Ridwan Kamil Sulap Mal Jadi Sentra Vaksinasi Kejar Herd Immunity
loading...
A
A
A
"Kemudian inovasi pihak ketiga, ada sentra vaksinasi di industri, mal, di mana-mana. Kami berharap Desember selesai dengan catatan jumlah vaksin yang diberikan ke Jabar itu minimal 15 juta dosis vaksin sebulan," tegasnya.
Berdasarkan data pen-prod.udata.id, Selasa (10/8/2021), warga Jabar yang telah menjalani vaksinasi dosis pertama mencapai 6.922.375 orang. Adapun untuk dosis kedua sebanyak 3.402.548 orang.
Pada periode yang sama, total distribusi vaksin COVID-19 dari pemerintah pusat ke Jabar sebanyak 13.346.384 dosis, sedangkan realisasi sudah mencapai 10.181.667 dosis atau 76,28 persen dari total distribusi.
Adapun sisa distribusi-realisasi sebanyak 3.164.717 dosis akan digunakan untuk dosis kedua yang membutuhkan 3.469.079 dosis. Artinya, Jabar kekurangan vaksin untuk penyuntikan dosis kedua sebanyak 304.362 dosis.
"Jadi saya keberatan kalau vaksinasi Jabar disebut masih rendah. Kita ini menghabiskan apa yang dikasih. Jadi jangan selalu mengukur dari persentase. Jumlah yang diberikan ke DKI dan Jabar itu mirip-mirip dan kita habiskan dengan kecepatan yang hampir sama," tegas Kang Emil.
"Kalau dipersentasekan terhadap jumlah penduduk, maka memang terlihat rendah, tapi bukan rendah karena kinerja. Jadi, kalau boleh membandingkannya dengan absolut atau jumlah yang sudah disuntikan," tandasnya.
Berdasarkan data pen-prod.udata.id, Selasa (10/8/2021), warga Jabar yang telah menjalani vaksinasi dosis pertama mencapai 6.922.375 orang. Adapun untuk dosis kedua sebanyak 3.402.548 orang.
Pada periode yang sama, total distribusi vaksin COVID-19 dari pemerintah pusat ke Jabar sebanyak 13.346.384 dosis, sedangkan realisasi sudah mencapai 10.181.667 dosis atau 76,28 persen dari total distribusi.
Adapun sisa distribusi-realisasi sebanyak 3.164.717 dosis akan digunakan untuk dosis kedua yang membutuhkan 3.469.079 dosis. Artinya, Jabar kekurangan vaksin untuk penyuntikan dosis kedua sebanyak 304.362 dosis.
"Jadi saya keberatan kalau vaksinasi Jabar disebut masih rendah. Kita ini menghabiskan apa yang dikasih. Jadi jangan selalu mengukur dari persentase. Jumlah yang diberikan ke DKI dan Jabar itu mirip-mirip dan kita habiskan dengan kecepatan yang hampir sama," tegas Kang Emil.
"Kalau dipersentasekan terhadap jumlah penduduk, maka memang terlihat rendah, tapi bukan rendah karena kinerja. Jadi, kalau boleh membandingkannya dengan absolut atau jumlah yang sudah disuntikan," tandasnya.
(nic)