Sowan ke Gus Mus, Tokoh Majelis Permusyawaratan Rembang Minta Ini

Rabu, 15 November 2023 - 13:06 WIB
loading...
Sowan ke Gus Mus, Tokoh Majelis Permusyawaratan Rembang Minta Ini
Majelis Permusyawaratan Rembang (MPR) bersilaturahmi ke kediaman KH Mustofa Bisri (Gus Mus) di Rembang, Jawa Tengah. Foto/Istimewa
A A A
REMBANG - Sejumlah tokoh bangsa tergabung sebagai Majelis Permusyawaratan Rembang (MPR) bersilaturahmi ke kediaman KH Mustofa Bisri (Gus Mus) di Rembang, Jawa Tengah. Mereka terdiri atas budayawan, seniman, tokoh agama, dan tokoh masyarakat lainnya.

Sebelum silaturahmi digelar, beredar flyer dengan menyebut pernyataan bersama 15 tokoh bangsa. Di antaranya Sinta Nuriyah Wahid, Goenawan Mohamad, Nasaruddin Umar, Frans Magnis-Suseno, Rhenald Kasali, Erry Riyana Hardjapamekas, Lukman Hakim Saifuddin.

Perwakilan MPR Alif mengatakan, tujuan pertemuan tokoh bangsa dengan Gus Mus adalah silaturahmi menyampaikan beberapa hal mengenai situasi yang berkembang saat ini.Jika mengutip puisi Gus Mus, saat ini Indonesia menghadapi satu kondisi dengan rasa yang berbeda.



“Puisi ini menjadi satu sinyal bagi banyak orang sebetulnya dalam bahasa Gus Mus adalah orang-orang yang bekerja di kebudayaan khusnya, dan beberapa kali disampaikan dalam banyak pertemuan banyak ceramah diskusi, waktunya kebudayaan menjadi panglima,” katanya.

Dari pertemuan tersebut, kata dia, setidaknya ada dua hal yang perlu ditindaklanjuti. Pertama, penting kiranya semua pihak yang prihatin dengan situasi sekarang, situasi yang sudah sama-sama dipahami, di mana situasi ketika demokrasi Indonesia ini di ontang anting.

“Mahkamah Konstitusi sebagaimana buktinya ditemukan oleh majelis kehormatan Mahkamah Konstitusi ada intervensi dari eksekutif ke yudikatif. Kemudian juga ada situasi lain bahwa ancaman terhadap asas jujur dan adil pemilu kita lakukan 14 Februari mendatang,” ucapnya.



Kedua, perlu adanya silaturahmi terus menerus antar tokoh bangsa untuk memberi masukan Indonesia ke depan. Yaitu memberikan nasehat kepada kekuasaan kepada elite politik bahwa apa yang berlangsung itu melukai perasaan masyarakat dan Indonesia sedang tidak baik.

“Itu yang perlu dilakukan oleh para budayawan tokoh-tokoh lintas agama iman dan keyakinan, kemudian juga para pembela pembela demokrasi pejuang-pejuang hak asasi manusia juga termasuk mereka yang bekerja di ruang-ruang anti korupsi,” jelasnya.

Silaturahmi dan pertemuan tersebut dan menghasilkan masukan, agar bisa disampaikan melalui saluran-saluran demokratis sehingga sama-sama memperingatkan agar penguasa juga ingat diri.
(ams)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2483 seconds (0.1#10.140)