Jadi Korban Gendam Modus Pendataan Bantuan, Janda di Gunungkidul Kehilangan Emas 20 Gram
loading...
A
A
A
GUNUNGKIDUL - Aksi gendam meresahkan warga. Seorang janda di Kapanewon Playen menjadi korbannya. Pelaku berpura-pura mendata korban akan mendapatkan bantuan dari kecamatan.
Korban bernama Surani (65), warga Padukuhan Tumpak, Kalurahan Ngawu, Playen. Janda ini awalnya mengaku didatangi laki laki yang mengaku petugas Kecamatan Playen. Diapun didata dengan alasan mau mendapatkan bantuan COVID-19. "Saya didata tiba-tiba saya sudah tidak ingat apa apa," ungkap korban kepada MNC Portal Indonesia, Minggu ( 25/7/2021).
Baca juga: Melamun di Tepi Waduk Wadaslintang Wonosobo, Slamet Tak Selamat
Menurutnya, musibah ini dialaminya siang tadi. Karena petugas meyakinkan diapun menerima tamu tersebut. Namun ternyata dia justru kena gendam. Perhiasan emas berupa kalung dan cincin dengan tidak sadar diserahkan kepada tamu yang langsung pergi tersebut. "Saya tidak ingat setelah pergi sekitar 15 menit, saya baru sadar. Saya lihat kalung saya sudah hilang. Total 20 gram," imbuhnya.
Usai kejadian dia menyampaikan pada ketua RT dan kepala dukuh. Kemudian peristiwa ini dilaporkan ke Mapolsek Playen. Dukuh Tumpak Sumanto membenarkan peristiwa tersebut.
Dia berharap masyarakat berhati hati dengan tamu yabg bertandang ke rumah. Sangat penting ditanya identitas diri, surat tugas serta kendaran yang digunakan. "Beberapa waktu lalu, kabarnya di daerah lain juga terjadi. Modusnya sama mengaku petugas pendata kecamatan, juga menggunakan gendam," ungkapnya.
Korban bernama Surani (65), warga Padukuhan Tumpak, Kalurahan Ngawu, Playen. Janda ini awalnya mengaku didatangi laki laki yang mengaku petugas Kecamatan Playen. Diapun didata dengan alasan mau mendapatkan bantuan COVID-19. "Saya didata tiba-tiba saya sudah tidak ingat apa apa," ungkap korban kepada MNC Portal Indonesia, Minggu ( 25/7/2021).
Baca juga: Melamun di Tepi Waduk Wadaslintang Wonosobo, Slamet Tak Selamat
Menurutnya, musibah ini dialaminya siang tadi. Karena petugas meyakinkan diapun menerima tamu tersebut. Namun ternyata dia justru kena gendam. Perhiasan emas berupa kalung dan cincin dengan tidak sadar diserahkan kepada tamu yang langsung pergi tersebut. "Saya tidak ingat setelah pergi sekitar 15 menit, saya baru sadar. Saya lihat kalung saya sudah hilang. Total 20 gram," imbuhnya.
Usai kejadian dia menyampaikan pada ketua RT dan kepala dukuh. Kemudian peristiwa ini dilaporkan ke Mapolsek Playen. Dukuh Tumpak Sumanto membenarkan peristiwa tersebut.
Dia berharap masyarakat berhati hati dengan tamu yabg bertandang ke rumah. Sangat penting ditanya identitas diri, surat tugas serta kendaran yang digunakan. "Beberapa waktu lalu, kabarnya di daerah lain juga terjadi. Modusnya sama mengaku petugas pendata kecamatan, juga menggunakan gendam," ungkapnya.
(msd)