Percepat Herd Immunity, Anggota DPRD Makassar Divaksin Covid-19

Rabu, 07 Juli 2021 - 09:00 WIB
loading...
Percepat Herd Immunity,...
Sejumlah Anggota Komisi D DPRD Makassar sudah disuntik vaksin. Foto/Ilustrasi
A A A
MAKASSAR - Berbagai upaya dilakukan untuk menekan penularan Covid-19. Selain mematuhi protokol kesehatan, vaksinasi juga terus didorong untuk mempercepat terciptanya herd immunity .

Program vaksinasi mulai digalakkan semua pihak. Baik di instansi pemerintah maupun swasta. Hal itu pula yang dilakukan Anggota DPRD Makassar .

Sejumlah Anggota Komisi D DPRD Makassar sudah disuntik vaksin, Selasa (6/7/2021). Hal itu disampaikan Ketua Komisi D DPRD Makassar, Abdul Wahab Tahir.

Wahab mengatakan kegiatan ini merupakan bentuk dukungan DPRD Makassar dalam menyukseskan program vaksinasi Covid-19 . Diharapkan, semakin banyak masyarakat yang divaksin maka potensi penularan juga bisa ditekan.



"Hari ini (6/7/2021) kami di Komisi D DPRD Makassar sudah mulai disuntik vaksin. Tadi ada beberapa anggota yang divaksin," kata Wahab, Selasa (6/7/2021).

Rencananya, vaksinasi anggota DPRD Makassar akan dilanjutkan pada 9 Juli 2021. Sekretariat DPRD Makassar telah mengeluarkan surat edaran tentang vaksinasi Covid-19.

Dalam Surat Edaran Nomor: 660/761/Set.DPRD/VII/2021 meminta kepada seluruh anggota DPRD Makassar, pejabat struktural beserta staf untuk mengikuti vaksinasi.

Rencananya, vaksinasi itu akan dilakukan pada Jumat, 9 Juli 2021 di Kantor DPRD Makassar, pada pukul 13.30 Wita.

Kasubag Humas DPRD Makassar, Taufik Natsir berharap agar program vaksinasi ini disukseskan seluruh pegawai dan Anggota DPRD Makassar.



"Ada beberapa yang sudah divaksin, tapi ada juga yang belum. Tapi kita berharap mereka yang belum divaksin bisa mengikuti vaksinasi akhir pekan nanti," ujar dia.

Terpisah, Anggota Komisi D DPRD Makassar, Abdul Wahid merupakan salah satu dewan yang hendak disuntik vaksin. Sayangnya, tekanan darah tinggi membuat dia gagal divaksin.

"Saya tadi rencana mau divaksin, tapi tekanan darah saya sampai 180 makanya tidak jadi," ucap Wahid.

Dia mengakui memiliki riwayat hipertensi. Penyakit genetik. Dia juga tidak ingin mengambil resiko, jika dipaksakan bisa membahayakan.

"Makanya tim medis minta untuk saya konsultasi dengan dokter pribadi, karena kita tidak mau ambil resiko," papar dia.

(agn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3011 seconds (0.1#10.24)