Viral! Meski Dijaga Pasukan TNI-Polri, Warga di Fakfak Coba Rampas Jenazah COVID-19
loading...
A
A
A
FAKFAK - Video perampasan jenazah COVID-19 yang terjadi di salah satu kampung yang ada di Distrik Teluk Paptipi, Kabupaten Fakfak, Papua Barat jadi viral di media sosial . Viralnya empat cuplikan video perampasan jenazah berdurasi 23, 16 detik, 12 detik dan 30 detik karena meski dijaga aparat TNI dan Polri warga tetap beringas untuk merampas jenazah.
Aksi warga yang mencoba melakukan perampasan alih peti jenasah dari tangan relawan hingga beberapa aparat yang berada di lokasi ikut mencoba menenangkan massa yang sedang ribut ketika jenazah terkonfirmasi COVID-19 akan dilakukan pemakaman.
Baca : Banyak Jenazah COVID-19 di Bandung Barat Batal Dimakamkan
Diduga jenazah COVID-19 tersebut meninggal minggu lalu di bulan Juni 2021, namun jenazah tersebut tidak dimakamkan pada pekuburan COVID-19 di Jalan Kadamber Kelurahan Wagom Utara.
Atas kejadian tersebut, kini Ketua Satgas Percepatan Penangan COVID-19 Kabupaten Fakfak, Untung Tamsil, mempertegas tidak ada lagi jenasah COVID-19 yang harus dibawa untuk pemakaman di luar Pemakaman Protokol COVID-19.
Terkait dengan beredarnya video tersebut, Kepala Distrik Teluk Patipi, Jusuf Tuturop membenarkan kejadian tersebut.
“Benar, itu kejadian terjadi di salah satu Kampung di Distrik Teluk Patipi, perlakuan tersebut disebabkan keluarga dari jenazah COVID-19 tidak terima jenazah keluarga mereka divonis terpapar COVID-19,” tutur Kepala Distrik Patipi.
Dia juga membenarkan, atas peristiwa tersebut sehingga ada pengancaman terhadap pihak Puskesmas Degen Teluk Patipi hingga Puskesmas ditutup untuk sementara waktu selain ada juga tenaga di Puskesmas Degen yang positif COVID-19.
Atas kejadian tersebut Kepala Distrik Teluk Patipi, akan membangun kominikasi yang baik dengan keluarga yang meninggal agar mereka dapat dilakukan Swab Antigen guna mengetahui apakah apaka dari keluarga tersebut ada yang tertular virus Corona.
Juru bicara Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 Pemkab Fakfak, Gondo Suprato mengatakan, atas kejadian yang terjadi di Distrik Teluk Patipi, mengakibatkan para tenaga kesehatan di Puskesmas Degen merasa takut dan terancam sehingga saat ini Puskesmas Degen untuk sementara ditutup.
Penutupan Puskesmas selain masalah tersebut, juga disebabkan adanya beberapa tenaga kesehatan di Puskesmas Degen Distrik Teluk Patipi yang terpapar positif COVID-19. Sehingga Jumat (2/7/2021) sedang dilakukan pemeriksaan Swab Antigen untuk Tenaga Kesehatan Puskesmas.
Aksi warga yang mencoba melakukan perampasan alih peti jenasah dari tangan relawan hingga beberapa aparat yang berada di lokasi ikut mencoba menenangkan massa yang sedang ribut ketika jenazah terkonfirmasi COVID-19 akan dilakukan pemakaman.
Baca : Banyak Jenazah COVID-19 di Bandung Barat Batal Dimakamkan
Diduga jenazah COVID-19 tersebut meninggal minggu lalu di bulan Juni 2021, namun jenazah tersebut tidak dimakamkan pada pekuburan COVID-19 di Jalan Kadamber Kelurahan Wagom Utara.
Atas kejadian tersebut, kini Ketua Satgas Percepatan Penangan COVID-19 Kabupaten Fakfak, Untung Tamsil, mempertegas tidak ada lagi jenasah COVID-19 yang harus dibawa untuk pemakaman di luar Pemakaman Protokol COVID-19.
Terkait dengan beredarnya video tersebut, Kepala Distrik Teluk Patipi, Jusuf Tuturop membenarkan kejadian tersebut.
“Benar, itu kejadian terjadi di salah satu Kampung di Distrik Teluk Patipi, perlakuan tersebut disebabkan keluarga dari jenazah COVID-19 tidak terima jenazah keluarga mereka divonis terpapar COVID-19,” tutur Kepala Distrik Patipi.
Dia juga membenarkan, atas peristiwa tersebut sehingga ada pengancaman terhadap pihak Puskesmas Degen Teluk Patipi hingga Puskesmas ditutup untuk sementara waktu selain ada juga tenaga di Puskesmas Degen yang positif COVID-19.
Atas kejadian tersebut Kepala Distrik Teluk Patipi, akan membangun kominikasi yang baik dengan keluarga yang meninggal agar mereka dapat dilakukan Swab Antigen guna mengetahui apakah apaka dari keluarga tersebut ada yang tertular virus Corona.
Juru bicara Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 Pemkab Fakfak, Gondo Suprato mengatakan, atas kejadian yang terjadi di Distrik Teluk Patipi, mengakibatkan para tenaga kesehatan di Puskesmas Degen merasa takut dan terancam sehingga saat ini Puskesmas Degen untuk sementara ditutup.
Penutupan Puskesmas selain masalah tersebut, juga disebabkan adanya beberapa tenaga kesehatan di Puskesmas Degen Distrik Teluk Patipi yang terpapar positif COVID-19. Sehingga Jumat (2/7/2021) sedang dilakukan pemeriksaan Swab Antigen untuk Tenaga Kesehatan Puskesmas.
(sms)