20 Ribu Pelajar SD-SMP di Surabaya Disuntik Vaksin COVID-19, Semakin Yakin Sekolah Tatap Muka
loading...
A
A
A
SURABAYA - Vaksinasi massal khusus pelajar SD-SMP usia 12 tahun ke atas berjalan lancar dan cepat. Vaksinasi massal itu digelar di Stadion Gelora 10 Nopember, Kecamatan Tambaksari, Surabaya, Minggu (11/7/2021).
Para pelajar pun tak perlu antre lama. Sebab, mereka sudah dikoordinir dan diundang oleh Dinas Pendidikan Kota Surabaya. Ada catatan nama serta asal sekolah yang memudahkan para vaksinator.
Ada 20 ribu pelajar yang menerima vaksin dosis pertama hari ini. Mereka datang dengan tertib sesuai dengan jadwal yang telah telah ditetapkan oleh Dinas Pendidikan. Tiba di Gelora 10 Nopember, mereka langsung diskrining dan tidak lama kemudian mereka langsung disuntik vaksin, sehingga tidak kerumunan sama sekali pada saat vaksinasi massal itu.
Baca juga: Vaksinasi Massal Anak SD-SMP di Surabaya Khusus Bagi yang Terima Undangan
Pelajar asal SD Negeri Ketabang Surabaya Deniz Fikri menuturkan, dirinya tidak perlu antre untuk mendapatkan vaksin. Bahkan dia menyebut, setelah disuntik tidak merasakan sakit sama sekali. Makanya, Deniz mengajak sesama pelajar tidak perlu takut untuk divaksin. “Ayo teman-teman jangan takut vaksin, tidak sakit kok dan tidak perlu antre,” kata Deniz.
Hal serupa juga dialami Anggun Widya D. Siswi SMP Negeri 1 Surabaya tersebut juga menceritakan pengalaman pertama kali divaksin COVID-19. Mulai dari mengisi formulir, tahap berikutnya menuju meja skrining lalu menuju meja penyuntikan.
“Setelah disuntik kita diberi informasi mengenai vaksin selanjuutnya. Tidak ada antrean juga, jadi ayo teman-teman segera vaksin supaya kita sehat dan tidak gampang tertular COVID-19,” jelasnya.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menuturkan, pelaksaaan vaksinasi bagi pelajar hari ini menyasar sekitar 20 ribu pelajar hingga pukul 16.00 WIB. Ia menyebut, puluhan ribu pelajar itu tidak perlu antre sebab telah dikoordinir oleh masing-masing sekolah sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.
“Seperti yang kita lihat, tidak ada pelajar yang antre. Jadi masuk, isi formulir, menuju meja skrining, kemudian suntik. Buktinya, ini sampai kosong tidak terjadi penumpukan,” kata Eri.
Baca juga: Wanita Blitar Tewas Telanjang di Kamar, Diduga Dibunuh Suami dengan Dibekap dan Dipukul Benda Tumpul
Para pelajar pun tak perlu antre lama. Sebab, mereka sudah dikoordinir dan diundang oleh Dinas Pendidikan Kota Surabaya. Ada catatan nama serta asal sekolah yang memudahkan para vaksinator.
Ada 20 ribu pelajar yang menerima vaksin dosis pertama hari ini. Mereka datang dengan tertib sesuai dengan jadwal yang telah telah ditetapkan oleh Dinas Pendidikan. Tiba di Gelora 10 Nopember, mereka langsung diskrining dan tidak lama kemudian mereka langsung disuntik vaksin, sehingga tidak kerumunan sama sekali pada saat vaksinasi massal itu.
Baca juga: Vaksinasi Massal Anak SD-SMP di Surabaya Khusus Bagi yang Terima Undangan
Pelajar asal SD Negeri Ketabang Surabaya Deniz Fikri menuturkan, dirinya tidak perlu antre untuk mendapatkan vaksin. Bahkan dia menyebut, setelah disuntik tidak merasakan sakit sama sekali. Makanya, Deniz mengajak sesama pelajar tidak perlu takut untuk divaksin. “Ayo teman-teman jangan takut vaksin, tidak sakit kok dan tidak perlu antre,” kata Deniz.
Hal serupa juga dialami Anggun Widya D. Siswi SMP Negeri 1 Surabaya tersebut juga menceritakan pengalaman pertama kali divaksin COVID-19. Mulai dari mengisi formulir, tahap berikutnya menuju meja skrining lalu menuju meja penyuntikan.
“Setelah disuntik kita diberi informasi mengenai vaksin selanjuutnya. Tidak ada antrean juga, jadi ayo teman-teman segera vaksin supaya kita sehat dan tidak gampang tertular COVID-19,” jelasnya.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menuturkan, pelaksaaan vaksinasi bagi pelajar hari ini menyasar sekitar 20 ribu pelajar hingga pukul 16.00 WIB. Ia menyebut, puluhan ribu pelajar itu tidak perlu antre sebab telah dikoordinir oleh masing-masing sekolah sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.
“Seperti yang kita lihat, tidak ada pelajar yang antre. Jadi masuk, isi formulir, menuju meja skrining, kemudian suntik. Buktinya, ini sampai kosong tidak terjadi penumpukan,” kata Eri.
Baca juga: Wanita Blitar Tewas Telanjang di Kamar, Diduga Dibunuh Suami dengan Dibekap dan Dipukul Benda Tumpul