Potensi Ekonomi Digital di Indonesia Tembus USD130 Miliar
loading...
A
A
A
"Saat ini kami tengah melakukan ekspansi global dengan masif. Di Indonesia, kami fokus membangun digitalisasi call center di berbagai sektor industri seperti keuangan, telekomunikasi dan ritel. Khusus untuk instansi keuangan, kami bermitra dengan HTSS," lanjutnya.
Alina Fedotova, Head of Business Development SEA Region HTSS menyebut perusahaannya sudah mengadopsi teknologi Neuro.net dan berpengalaman dalam memberikan solusi untuk perusahaan keuangan lokal.
“Kami telah menyempurnakan dan mengadaptasi teknologi Neuro untuk memenuhi kebutuhan dan spesifikasi di instansi keuangan lokal. Kini kami berhasil mengotomatiskan komunikasi dengan pelanggan lembaga keuangan termasuk telesales, sampai notifikasi penagihan utang. Selama bertahun-tahun bekerja di sektor keuangan, kami telah mengumpulkan banyak topik percakapan yang mungkin muncul antara konsumen dan agen virtual. Kami juga kembangkan dialog khusus untuk interaksi dengan kreditur dan debitur, dimana para agen virtual dilatih untuk 'berpikir' layaknya pakar keuangan, " kata Fedotova.
Salah satu kelebihan memiliki agen virtual adalah, sistemnya dapat dirancang dan dilatih sedemikian rupa, agar bisa mengenali berbagai istilah dan nama produk yang kompleks. Fedotova menyebutkan, otomatisasi pekerjaan rutin tidak hanya sebatas tren saja, namun merupakan faktor penting untuk mendukung pertumbuhan bisnis.
“Misi kami adalah untuk membantu perusahaan dalam meningkatkan pelayanan agar sumber daya mereka tidak lagi terbebani dengan berbagai tugas rutin monoton dan menghabiskan waktu. Keberadaan agen virtual memberikan peluang pada perusahaan untuk bisa menekan risiko dan biaya operasional, bahkan mengganti model bisnis mereka,” ujarnya.
Salah satu contoh kolaborasi Neuro.net dan HTSS di Indonesia datang dari MBA Consult. Perusahaan global yang fokus pada pengelolaan Non-Performing Loans ini sudah menggunakan agen virtual berbasis AI untuk mengelola beban kerja yang terus naik. “Setelah memperkuat contact-contact center dengan agen virtual, MBA Consult mencatat penurunan biaya operasional hingga 25 persen. Selain itu, terlihat bahwa agen virtual punya kinerja dan produktivitas yang lebih tinggi atau setidaknya sama dengan agen manusia,” tutur Viktor Vodenko, Chief Executive MBA Consult.
“Pekerjaan kami tentunya mengharuskan kami berkomunikasi setiap hari dengan debitur dan mengatasi masalah kredit mereka, bahkan sampai mencarikan solusi, jadi komunikasi yang berkualitas harus diutamakan. Kualitas layanan yang buruk tidak dapat ditolerir dalam bidang pekerjaan kami ini. Agen virtual bisa meniru ucapan manusia dengan akurat, berdialog, dan tetap menjaga kepercayaan konsumen,” tambahnya.
Kravchuk menekankan, pada akhirnya setiap perusahaan dengan pertumbuhan yang cepat pasti akan menghadapi situasi dimana traffic panggilan dari konsumen akan terus bertambah, sedang kualitas layanan tidak boleh menurun. Teknologi voice AI dapat menjalankan tugas ini secara independen, bahkan di hampir 95% kasus, tugas mereka berjalan tanpa bantuan dari operator manusia.
Alina Fedotova, Head of Business Development SEA Region HTSS menyebut perusahaannya sudah mengadopsi teknologi Neuro.net dan berpengalaman dalam memberikan solusi untuk perusahaan keuangan lokal.
“Kami telah menyempurnakan dan mengadaptasi teknologi Neuro untuk memenuhi kebutuhan dan spesifikasi di instansi keuangan lokal. Kini kami berhasil mengotomatiskan komunikasi dengan pelanggan lembaga keuangan termasuk telesales, sampai notifikasi penagihan utang. Selama bertahun-tahun bekerja di sektor keuangan, kami telah mengumpulkan banyak topik percakapan yang mungkin muncul antara konsumen dan agen virtual. Kami juga kembangkan dialog khusus untuk interaksi dengan kreditur dan debitur, dimana para agen virtual dilatih untuk 'berpikir' layaknya pakar keuangan, " kata Fedotova.
Salah satu kelebihan memiliki agen virtual adalah, sistemnya dapat dirancang dan dilatih sedemikian rupa, agar bisa mengenali berbagai istilah dan nama produk yang kompleks. Fedotova menyebutkan, otomatisasi pekerjaan rutin tidak hanya sebatas tren saja, namun merupakan faktor penting untuk mendukung pertumbuhan bisnis.
“Misi kami adalah untuk membantu perusahaan dalam meningkatkan pelayanan agar sumber daya mereka tidak lagi terbebani dengan berbagai tugas rutin monoton dan menghabiskan waktu. Keberadaan agen virtual memberikan peluang pada perusahaan untuk bisa menekan risiko dan biaya operasional, bahkan mengganti model bisnis mereka,” ujarnya.
Salah satu contoh kolaborasi Neuro.net dan HTSS di Indonesia datang dari MBA Consult. Perusahaan global yang fokus pada pengelolaan Non-Performing Loans ini sudah menggunakan agen virtual berbasis AI untuk mengelola beban kerja yang terus naik. “Setelah memperkuat contact-contact center dengan agen virtual, MBA Consult mencatat penurunan biaya operasional hingga 25 persen. Selain itu, terlihat bahwa agen virtual punya kinerja dan produktivitas yang lebih tinggi atau setidaknya sama dengan agen manusia,” tutur Viktor Vodenko, Chief Executive MBA Consult.
“Pekerjaan kami tentunya mengharuskan kami berkomunikasi setiap hari dengan debitur dan mengatasi masalah kredit mereka, bahkan sampai mencarikan solusi, jadi komunikasi yang berkualitas harus diutamakan. Kualitas layanan yang buruk tidak dapat ditolerir dalam bidang pekerjaan kami ini. Agen virtual bisa meniru ucapan manusia dengan akurat, berdialog, dan tetap menjaga kepercayaan konsumen,” tambahnya.
Kravchuk menekankan, pada akhirnya setiap perusahaan dengan pertumbuhan yang cepat pasti akan menghadapi situasi dimana traffic panggilan dari konsumen akan terus bertambah, sedang kualitas layanan tidak boleh menurun. Teknologi voice AI dapat menjalankan tugas ini secara independen, bahkan di hampir 95% kasus, tugas mereka berjalan tanpa bantuan dari operator manusia.