Kumpul di Kediaman Gus Mus, MPR Sebut Kondisi Indonesia Sedang Tidak Baik
loading...
A
A
A
REMBANG - Sejumlah tokoh bangsa yang terdiri atas budayawan, seniman, tokoh agama, dan tokoh masyarakat lainnya bersilaturahmi ke kediaman Gus Mus (KH Mustofa Bisri) di Rembang, Jawa Tengah, Minggu (12/11/2023).
Perwakilan MPR Alif mengatakan, tujuan pertemuan tokoh bangsa dengan Gus Mus adalah silaturahmi menyampaikan beberapa hal mengenai situasi yang sedang berkembang saat ini. Mengutip puisi Gus Mus, saat ini Indonesia menghadapi satu kondisi dengan rasa yang berbeda.
“Puisi ini menjadi satu sinyal bagi banyak orang sebetulnya dalam bahasa Gus Mus adalah orang-orang yang bekerja di kebudayaan khususnya, dan beberapa kali disampaikan dalam banyak pertemuan banyak ceramah diskusi,” katanya.
Dari pertemuan tersebut, kata dia, setidaknya ada dua hal yang perlu ditindaklanjuti. Pertama, penting kiranya semua pihak yang prihatin dengan situasi sekarang, situasi yang sudah sama-sama dipahami, di mana situasi ketika demokrasi Indonesia ini diontang-anting.
“Mahkamah Konstitusi sebagaimana bukti-buktinya ditemukan oleh majelis kehormatan Mahkamah Konstitusi ada intervensi dari eksekutif ke yudikatif. Kemudian situasi lain adalah bahwa ancaman terhadap asas jujur dan adil pemilu pada 14 Februari mendatang,” katanya.
Perwakilan MPR Alif mengatakan, tujuan pertemuan tokoh bangsa dengan Gus Mus adalah silaturahmi menyampaikan beberapa hal mengenai situasi yang sedang berkembang saat ini. Mengutip puisi Gus Mus, saat ini Indonesia menghadapi satu kondisi dengan rasa yang berbeda.
“Puisi ini menjadi satu sinyal bagi banyak orang sebetulnya dalam bahasa Gus Mus adalah orang-orang yang bekerja di kebudayaan khususnya, dan beberapa kali disampaikan dalam banyak pertemuan banyak ceramah diskusi,” katanya.
Dari pertemuan tersebut, kata dia, setidaknya ada dua hal yang perlu ditindaklanjuti. Pertama, penting kiranya semua pihak yang prihatin dengan situasi sekarang, situasi yang sudah sama-sama dipahami, di mana situasi ketika demokrasi Indonesia ini diontang-anting.
“Mahkamah Konstitusi sebagaimana bukti-buktinya ditemukan oleh majelis kehormatan Mahkamah Konstitusi ada intervensi dari eksekutif ke yudikatif. Kemudian situasi lain adalah bahwa ancaman terhadap asas jujur dan adil pemilu pada 14 Februari mendatang,” katanya.
(ams)