB
loading...
Identifikasi Hotspot Karhutla di Muaro Jambi Dibantu CCTV Pantau Asap
Petugas berusaha memadamkan kebakaran lahan di Desa Sogo, Kecamatan Kumpeh Ilir, Kabupaten Muaro, Jambi. Foto/Ist
A A A
MUARO JAMBI - Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang mengancam saat musim kemarau bisa diantisipasi dengan kamera pengintai CCTV Aplikasi Sistem Analisa Pengendalian Karhutla (Asap) Digital.

Baca juga: Karhutla di Ogan Ilir Meningkat, Pemkab Diminta segera Bentuk Satgas Desa

Kebakaran lahan di Desa Sogo, Kecamatan Kumpeh Ilir, Kabupaten Muaro Jambi salah satu contohnya. Peristiwa kebakaran yang terjadi pada Selasa, 3 Agustus 2021 pukul 16.30 WIB itu terpantau CCTV Asap Digital.

Baca juga: Kabur saat Kepergok Curi HP, Wanita Ditemukan Tewas Tergantung Tanpa Bra di Tembok Kawat Berduri

Kepala Dinas Kehutanan Jambi, Ahmad Bestari mengatakan, begitu titik api (hotspot) terdeteksi CCTV langsung tim pemadam kebakaran segera diturunkan.

Tim pemadaman ini terdiri dari TNI, Polri, MPA, Pokmas BRGM, tim RPK dari PT PHL dan JBP. "Malam kita turunkan tim, ada pokmasnya juga. Alhamdulillah, besoknya sudah padam," kata Ahmad dalam keterangannya, Sabtu (14/8/2021).

Dia menambahkan, dengan CCTV ini proses pemadaman kebakaran bisa cepat teratasi. Ahmad membayangkan jika tanpa CCTV maka api kemungkinan sudah melahap hektaran lahan dan baru diketahui esok harinya.

Penggunaan CCTV ini merupakan inovasi teknologi pemantauan kebakaran. "Jambi merupakan provinsi pertama di Indonesia yang memanfaatkan teknologi ini," ujar Ahmad.

Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM), kata Ahmad, turut serta dalam pembangunan CCTV ini. Terdapat tiga titik CCTV di daerahnya, yakni di Tahura OKH, HLG Londerang, dan Desa Sadu. "Insya Allah tambah satu lagi di Desa Rantau rasau," ujarnya.

Ahmad menyebut, selain teknologi CCTV, pemanfaatan teknologi Asap Digital juga akan dikembangkan. Nantinya command center CCTV Polda akan melibatkan kelompok masyarakat (pokmas).

"Pokmas-pokmas akan dimasukkan ke aplikasi di area yang rawan kebakaran hutan dan lahan, supaya bisa berkoordinasi dengan seluruh unsur," ucapnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 2.7920 seconds (0.1#10.140)