Ridwan Kamil Dukung Pemkab Ende Buat Patung Bung Karno
loading...
A
A
A
Gubernur menyebut kerja sama dua daerah dengan sejarah panjang terkait perjalanan hidup Bung Karno dan Ibu Inggit Garnasih, akan membuka wawasan masyarakat tentang Pancasila dari sosok presiden pertama Indonesia.
“Pada saat Bung Karno di Ende diasingkan selama empat tahun ternyata yang menemaninya adalah tiga warga Jabar: Ibu Inggit, Ibu Amsi, dan Ibu Ratna anak angkatnya,” sebutnya.
Mereka bertiga, dari cerita Bupati Ende, memiliki peran penting dalam menjaga api perjuangan Bung Karno ketika diasingkan.
“Tiga warga Jabar tersebut menyemangati Bung Karno yang sedang diasingkan, dan akhirnya dalam renungannya merumuskan lahirnya kepancasilaan yang akhirnya resmi menjadi sebuah ideologi bangsa,” tuturnya.
“Jadi saya menduga peran di balik layar itulah yang sebenarnya menguatkan lahirnya Pancasila,” sebut Ridwan Kamil.
Pertemuan tersebut juga membahas mengenai kegiatan yang akan dilakukan di Jabar tentang peristiwa Bung Karno yang dialami dua daerah ini. Kang Emil berujar, kegiatan seperti itu merupakan bentuk apresiasi pada zaman sekarang demi mengenalkan sejarah Bung Karno kepada anak-anak muda.
“Kalau boleh, coba bikin kaya teater. Kan dulu tentang Bu Inggitnya saja, nah ini bikin teater saat Bung Karno di Ende menceritakan istrinya mertuanya, dan menyemangati kemudian penggalian mengenai nilai Pancasila,” paparnya.
Ada yang istimewa dalam pertemuan dua kepala daerah tersebut, Kang Emil memberikan hadiah patung kecil Bung Karno kesayangannya untuk Bupati Ende.
Rencananya, event untuk menghormati jasa Bung Karno dan Ibu Inggit Garnasih akan dilaksanakan di Bandung pada 2022. Yaitu, salah satunya tentang lomba mirip Ibu Inggit Garnasih.
“Pada saat Bung Karno di Ende diasingkan selama empat tahun ternyata yang menemaninya adalah tiga warga Jabar: Ibu Inggit, Ibu Amsi, dan Ibu Ratna anak angkatnya,” sebutnya.
Mereka bertiga, dari cerita Bupati Ende, memiliki peran penting dalam menjaga api perjuangan Bung Karno ketika diasingkan.
“Tiga warga Jabar tersebut menyemangati Bung Karno yang sedang diasingkan, dan akhirnya dalam renungannya merumuskan lahirnya kepancasilaan yang akhirnya resmi menjadi sebuah ideologi bangsa,” tuturnya.
“Jadi saya menduga peran di balik layar itulah yang sebenarnya menguatkan lahirnya Pancasila,” sebut Ridwan Kamil.
Pertemuan tersebut juga membahas mengenai kegiatan yang akan dilakukan di Jabar tentang peristiwa Bung Karno yang dialami dua daerah ini. Kang Emil berujar, kegiatan seperti itu merupakan bentuk apresiasi pada zaman sekarang demi mengenalkan sejarah Bung Karno kepada anak-anak muda.
“Kalau boleh, coba bikin kaya teater. Kan dulu tentang Bu Inggitnya saja, nah ini bikin teater saat Bung Karno di Ende menceritakan istrinya mertuanya, dan menyemangati kemudian penggalian mengenai nilai Pancasila,” paparnya.
Ada yang istimewa dalam pertemuan dua kepala daerah tersebut, Kang Emil memberikan hadiah patung kecil Bung Karno kesayangannya untuk Bupati Ende.
Rencananya, event untuk menghormati jasa Bung Karno dan Ibu Inggit Garnasih akan dilaksanakan di Bandung pada 2022. Yaitu, salah satunya tentang lomba mirip Ibu Inggit Garnasih.
(msd)