Identifikasi Hotspot Karhutla di Muaro Jambi Dibantu CCTV Pantau Asap
loading...
A
A
A
Sementara itu Kapolres Jambi, AKBP Yuyan Priatmaja mengatakan kepulan asap memang terdeteksi dari tower CCTV Sungai Aur.
Dia menyebut antisipasi kebakaran melibatkan dan berkolaborasi dengan lintas sektor. "Ada laporan kepulan asap ke polisi, terlihat juga dari CCTV, ditindaklanjuti oleh petugas yang dekat di wilayah itu, Bhabinkamtibmasnya," ucap Yuyan.
Selain memantau kebakaran, tutur Yuyan, CCTV itu bisa juga dimanfaatkan untuk memantau pelaku pembakaran. "Selama itu terjangkau oleh zooming CCTV," kata dia.
Yuyan mengatakan saat ini ada sekitar 13 CCTV yang tersebar di seluruh Provinsi Jambi. Dia berharap kolaborasi pemantauan ini bisa dikembangkan ke seluruh titik rawan api.
Selain kolaborasi, polisi juga aktif menkampanyekan ke warga mengenai aktivitas larangan membakar lahan. "Berbarengan dengan imbauan COVID-19, kita patroli dan mengimbau tidak membersihkan lahan dengan membakar," ucapnya.
Pokmas Garda Terdepan
Peran kelompok masyarakat (Pokmas) juga menjadi bagian penting dalam antisipasi kebakaran lahan. Anggota Pokmas Sumur Bor Maju Berkarya Desa Sogo, Hardiansyah menyebut selama kebakaran pihaknya ikut turun serta melakukan pemadaman.
Hardiansyah menceritakan kebakaran yang terjadi tidak terduga. Dia menyebut kebakaran lahan terjadi di saat proses perbaikan sumur bor. "Perbaikan untuk persiapan pembasahan musim kemarau," kata Hardiansyah.
Sumur bor yang dibangun BRGM dimanfaatkan masyarakat untuk memadamkan api yang terjadi di desanya. Beruntung, kebakaran jadinya tidak mengenai area gambut. Dia menyebut, api hanya melahap area semak-semak di lahan yang tak terurus lantaran gambutnya masih basah.
Puncak musim kemarau berdasarkan laporan BMKG terjadi pada bulan Agustus ini. Hutan dan lahan yang kering rentan terbakar.
Dia menyebut antisipasi kebakaran melibatkan dan berkolaborasi dengan lintas sektor. "Ada laporan kepulan asap ke polisi, terlihat juga dari CCTV, ditindaklanjuti oleh petugas yang dekat di wilayah itu, Bhabinkamtibmasnya," ucap Yuyan.
Selain memantau kebakaran, tutur Yuyan, CCTV itu bisa juga dimanfaatkan untuk memantau pelaku pembakaran. "Selama itu terjangkau oleh zooming CCTV," kata dia.
Yuyan mengatakan saat ini ada sekitar 13 CCTV yang tersebar di seluruh Provinsi Jambi. Dia berharap kolaborasi pemantauan ini bisa dikembangkan ke seluruh titik rawan api.
Selain kolaborasi, polisi juga aktif menkampanyekan ke warga mengenai aktivitas larangan membakar lahan. "Berbarengan dengan imbauan COVID-19, kita patroli dan mengimbau tidak membersihkan lahan dengan membakar," ucapnya.
Pokmas Garda Terdepan
Peran kelompok masyarakat (Pokmas) juga menjadi bagian penting dalam antisipasi kebakaran lahan. Anggota Pokmas Sumur Bor Maju Berkarya Desa Sogo, Hardiansyah menyebut selama kebakaran pihaknya ikut turun serta melakukan pemadaman.
Hardiansyah menceritakan kebakaran yang terjadi tidak terduga. Dia menyebut kebakaran lahan terjadi di saat proses perbaikan sumur bor. "Perbaikan untuk persiapan pembasahan musim kemarau," kata Hardiansyah.
Sumur bor yang dibangun BRGM dimanfaatkan masyarakat untuk memadamkan api yang terjadi di desanya. Beruntung, kebakaran jadinya tidak mengenai area gambut. Dia menyebut, api hanya melahap area semak-semak di lahan yang tak terurus lantaran gambutnya masih basah.
Puncak musim kemarau berdasarkan laporan BMKG terjadi pada bulan Agustus ini. Hutan dan lahan yang kering rentan terbakar.
(shf)