Antisipasi Kluster Pasar Antri, Warga yang Pernah Belanja Diminta Periksa
loading...
A
A
A
CIMAHI - Pemkot Cimahi mengimbau masyarakat yang pernah berbelanja ke Pasar Antri dalam sepekan terakhir agar waspada. Mereka diminta segera memeriksakan diri ke puskesmas jika mengalami demam, penurunan fungsi indra penciuman dan perasa, maupun diare.
Hal ini sebagai antisipasi munculnya kluster Pasar Antri, setelah adanya dua pedagang yang dikonfirmasi positif COVID-19 usai menjalani tes swab pada 15 Mei 2020 kepada sebanyak 58 pedagang.
"Berdasarkan arahaa ketua gugus tugas, bagi masyarakat yang dalam sepekan terakhir berkunjung ke Pasar Antri dan mengalami gangguan kesehatan, segera periksakan diri ke puskesmas," kata Kepala Diskominfoarpus Kota Cimahi, Harjono, Senin (25/5/2020).
(Baca: Ditutup 14 Hari, Pengelola Pasar Antri Mengaku Siap Mengawal)
Tidak hanya itu, masyarakat yang sepekan terakhir merasa melakukan transaksi atau kontak langsung dengan ibu pedagang aksesoris dan kerudung di Blok B atas maupun pedagang kelontong di Blok C bawah diminta melapor.
"Itu sebagai bentuk kewaspadaan saja, terlebih jika mereka merasakan sakit demam, penurunan fungsi indra penciuman dan perasa, maupun diare," sambungnya.
Dia mengakui Pemkot Cimahi khawatir atas munculnya dua kasus positif COVID-19 di Pasar Antri. Sebab, seperti diketahui salah satu pasar tersibuk di Kota Cimahi tersebut sempat menjadi sorotan karena berjubelnya pembeli dan pedagang saat masih memberlakukan PSBB.
"Masih ada kemungkinan ada yang positif lagi mengingat hasil tes swab belum semuanya keluar. Pemkot dan pengelola pasar sedang mengatur jadwal rapid test dan tes swab bagi seluruh pedagang dan pengelola pasar," sebutnya.
(Baca: Tes Swab Dua Pedagang Positif, Pasar Antri Cimahi Tutup 14 Hari)
Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Cimahi, Chanifah Listyarini mengungkapkan, dua pedagang yang dinyatakan positif masing-masing adalah warga Setiamanah, Kota Cimahi, dan warga Tani Mulya, Kabupaten Bandung Barat (KBB).
"Memang hasilnya dari 58 itu belum semua diketahui, semoga saja tidak ada penambahan pasien yang terindentifikasi positif. Tapi kami tetap waspada dan melakukan trakking pada masyarakat yang pernah melakukan kontak langsung dengan dua pedagang itu," tuturnya.
Hal ini sebagai antisipasi munculnya kluster Pasar Antri, setelah adanya dua pedagang yang dikonfirmasi positif COVID-19 usai menjalani tes swab pada 15 Mei 2020 kepada sebanyak 58 pedagang.
"Berdasarkan arahaa ketua gugus tugas, bagi masyarakat yang dalam sepekan terakhir berkunjung ke Pasar Antri dan mengalami gangguan kesehatan, segera periksakan diri ke puskesmas," kata Kepala Diskominfoarpus Kota Cimahi, Harjono, Senin (25/5/2020).
(Baca: Ditutup 14 Hari, Pengelola Pasar Antri Mengaku Siap Mengawal)
Tidak hanya itu, masyarakat yang sepekan terakhir merasa melakukan transaksi atau kontak langsung dengan ibu pedagang aksesoris dan kerudung di Blok B atas maupun pedagang kelontong di Blok C bawah diminta melapor.
"Itu sebagai bentuk kewaspadaan saja, terlebih jika mereka merasakan sakit demam, penurunan fungsi indra penciuman dan perasa, maupun diare," sambungnya.
Dia mengakui Pemkot Cimahi khawatir atas munculnya dua kasus positif COVID-19 di Pasar Antri. Sebab, seperti diketahui salah satu pasar tersibuk di Kota Cimahi tersebut sempat menjadi sorotan karena berjubelnya pembeli dan pedagang saat masih memberlakukan PSBB.
"Masih ada kemungkinan ada yang positif lagi mengingat hasil tes swab belum semuanya keluar. Pemkot dan pengelola pasar sedang mengatur jadwal rapid test dan tes swab bagi seluruh pedagang dan pengelola pasar," sebutnya.
(Baca: Tes Swab Dua Pedagang Positif, Pasar Antri Cimahi Tutup 14 Hari)
Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Cimahi, Chanifah Listyarini mengungkapkan, dua pedagang yang dinyatakan positif masing-masing adalah warga Setiamanah, Kota Cimahi, dan warga Tani Mulya, Kabupaten Bandung Barat (KBB).
"Memang hasilnya dari 58 itu belum semua diketahui, semoga saja tidak ada penambahan pasien yang terindentifikasi positif. Tapi kami tetap waspada dan melakukan trakking pada masyarakat yang pernah melakukan kontak langsung dengan dua pedagang itu," tuturnya.
(muh)