Sempat Menganggur, 35 Persen Peserta Kartu Prakerja Telah Bekerja-Berwirausaha
loading...
A
A
A
BANDUNG - Manajemen Pelaksana program Kartu Prakerja mengklaim bahwa 35 persen peserta program Kartu Prakerja yang awalnya pengangguran kini telah bekerja dan berwirausaha .
Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja , Denni Puspa Purbasari mengatakan, program Kartu Prakerja yang telah berlangsung selama lebih dari satu tahun ini sangat bermanfaat bagi masyarakat, baik milenial yang mau masuk ke dunia kerja maupun mereka yang sudah bekerja, namun terdampak pandemi COVID-19 seperti terkena pemutusan hubungan kerja (PHK).
"Sebanyak 35 persen penerima program Kartu Prakerja tahun 2020 yang awalnya menganggur, saat dilakukan survei evaluasi mengatakan telah bekerja atau berwirausaha," kata Denni dalam keterangan resminya, Senin (9/8/2021) malam.
Di tengah persaingan global saat ini, lanjut Denni, masyarakat, khususnya generasi muda harus mempersiapkan diri dengan skill dan meningkatkan kompetensinya agar tidak tergilas persaingan di dunia kerja.
Ada banyak cara, program, dan juga platform yang bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan kompetensi kaum milenial tersebut, salah satunya program Kartu Prakerja yang dijalankan Pemerintah Republik Indonesia.
Menurut Denni, melalui program Kartu Prakerja, pemerintah terus berupaya meningkatkan kompetensi kerja dan kewirausahaan yang ditujukan untuk pencari kerja, pekerja/buruh yang terkena pemutusan hubungan kerja, dan/atau pekerja/buruh yang membutuhkan.
"Dengan mengikuti program Kartu Prakerja, para peserta bisa mendapatkan pembekalan kompetensi kerja dan/atau kewirausahaan (skilling), peningkatan kompetensi kerja dan/atau kewirausahaan (upskilling) atau alih kompetensi kerja (reskilling) bagi tenaga kerja di Indonesia," tutur Denni.
Denni juga mengatakan bahwa pemerintah berharap, melalui program Kartu Prakerja, angkatan kerja Indonesia memiliki nilai tawar yang lebih baik karena telah mendapat pembekalan berbagai kompetensi yang memang dibutuhkan saat ini dan masa datang.
Sementara itu, Chief Operation Officer Karier.mu dan Sekolah.mu Radinka Qiera mengatakan, sebagai salah satu mitra program Kartu Prakerja, platform Karier.mu yang sebelumnya bernama Sekolah.mu hadir untuk menghubungkan peserta Kartu Prakerja dan mentor profesional dengan mengedepankan pelatihan yang tepat, bantuan yang cepat, serta hadiah yang banyak.
"Hadirnya program unggulan yang ditawarkan Karier.mu di program Kartu Prakerja diharapkan dapat menciptakan generasi yang mau berubah untuk menghadapi dunia kerja. Sudah saatnya generasi muda bergerak," ujar Radinka.
Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja , Denni Puspa Purbasari mengatakan, program Kartu Prakerja yang telah berlangsung selama lebih dari satu tahun ini sangat bermanfaat bagi masyarakat, baik milenial yang mau masuk ke dunia kerja maupun mereka yang sudah bekerja, namun terdampak pandemi COVID-19 seperti terkena pemutusan hubungan kerja (PHK).
"Sebanyak 35 persen penerima program Kartu Prakerja tahun 2020 yang awalnya menganggur, saat dilakukan survei evaluasi mengatakan telah bekerja atau berwirausaha," kata Denni dalam keterangan resminya, Senin (9/8/2021) malam.
Di tengah persaingan global saat ini, lanjut Denni, masyarakat, khususnya generasi muda harus mempersiapkan diri dengan skill dan meningkatkan kompetensinya agar tidak tergilas persaingan di dunia kerja.
Ada banyak cara, program, dan juga platform yang bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan kompetensi kaum milenial tersebut, salah satunya program Kartu Prakerja yang dijalankan Pemerintah Republik Indonesia.
Menurut Denni, melalui program Kartu Prakerja, pemerintah terus berupaya meningkatkan kompetensi kerja dan kewirausahaan yang ditujukan untuk pencari kerja, pekerja/buruh yang terkena pemutusan hubungan kerja, dan/atau pekerja/buruh yang membutuhkan.
"Dengan mengikuti program Kartu Prakerja, para peserta bisa mendapatkan pembekalan kompetensi kerja dan/atau kewirausahaan (skilling), peningkatan kompetensi kerja dan/atau kewirausahaan (upskilling) atau alih kompetensi kerja (reskilling) bagi tenaga kerja di Indonesia," tutur Denni.
Denni juga mengatakan bahwa pemerintah berharap, melalui program Kartu Prakerja, angkatan kerja Indonesia memiliki nilai tawar yang lebih baik karena telah mendapat pembekalan berbagai kompetensi yang memang dibutuhkan saat ini dan masa datang.
Sementara itu, Chief Operation Officer Karier.mu dan Sekolah.mu Radinka Qiera mengatakan, sebagai salah satu mitra program Kartu Prakerja, platform Karier.mu yang sebelumnya bernama Sekolah.mu hadir untuk menghubungkan peserta Kartu Prakerja dan mentor profesional dengan mengedepankan pelatihan yang tepat, bantuan yang cepat, serta hadiah yang banyak.
"Hadirnya program unggulan yang ditawarkan Karier.mu di program Kartu Prakerja diharapkan dapat menciptakan generasi yang mau berubah untuk menghadapi dunia kerja. Sudah saatnya generasi muda bergerak," ujar Radinka.