Gianyar Bali Gempar! 2 Jenazah COVID 19 Tertukar, 1 Mayat Terlanjur Dimakamkan
loading...
A
A
A
DENPASAR - Warga Gianyar Bali gempar karena dua jenazah pasien COVID-19 dengan nama yang sama dan berasal dari desa yang sama tertukar. Akibatnya, jenazah yang seharusnya dikremasi malah dikubur.
Peristiwa menghebohkan itu terjadi di Desa Adat Tengkulak Kaja, Kecamatan Sukawati, Gianyar. Selain nama dan berasal dari desa yang sama, kedua jenazah juga sama-sama berjenis kelamin perempuan.
Kepala Desa Adat atau Bendesa Tengkulak Kaja I Made Selamet menjelaskan, kedua warganya yang sama-sama terkonfirmasi COVID-19 dan sama-sama dirawat di RS Sanglah Denpasar meninggal dalam waktu berurutan.
Yang meninggal pertama yaitu Ni Gusti Made Rai (82), pada Rabu (11/8/2021) lalu. Lalu di hari berikutnya, Kamis (12/8/2021), warga yang meninggal adalah Ni Gusti Made Rai (65). "Keduanya tinggal hanya beda dusun," ujar I Made Selamet ketika dihubungi, Sabtu (14/8/2021).
Di RS Sanglah, kedua jenazah sama-sama dititipkan di ruang jenazah. Sesuai prosedur penanganan COVID-19, jenazah pasien yang terkonfirmasi COVID-19 dimasukkan ke dalam peti dan tidak boleh dibuka.
Setelah berembuk dengan pihak keluarga masing-masing, diperoleh informasi satu jenazah akan dimakamkan di kuburan desa setempat dan satu jenazah lagi akan dikremasi.
Proses penguburan lalu dilakukan Kamis (12/8/2021) malam. Ketika jenazah tiba, pihak keluarga juga dilarang membuka peti. Prosss penguburan hingga selesai juga dilakukan sesuai prosedur penanganan COVID-19.
Namun tiba-tiba sekitar dua jam kemudian, datang perwakilan keluarga dusun sebelah yang menyatakan jenazah tertukar. Seketika semua warga desa dibuat gempar.
I Made Selamet lalu berusaha melakukan konfirmasi ke RS Sanglah. "Dan benar, kami mendapatkan informasi dari Sanglah kalau jenazah yang dikubur salah alias tertukar," ujar dia yang mengaku sempat syok dengan kejadian itu.
Peristiwa menghebohkan itu terjadi di Desa Adat Tengkulak Kaja, Kecamatan Sukawati, Gianyar. Selain nama dan berasal dari desa yang sama, kedua jenazah juga sama-sama berjenis kelamin perempuan.
Kepala Desa Adat atau Bendesa Tengkulak Kaja I Made Selamet menjelaskan, kedua warganya yang sama-sama terkonfirmasi COVID-19 dan sama-sama dirawat di RS Sanglah Denpasar meninggal dalam waktu berurutan.
Yang meninggal pertama yaitu Ni Gusti Made Rai (82), pada Rabu (11/8/2021) lalu. Lalu di hari berikutnya, Kamis (12/8/2021), warga yang meninggal adalah Ni Gusti Made Rai (65). "Keduanya tinggal hanya beda dusun," ujar I Made Selamet ketika dihubungi, Sabtu (14/8/2021).
Di RS Sanglah, kedua jenazah sama-sama dititipkan di ruang jenazah. Sesuai prosedur penanganan COVID-19, jenazah pasien yang terkonfirmasi COVID-19 dimasukkan ke dalam peti dan tidak boleh dibuka.
Setelah berembuk dengan pihak keluarga masing-masing, diperoleh informasi satu jenazah akan dimakamkan di kuburan desa setempat dan satu jenazah lagi akan dikremasi.
Proses penguburan lalu dilakukan Kamis (12/8/2021) malam. Ketika jenazah tiba, pihak keluarga juga dilarang membuka peti. Prosss penguburan hingga selesai juga dilakukan sesuai prosedur penanganan COVID-19.
Namun tiba-tiba sekitar dua jam kemudian, datang perwakilan keluarga dusun sebelah yang menyatakan jenazah tertukar. Seketika semua warga desa dibuat gempar.
I Made Selamet lalu berusaha melakukan konfirmasi ke RS Sanglah. "Dan benar, kami mendapatkan informasi dari Sanglah kalau jenazah yang dikubur salah alias tertukar," ujar dia yang mengaku sempat syok dengan kejadian itu.
(sms)