Saksikan Tradisi Pacuan Kuda Bima, Menparekraf Sebut Berpotensi Jadi Event Nasional
loading...
A
A
A
BIMA - Pacuan kuda di Desa Panda, Kecamatan Palibelo, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), mendapatkan kunjungan dari Menteri Pariwisata Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahudin Uno, Minggu (13/06/2021).
Dari Bandara Sultan Muhammad Salahudin Bima, Sandi didampingi bintang tamu Atta Halilintar, dan istrinya Aurel. Selain itu, hadir pula dalam rombongan yakni Gubernur NTB, Wali Kota Bima, Bupati Bima, Wakil Bupati Bima, dan Bupati Dompu.
Tiba di arena pacuan kuda , rombongan disambut tarian tombak tradisional, sebelum menyaksikan pacuan kuda di panggung tinggi. Usai menyaksikan tiga balapan pacuan kuda dengan atraksin kelincahan joki cilik, rombongan menuju Desa Maria, Kecamatan Wawo.
"Pacuan kuda merupakan tradisi serta potensi event daerah yang perlu dikembangkan dan dijadikan event nasional khususnya di bidang pariwisata. Saya sendiri melihat, ini adalah potensi yang sangat luar biasa. Hanya saja perlu dibenahi revitalisasi fasilitasnya," kata Sandi.
Sand menyanjung, bahwa tradisi ini merupakan salah satu destinasi yang mampu membangkitkan ekonomi Indonesia. Sementara terkait joki cilik yang kerap disorot sebagai eksploitasi anak, dia sudah berkoordinasi dengan Menteri Sumber Daya Perempuan dan Perlindungan Anak, untuk dapat melakukan pendekatan secara inovatif dan adaktif.
"Ini merupakan alasan demi kebangkitan ekonomi kita. Tradisi ini bisa meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM). Untuk joki cilik, saya sudah ketemu dengan Menteri Sumber Daya Perempuan dan Perlindungan Anak, agar secara dini dilakukan pendekatan inovatif serta adaktif," tegasnya.
Lihat Juga: Pj Gubernur Jatim Ikut Partisipasi Rekor MURI dan Launching Kuliner Halal serta E-commerce
Baca Juga
Dari Bandara Sultan Muhammad Salahudin Bima, Sandi didampingi bintang tamu Atta Halilintar, dan istrinya Aurel. Selain itu, hadir pula dalam rombongan yakni Gubernur NTB, Wali Kota Bima, Bupati Bima, Wakil Bupati Bima, dan Bupati Dompu.
Tiba di arena pacuan kuda , rombongan disambut tarian tombak tradisional, sebelum menyaksikan pacuan kuda di panggung tinggi. Usai menyaksikan tiga balapan pacuan kuda dengan atraksin kelincahan joki cilik, rombongan menuju Desa Maria, Kecamatan Wawo.
"Pacuan kuda merupakan tradisi serta potensi event daerah yang perlu dikembangkan dan dijadikan event nasional khususnya di bidang pariwisata. Saya sendiri melihat, ini adalah potensi yang sangat luar biasa. Hanya saja perlu dibenahi revitalisasi fasilitasnya," kata Sandi.
Sand menyanjung, bahwa tradisi ini merupakan salah satu destinasi yang mampu membangkitkan ekonomi Indonesia. Sementara terkait joki cilik yang kerap disorot sebagai eksploitasi anak, dia sudah berkoordinasi dengan Menteri Sumber Daya Perempuan dan Perlindungan Anak, untuk dapat melakukan pendekatan secara inovatif dan adaktif.
"Ini merupakan alasan demi kebangkitan ekonomi kita. Tradisi ini bisa meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM). Untuk joki cilik, saya sudah ketemu dengan Menteri Sumber Daya Perempuan dan Perlindungan Anak, agar secara dini dilakukan pendekatan inovatif serta adaktif," tegasnya.
Lihat Juga: Pj Gubernur Jatim Ikut Partisipasi Rekor MURI dan Launching Kuliner Halal serta E-commerce
(eyt)