Ada Kekeliruan Pemahaman Picu Lambannya Capaian Vaksin Booster di Kepri
loading...
A
A
A
TANJUNGPINANG - Capaian vaksinasi dosis ketiga yang merupakan vaksin penguat atau booster di wilayah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), berjalan lamban. Kondisi ini salah satunya dipicu oleh pemahaman yang keliru.
Masih lambannya capaian vaksin booster, akibat adanya pemahaman yang keliru terkait vaksin booster tersebut, juga diungkap Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepri, Mohamad Bisri.
"Animo masyarakat untuk vaksinasi booster meningkat sejenak di awal akses perjalanan luar negeri, dan dalam negeri dibuka. Jadi keinginan vaksinasi booster bagi sebagian orang hanya untuk memenuhi syarat perjalanan. Ini keliru," kata Bisri.
Dijelaskannya, pemahaman yang keliru itu perlu segera diperbaiki. Vaksinasi booster itu sebagai program yang diselenggarakan pemerintah secara gratis, untuk meningkatkan kekebalan tubuh masyarakat saat pandemi COVID-19.
Dilihat dari manfaatnya, lanjutnya, semestinya capaian vaksin booster meningkat tajam sejak Januari 2022 sampai sekarang. Namun realitanya, target capaian vaksinasi 50 persen hingga akhir April 2022 atau sebelum Idul Fitri 1443 H belum tercapai sampai sekarang.
Menurut dia, salah satu penyebabnya, kekeliruan pemahaman terhadap fungsi vaksinasi booster dari untuk kesehatan diri menjadi pemenuhan syarat perjalanan. Hal ini yang menyebabkan sebagian orang hanya suntik vaksin booster bila akan melakukan perjalanan ke luar dan dalam daerah.
Warga yang disuntik vaksin booster paling banyak terjadi saat liburan menjelang Idul Fitri. "Semestinya tidak seperti itu. Vaksinasi booster itu adalah kebutuhan yang diperoleh secara gratis dari negara. Ini benar-benar untuk kebutuhan hidup agar daya tahan tubuh kita meningkat," ujarnya.
Berdasarkan data Satgas Penanganan COVID-19 Kepri, jumlah warga yang sudah disuntik vaksin dosis pertama sebanyak 1.771.399 orang atau 98,26 persen, dosis kedua 1.529.186 orang atau 84,83 persen, dan dosis ketiga 655.418 orang atau 47,72 persen.
"Kalau suntik vaksin dosis pertama dan kedua dilakukan Tahun 2021, maka efektivitas vaksin sudah menurun, sehingga bagi warga yang berusia minimal 18 tahun sebaiknya suntik vaksin booster di gerai atau posko yang disediakan pemerintah," ucapnya.
Masih lambannya capaian vaksin booster, akibat adanya pemahaman yang keliru terkait vaksin booster tersebut, juga diungkap Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepri, Mohamad Bisri.
"Animo masyarakat untuk vaksinasi booster meningkat sejenak di awal akses perjalanan luar negeri, dan dalam negeri dibuka. Jadi keinginan vaksinasi booster bagi sebagian orang hanya untuk memenuhi syarat perjalanan. Ini keliru," kata Bisri.
Baca Juga
Dijelaskannya, pemahaman yang keliru itu perlu segera diperbaiki. Vaksinasi booster itu sebagai program yang diselenggarakan pemerintah secara gratis, untuk meningkatkan kekebalan tubuh masyarakat saat pandemi COVID-19.
Dilihat dari manfaatnya, lanjutnya, semestinya capaian vaksin booster meningkat tajam sejak Januari 2022 sampai sekarang. Namun realitanya, target capaian vaksinasi 50 persen hingga akhir April 2022 atau sebelum Idul Fitri 1443 H belum tercapai sampai sekarang.
Menurut dia, salah satu penyebabnya, kekeliruan pemahaman terhadap fungsi vaksinasi booster dari untuk kesehatan diri menjadi pemenuhan syarat perjalanan. Hal ini yang menyebabkan sebagian orang hanya suntik vaksin booster bila akan melakukan perjalanan ke luar dan dalam daerah.
Warga yang disuntik vaksin booster paling banyak terjadi saat liburan menjelang Idul Fitri. "Semestinya tidak seperti itu. Vaksinasi booster itu adalah kebutuhan yang diperoleh secara gratis dari negara. Ini benar-benar untuk kebutuhan hidup agar daya tahan tubuh kita meningkat," ujarnya.
Berdasarkan data Satgas Penanganan COVID-19 Kepri, jumlah warga yang sudah disuntik vaksin dosis pertama sebanyak 1.771.399 orang atau 98,26 persen, dosis kedua 1.529.186 orang atau 84,83 persen, dan dosis ketiga 655.418 orang atau 47,72 persen.
"Kalau suntik vaksin dosis pertama dan kedua dilakukan Tahun 2021, maka efektivitas vaksin sudah menurun, sehingga bagi warga yang berusia minimal 18 tahun sebaiknya suntik vaksin booster di gerai atau posko yang disediakan pemerintah," ucapnya.
(eyt)