66 Warga Sekampung di Madiun Positif COVID-19 Usai Hadiri Hajatan
loading...
A
A
A
MADIUN - Sebanyak 66 warga satu kampung di Madiun , Jawa Timur ( Jatim ) positif COVID-19 usai menghadiri hajatan pernikahan salah satu warga di rumahnya. Hasil tersebut diketahui setelah menjalani test antigen di Puskesmas Mojopurno.
Petugas BPBD bersama TNI Polri pun melakukan penyemprotan disinfektan di Dusun Bulurejo, Desa Bantengan, Kecamatan Wungu, Mmadiun, Minggu (1/6/2021) pagi. Akibatnya, akses keluar masuk warga di dusun ini pun mulai ditutup.
“Awalnya banyak warga mengeluh batuk pilek dan demam setelah sebelumnya menghadiri sebuah hajatan pernikahan di rumah salah satu warga,” kata warga giono.
Usai dinyatakan positif antigen ke 66 warga yang terdiri dari lansia, dewasa dan anak anak langsung dilakukan isolasi mandiri. “Dari 66 orang tersebut 3 diantaranya harus di isolasi di RSUD Dolopo Madiun karena mengalami batuk pilek serta sesak nafas,” kata kepala Desa Bantengan, Hartanto.
Rencananya, pada hari senin ini dinas kesehatan setempat akan kembali melakukan tracing. Untuk sementara, akses keluar masuk dusun bulurejo ditutup oleh pemerintah desa atau dilakukan lockdown.
“ini adalah kasus klaster hajatan pertama dan terbesar di madiun, padahal pemkab madiun dan aparat tni polri tak pernah berhenti memberikan himbauan agar warga patuh protokol kesehatan dan menerapkan 5 m,” katanya.
Meski satgas telah ketat, namun masih ada warga yang abai hingga muncul klaster baru dan menambah daftar panjang kasus aktif COVID-19 di Madiun yang mencapai 179.
Petugas BPBD bersama TNI Polri pun melakukan penyemprotan disinfektan di Dusun Bulurejo, Desa Bantengan, Kecamatan Wungu, Mmadiun, Minggu (1/6/2021) pagi. Akibatnya, akses keluar masuk warga di dusun ini pun mulai ditutup.
“Awalnya banyak warga mengeluh batuk pilek dan demam setelah sebelumnya menghadiri sebuah hajatan pernikahan di rumah salah satu warga,” kata warga giono.
Usai dinyatakan positif antigen ke 66 warga yang terdiri dari lansia, dewasa dan anak anak langsung dilakukan isolasi mandiri. “Dari 66 orang tersebut 3 diantaranya harus di isolasi di RSUD Dolopo Madiun karena mengalami batuk pilek serta sesak nafas,” kata kepala Desa Bantengan, Hartanto.
Rencananya, pada hari senin ini dinas kesehatan setempat akan kembali melakukan tracing. Untuk sementara, akses keluar masuk dusun bulurejo ditutup oleh pemerintah desa atau dilakukan lockdown.
“ini adalah kasus klaster hajatan pertama dan terbesar di madiun, padahal pemkab madiun dan aparat tni polri tak pernah berhenti memberikan himbauan agar warga patuh protokol kesehatan dan menerapkan 5 m,” katanya.
Meski satgas telah ketat, namun masih ada warga yang abai hingga muncul klaster baru dan menambah daftar panjang kasus aktif COVID-19 di Madiun yang mencapai 179.
(nic)