Sinyal Bahaya, 1 Bulan Pasca Lebaran Klaster COVID-19 di Kota Malang Terus Bermunculan
loading...
A
A
A
MALANG - Klaster penularan COVID-19 di Kota Malang, terus bermunculan. Satu bulan pasca lebaran, sejumlah permukiman padat dan perumahan yang ada di kota pendidikan ini, menjadi pusat penularan COVID-19 .
Setelah klaster penularan COVID-19 di Perumahan Permata Hijau, permukiman padat Jalan Tretes, perumahan di Kelurahan Kebonsari, permukiman RW 1 Kelurahan Rampal Celaket, dan Jalan Bandulan I. Kini, giliran Perumahan Puri Nirwana Kelurahan Dinoyo.
Bahkan, kapasitas tempat tidur yang ada di Rumah Sakit Lapangan Ijen Boulevard hampir penuh. Dari 308 tempat tidur, telah terisi di atas 90%. Sementara di RSUD Kota Malang, kondisinya tidak jauh berbeda.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang, Husnul Muarif menyebutkan, klaster baru penularan COVID-19 di Perumahan Puri Nirwana ini, diketahui saat ada satu santriwati sakit dan dijemput keluarganya untuk dibawa pulang ke Jakarta.
"Kawatir terjadi penularan COVID-19 , akhirnya petugas melakukan rapid test antigen terhadap sekitar 30 orang penghuni pemondokan tersebut. Hasilnya ada 12 orang yang reaktif," tuturnya.
Sebanyak 12 santriwati tersebut sempat ditempatkan di lantai tiga pemondokan, namun pada Rabu (23/6/2021) sore dipindahkan ke Rumah Sakit Lapangan Ijen Boulevard, agar mendapatkan penanganan medis .
Husnul menegaskan, penularan COVID-19 yang masih terus terjadi ini, salah satunya akibat masyarakat abai menerapkan protokol kesehatan. Di antaranya tidak mengenakan masker, berada di kerumunan, dan tidak mencuci tangan.
Saat ini pemondokan di Perumahan Puri Nirwana tersebut, telah disemprot disinfektan untuk mencegah terjadinya penularan COVID-19 . "Kita mengimbau masyarakat tidak abai terhadap protokol kesehatan," tegasnya.
Terkait mulai penuhnya rumah sakit rujukan untuk pasien COVID-19 di Kota Malang. Husnul menyatakan, akan memaksimalkan distribusi pasien COVID-19 di sebanyak 11 rumah sakit yang ada. Untuk RSUD Kota Malang sendiri, dari kapasitas 49 tempat tidur telah terisi 32.
Wali Kota Malang, Sutiaji menegaskan, dalam pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) penebalan kali ini, akan lebih fokus pada pendisiplinan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan. "Kita lebih fokus pendisiplinan penerapan protokol kesehatan ," tegasnya.
Setelah klaster penularan COVID-19 di Perumahan Permata Hijau, permukiman padat Jalan Tretes, perumahan di Kelurahan Kebonsari, permukiman RW 1 Kelurahan Rampal Celaket, dan Jalan Bandulan I. Kini, giliran Perumahan Puri Nirwana Kelurahan Dinoyo.
Bahkan, kapasitas tempat tidur yang ada di Rumah Sakit Lapangan Ijen Boulevard hampir penuh. Dari 308 tempat tidur, telah terisi di atas 90%. Sementara di RSUD Kota Malang, kondisinya tidak jauh berbeda.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang, Husnul Muarif menyebutkan, klaster baru penularan COVID-19 di Perumahan Puri Nirwana ini, diketahui saat ada satu santriwati sakit dan dijemput keluarganya untuk dibawa pulang ke Jakarta.
"Kawatir terjadi penularan COVID-19 , akhirnya petugas melakukan rapid test antigen terhadap sekitar 30 orang penghuni pemondokan tersebut. Hasilnya ada 12 orang yang reaktif," tuturnya.
Sebanyak 12 santriwati tersebut sempat ditempatkan di lantai tiga pemondokan, namun pada Rabu (23/6/2021) sore dipindahkan ke Rumah Sakit Lapangan Ijen Boulevard, agar mendapatkan penanganan medis .
Husnul menegaskan, penularan COVID-19 yang masih terus terjadi ini, salah satunya akibat masyarakat abai menerapkan protokol kesehatan. Di antaranya tidak mengenakan masker, berada di kerumunan, dan tidak mencuci tangan.
Saat ini pemondokan di Perumahan Puri Nirwana tersebut, telah disemprot disinfektan untuk mencegah terjadinya penularan COVID-19 . "Kita mengimbau masyarakat tidak abai terhadap protokol kesehatan," tegasnya.
Terkait mulai penuhnya rumah sakit rujukan untuk pasien COVID-19 di Kota Malang. Husnul menyatakan, akan memaksimalkan distribusi pasien COVID-19 di sebanyak 11 rumah sakit yang ada. Untuk RSUD Kota Malang sendiri, dari kapasitas 49 tempat tidur telah terisi 32.
Wali Kota Malang, Sutiaji menegaskan, dalam pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) penebalan kali ini, akan lebih fokus pada pendisiplinan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan. "Kita lebih fokus pendisiplinan penerapan protokol kesehatan ," tegasnya.
(eyt)