Gubernur Siapkan Hercules Jemput 61 TKI Asal Sulsel di Pontianak
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Gubernur Sulsel , Nurdin Abdullah akan menyiapkan herculesmilik TNI AU untuk menjemput 61 t enaga kerja Indonesia (TKI) asal Sulsel di Pontianak, Kalimantan Barat.
Untuk penjemputan TKI ini, Nurdin Abdullah sudah berkoordinasi langsung dengan pemerintah Kalimantan Barat, agar segera dilakukan tes swab terlebih dahulu, sebelum TKI asal Sulsel itu dijemput.
"Jadi itu kita sudah berbicara dengan Kadis Kesehatan Kalimantan Barat. Saya minta di swab dan PCR dan kami juga sudah sudah berkoordinasi dengan angkatan udara nanti kami akan jemput pakai hercules," ungkap Nurdin Abdullah, usai rapat koordinasi persiapan Sulsel menuju new normal , di Posko COVID-19, Balai Manunggal, Kamis (28/5/2020).
"Makanya kita swab dulu supaya kita bisa mengambil langkah apa yang harus dilakukan setelah mereka tiba di sini. Kita tidak ingin menjadi klaster baru," lanjutnya.
Menurut Nurdin, pihaknya masih menunggu hasil uji laboratorium keluar sebelum dilakukan penjemputan.
"Setelah melakukan swab (jadwal penjemputannya), makanya saya minta Kadis Kesehatan Kalimantan Barat supaya minta tolong segera. Kebetulan swabnya harus di uji Jakarta, mereka nggak punya laboratorium sendiri," pungkasnya.
Untuk penjemputan TKI ini, Nurdin Abdullah sudah berkoordinasi langsung dengan pemerintah Kalimantan Barat, agar segera dilakukan tes swab terlebih dahulu, sebelum TKI asal Sulsel itu dijemput.
"Jadi itu kita sudah berbicara dengan Kadis Kesehatan Kalimantan Barat. Saya minta di swab dan PCR dan kami juga sudah sudah berkoordinasi dengan angkatan udara nanti kami akan jemput pakai hercules," ungkap Nurdin Abdullah, usai rapat koordinasi persiapan Sulsel menuju new normal , di Posko COVID-19, Balai Manunggal, Kamis (28/5/2020).
"Makanya kita swab dulu supaya kita bisa mengambil langkah apa yang harus dilakukan setelah mereka tiba di sini. Kita tidak ingin menjadi klaster baru," lanjutnya.
Menurut Nurdin, pihaknya masih menunggu hasil uji laboratorium keluar sebelum dilakukan penjemputan.
"Setelah melakukan swab (jadwal penjemputannya), makanya saya minta Kadis Kesehatan Kalimantan Barat supaya minta tolong segera. Kebetulan swabnya harus di uji Jakarta, mereka nggak punya laboratorium sendiri," pungkasnya.
(luq)