Hindari Jebakan Rentenir, Lingkungan Masjid Harus Jadi Basis Ekonomi Syariah Bagi Jamaah
loading...
A
A
A
SURABAYA - Dosen dan mahasiswa Departemen Ekonomi Syariah , Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Airlangga Surabaya menginisiasi pendirian Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah (KSPPS) Al-Islam Kepatihan Menganti, di lingkungan Masjid Al-Islam, Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Pendirian Koperasi Syariah di lingkungan Masjid tersebut untuk menghindari jebakan rentenir.
Ketua Tim Pengabdian Masyarakat Departemen Ekonomi Syariah FEB Unair, Nafik Hadi Ryandono, mengatakan Masjid merupakan salah satu sentra perkumpulan masyarakat untuk menjalankan berbagai aktivitas dan kegiatan, baik kegiatan keagamaan maupun kegian sosial kemasyarakatan. Hal itu menjadi sasaran empuk para rentenir.
Nafik mengungkapkan, permasalahan utama masyarakat di lingkungan Masjid adalah kurangnya informasi tentang bahanya terjebak pada utang-utang rentenir, terutama bagi masyarakat yang berprofesi sebagai pedagang di pasar. Praktek tersebut sudah menjadi kebiasaan masyarakat, tidak terkecuali jamaah Masjid Al-Islam.
"Masjid harus menjadi sentra ekonomi masyarakat, khususnya bagi jama’ah Masjid. Semangat ekonomi berbasis Masjid merupakan semangat dakwah yang harus dilakukan pada saat ini. Karena sejatinya sejak masa Rosulullah, Masjid merupakan pusat dakwah dan kumpulnya para Sahabat Nabi," katanya usai memberikan pemahaman pada para jama’ah Masjid Al-Islam, Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik.
Ia melanjutkan, semangat jamaan Masjid Al-Islam dalam mendirikan Koperasi Syariah merupakan langkah yang bagus dalam menjalankan jihad ekonomi berbasiskan Masjid. Adanya koperasi Syariah, kata dia, akan lebih menyejahterakan jama’ah dan menghidarkan para anggotanya dari praktik-praktik riba.
Kasi Kelembagaan dan Pengawasan Koperasi Disperindag Kabupatan Gresik, Koes Soedarsono mengakui, di Kabupaten Gresik memang sudah banyak berdiri koperasi syariah. Hanya saja, masih banyak dari koperasi-koperasi syariah tersebut belum memiliki dewan pengawas syariah.
“Di Kabupaten Gresik telah banyak berdiri koperasi syariah, namun masih banyak dari koperasi-koperasi syariah tersebut belum memiliki dewan pengawas syariah. Saya berharap Unair dapat membantu dengan pemenuhan dewan pengawas syariah," ujarnya. Baca: Waduh! Pendemo Berdesakan dan Tak Pakai Masker, Warga Surabaya Khawatir Klaster Baru. Baca: Waduh! Pendemo Berdesakan dan Tak Pakai Masker, Warga Surabaya Khawatir Klaster Baru.
Dosen Universitas Airlangga sekaligus tim penyususn koperasi, Irham Zaki, menambahkan KSPPS Al-Islam Kepatihan Menganti yang dinahkodai oleh Ustadz Charir ini merupakan langkah awal yang baik. Universitas Airlangga bakal terus mengawal dan memberikan support hingga koperasi syariah berdiri secara resmi.
“Ini merupakan sebuah semangat dan langkah yang baik. Pada pertemuan pertama sudah disepakati semua hal terkait dengan pendirian koperasi syariah," pungkasnya. Baca Juga: Gelapkan Aset Tanah di Labuan Bajo, Bupati Manggarai Barat 2 Periode Dituntut 15 Tahun Penjara.
Ketua Tim Pengabdian Masyarakat Departemen Ekonomi Syariah FEB Unair, Nafik Hadi Ryandono, mengatakan Masjid merupakan salah satu sentra perkumpulan masyarakat untuk menjalankan berbagai aktivitas dan kegiatan, baik kegiatan keagamaan maupun kegian sosial kemasyarakatan. Hal itu menjadi sasaran empuk para rentenir.
Nafik mengungkapkan, permasalahan utama masyarakat di lingkungan Masjid adalah kurangnya informasi tentang bahanya terjebak pada utang-utang rentenir, terutama bagi masyarakat yang berprofesi sebagai pedagang di pasar. Praktek tersebut sudah menjadi kebiasaan masyarakat, tidak terkecuali jamaah Masjid Al-Islam.
"Masjid harus menjadi sentra ekonomi masyarakat, khususnya bagi jama’ah Masjid. Semangat ekonomi berbasis Masjid merupakan semangat dakwah yang harus dilakukan pada saat ini. Karena sejatinya sejak masa Rosulullah, Masjid merupakan pusat dakwah dan kumpulnya para Sahabat Nabi," katanya usai memberikan pemahaman pada para jama’ah Masjid Al-Islam, Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik.
Ia melanjutkan, semangat jamaan Masjid Al-Islam dalam mendirikan Koperasi Syariah merupakan langkah yang bagus dalam menjalankan jihad ekonomi berbasiskan Masjid. Adanya koperasi Syariah, kata dia, akan lebih menyejahterakan jama’ah dan menghidarkan para anggotanya dari praktik-praktik riba.
Kasi Kelembagaan dan Pengawasan Koperasi Disperindag Kabupatan Gresik, Koes Soedarsono mengakui, di Kabupaten Gresik memang sudah banyak berdiri koperasi syariah. Hanya saja, masih banyak dari koperasi-koperasi syariah tersebut belum memiliki dewan pengawas syariah.
“Di Kabupaten Gresik telah banyak berdiri koperasi syariah, namun masih banyak dari koperasi-koperasi syariah tersebut belum memiliki dewan pengawas syariah. Saya berharap Unair dapat membantu dengan pemenuhan dewan pengawas syariah," ujarnya. Baca: Waduh! Pendemo Berdesakan dan Tak Pakai Masker, Warga Surabaya Khawatir Klaster Baru. Baca: Waduh! Pendemo Berdesakan dan Tak Pakai Masker, Warga Surabaya Khawatir Klaster Baru.
Dosen Universitas Airlangga sekaligus tim penyususn koperasi, Irham Zaki, menambahkan KSPPS Al-Islam Kepatihan Menganti yang dinahkodai oleh Ustadz Charir ini merupakan langkah awal yang baik. Universitas Airlangga bakal terus mengawal dan memberikan support hingga koperasi syariah berdiri secara resmi.
“Ini merupakan sebuah semangat dan langkah yang baik. Pada pertemuan pertama sudah disepakati semua hal terkait dengan pendirian koperasi syariah," pungkasnya. Baca Juga: Gelapkan Aset Tanah di Labuan Bajo, Bupati Manggarai Barat 2 Periode Dituntut 15 Tahun Penjara.
(nag)