Rembang Gempar, Penjual Bubur Keliling Mendadak Tewas di Jalan
loading...
A
A
A
REMBANG - Warga Desa Megal, Kecamatan Pamotan, Kabupaten Rembang, mendadak digemparkan dengan tewasnya seorang penjual bubur keliling di pinggir jalan kampung saat menjajakan dagangannya, Minggu (6/6/2021) pagi.
Korban teridentifikasi bernama Suwiji (61), warga Desa Sendangmulyo, Kecamatan Gunem. Korban saat itu berjualan bubur keliling di Desa Megal, sebelum terjadi peristiwa yang merenggut nyawanya.
Kepala Desa Megal, Ikha Pudiyanti mengaku, menerima informasi kejadian tersebut dari seorang warga. Semula penjual bubur baru saja melayani pembeli. “Dua orang anak habis beli, kemudian kembali ke rumahnya masing-masing,” tuturnya.
Penjual bubur juga sempat bertegur sapa dengan warga yang melintas. Namun tak berselang lama, tangan korban memegangi dada sebelah kiri. Setelah itu tergeletak, hingga akhirnya meninggal dunia.
“Jadi posisinya berada di pinggir jalan, dekat dengan motor yang mengangkut dagangannya,” katanya.
Ikha menambahkan karena masih situasi pandemi COVID-19, warga memilih tidak mendekati korban dulu. Pihaknya kemudian menghubungi aparat Polsek Pamotan, sedangkan bidan desa mengontak petugas Puskesmas Pamotan.
Tim Identifikasi Polres Rembang juga datang ke TKP. Korban sempat diswab anti gen, ternyata hasilnya tidak terpapar COVID-19. “Warga kan masih was-was juga ya, soalnya kondisi masih seperti ini. Tapi setelah jenazah korban diswab tadi, hasilnya non reaktif, “ terangnya.
Sementara itu, Kapolsek Pamotan, Iptu AL Sutikna menuturkan dari hasil pemeriksaan, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Penyebab meninggalnya Suwiji, diduga karena penyakit jantung.
Hal itu dikuatkan dari keterangan kakak kandung korban, menyampaikan bahwa yang bersangkutan mempunyai riwayat sakit jantung. “Jenazah korban kami serahkan kepada keluarga, untuk dimakamkan,” tandasnya.
Korban teridentifikasi bernama Suwiji (61), warga Desa Sendangmulyo, Kecamatan Gunem. Korban saat itu berjualan bubur keliling di Desa Megal, sebelum terjadi peristiwa yang merenggut nyawanya.
Kepala Desa Megal, Ikha Pudiyanti mengaku, menerima informasi kejadian tersebut dari seorang warga. Semula penjual bubur baru saja melayani pembeli. “Dua orang anak habis beli, kemudian kembali ke rumahnya masing-masing,” tuturnya.
Penjual bubur juga sempat bertegur sapa dengan warga yang melintas. Namun tak berselang lama, tangan korban memegangi dada sebelah kiri. Setelah itu tergeletak, hingga akhirnya meninggal dunia.
“Jadi posisinya berada di pinggir jalan, dekat dengan motor yang mengangkut dagangannya,” katanya.
Ikha menambahkan karena masih situasi pandemi COVID-19, warga memilih tidak mendekati korban dulu. Pihaknya kemudian menghubungi aparat Polsek Pamotan, sedangkan bidan desa mengontak petugas Puskesmas Pamotan.
Tim Identifikasi Polres Rembang juga datang ke TKP. Korban sempat diswab anti gen, ternyata hasilnya tidak terpapar COVID-19. “Warga kan masih was-was juga ya, soalnya kondisi masih seperti ini. Tapi setelah jenazah korban diswab tadi, hasilnya non reaktif, “ terangnya.
Sementara itu, Kapolsek Pamotan, Iptu AL Sutikna menuturkan dari hasil pemeriksaan, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Penyebab meninggalnya Suwiji, diduga karena penyakit jantung.
Hal itu dikuatkan dari keterangan kakak kandung korban, menyampaikan bahwa yang bersangkutan mempunyai riwayat sakit jantung. “Jenazah korban kami serahkan kepada keluarga, untuk dimakamkan,” tandasnya.
(nic)