Kunjungi Warga di Isoter Malang, Mengko Luhut: COVID-19 Bukan Aib

Jum'at, 13 Agustus 2021 - 13:13 WIB
loading...
A A A
"Kalau di rumah, tidak ada tenaga kesehatan yang menjaga dan mengawasi. Oksigen sulit, sehingga kalau saturasinya turun, akan kerepotan mencari oksigen. Di rumah obatnya juga belum tentu ada. Jadi mohon bapak dan ibu sekalian, sampaikan ke keluarga-keluarganya, agar tidak takut kalau harus dirawat di Isoter ," tegasnya.



Dia juga mengatakan, jangan kawatir dengan angka penderita COVID-19 . Nanti kalau diobati dengan baik, dipastikan akan turun angkanya. Luhut yang sempat mengunjungi Kulonprogo, Solo, dan Magelang, akhirnya membaik setelah melakukan Isoter.

Pemerintah daerah juga dimintanya untuk menyiapkan makanan yang enak, layak, dan sehat. Dananya tersedia, tidak perlu kawatir akan kesulitan anggaran. Selain itu, warga juga diingatkan untuk terus menaati protokol kesehatan, dan ikut vaksin . "Rata-rata yang meninggal adalah yang tidak vaksin . Kalau dia divaksin, kenanya tidak parah," tegasnya.

Kunjungi Warga di Isoter Malang, Mengko Luhut: COVID-19 Bukan Aib


Saat ini di seluruh Indonesia, disebutkan Luhut sudah ada 80 juta orang yang divaksin . Dia berharap, tidak ada lagi data yang ditutup-tutupi. "Itu masalah kita ramai-ramai kok. Tidak ada yang salah, yang salah kalau kita tutup-tutupi. Kalau kita buka dan patuh protokol kesehatan, pasti turun," tegasnya.

Sementara Budi Gunadi Sadikin mengatakan, tidak perlu malu untuk menjalani Isoter. Hal ini untuk melindungi seluruh keluarga. "Kalau ada yang kena (COVID-19), keluarga terdekat kemungkinan bisa terpapar, sehingga harus di swab agar segera bisa diketahui dan dilakukan tindakan. Kalau tidak dimonitor itu yang bahaya," terangnya.



Kapala Dinas Kesehatan Kota Malang, Husnul Muarif menegaskan, tidak ada data yang ditutupi, tetapi memang dibutuhkan sinkronisasi data. "Sekarang kondisinya terus membaik, persentase kesembuhan terus mengalami kenaikan. Dari sebelumnya 70%, sekarang sudah mencapai 78%. Memang angka kesembuhan kita, harus menunggu selesainya isolasi selama 14 hari," terangnya.
(eyt)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2547 seconds (0.1#10.140)