Tak Layani Pasien COVID-19 yang Terus Berdatangan, IGD RSUD Kota Bandung Tutup Sementara
loading...
A
A
A
BANDUNG - Pelayanan Instalasi Gawat Darurat ( IGD ) untuk pasien Covid-19 di RSUD Kota Bandung di Jalan Rumah Sakit, Ujungberung, tutup untuk sementara waktu. Penutupan ini mengingat pasien yang diduga Covid terus berdatangan.
Akibatnya, RSUD ini mengalami keterbatasan tenaga kesehatan. Juga Bed Occupancy Rate (BOR) atau tingkat keterisian tempat tidur yang sudah cukup tinggi.
Kepala Bidang pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung Yorisa Sativa mengatakan, pembatasan layanan untuk sementara waktu ini hanya berlaku khusus COVID-19 saja. Hal ini sebagai upaya untuk mengendalikan penyebaran dan menjaga sistem kesehatan agar tidak sampai tumbang.
“Pelayanan RS tidak tutup semua tetapi hanya membatasi pelayanan untuk COVID, untuk melindungi pasien dan petugas,” ucap Yorisa.
Baca juga: Rumah Sakit di Surabaya Tak Kuat Lagi Tampung Pasien, Lapangan Tembak pun Disulap Jadi RS Lapangan
Yorisa mengungkapkan, saat ini Sumber Daya Manusia (SDM) tenaga kesehatan tak luput dari paparan COVID-19. “Tenaga Kesehatan pun jumlahnya saat ini menjadi terbatas karena banyak yang terpapar COVID-19,” imbuhnya.
Yorisa tidak bisa memungkiri jika kasus COVID-19 di Kota Bandung tengah meningkat tajam. Sebagai dampaknya, Bed Occupancy Rate (BOR) di Kota Bandung per hari Jumat, 2 Juli 2021 berada di angka 90,93 persen.
Meskipun dari jumlah tersebut, setengahnya diisi oleh pasien COVID-19 dari luar Kota Bandung. “Saat ini pelayanan COVID-19 memang sedang meningkat. Itu terkait juga dengan tingginya keterisian tempat tidur perawatan di 29 RS rujukan Covid-19 di Kota Bandung,” ungkapnya.
Yorisa mengungkapkan, pelayanan IGD khusus COVID-19 di RSUD Ujungberung akan segera dibuka kembali apabila kondisi pasien sudah menurun dan SDM tenaga kesehatan kembali bertambah. “Bila situasi berangsur mereda pelayanan akan normal kembali,” cetusnya.
Akibatnya, RSUD ini mengalami keterbatasan tenaga kesehatan. Juga Bed Occupancy Rate (BOR) atau tingkat keterisian tempat tidur yang sudah cukup tinggi.
Kepala Bidang pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung Yorisa Sativa mengatakan, pembatasan layanan untuk sementara waktu ini hanya berlaku khusus COVID-19 saja. Hal ini sebagai upaya untuk mengendalikan penyebaran dan menjaga sistem kesehatan agar tidak sampai tumbang.
“Pelayanan RS tidak tutup semua tetapi hanya membatasi pelayanan untuk COVID, untuk melindungi pasien dan petugas,” ucap Yorisa.
Baca juga: Rumah Sakit di Surabaya Tak Kuat Lagi Tampung Pasien, Lapangan Tembak pun Disulap Jadi RS Lapangan
Yorisa mengungkapkan, saat ini Sumber Daya Manusia (SDM) tenaga kesehatan tak luput dari paparan COVID-19. “Tenaga Kesehatan pun jumlahnya saat ini menjadi terbatas karena banyak yang terpapar COVID-19,” imbuhnya.
Yorisa tidak bisa memungkiri jika kasus COVID-19 di Kota Bandung tengah meningkat tajam. Sebagai dampaknya, Bed Occupancy Rate (BOR) di Kota Bandung per hari Jumat, 2 Juli 2021 berada di angka 90,93 persen.
Meskipun dari jumlah tersebut, setengahnya diisi oleh pasien COVID-19 dari luar Kota Bandung. “Saat ini pelayanan COVID-19 memang sedang meningkat. Itu terkait juga dengan tingginya keterisian tempat tidur perawatan di 29 RS rujukan Covid-19 di Kota Bandung,” ungkapnya.
Yorisa mengungkapkan, pelayanan IGD khusus COVID-19 di RSUD Ujungberung akan segera dibuka kembali apabila kondisi pasien sudah menurun dan SDM tenaga kesehatan kembali bertambah. “Bila situasi berangsur mereda pelayanan akan normal kembali,” cetusnya.
(msd)