Sebelum Pulang Kampung, PMI Jatim di Hong Kong Diharap Punya Keterampilan Ekonomi Digital

Senin, 15 Mei 2023 - 09:55 WIB
loading...
Sebelum Pulang Kampung, PMI Jatim di Hong Kong Diharap Punya Keterampilan Ekonomi Digital
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat bersilaturahmi dengan 100 perwakilan PMI Jatim di Hongkong dalam acara Gathering Penguatan Pasar Antar Negara
A A A
SURABAYA - Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Jatim di Hong Kong diharapkan memiliki keterampilan berbisnis saat memutuskan kembali ke Indonesia. Untuk itu, Pemprov Jatim menawarkan kepada PMI pelatihan ekonomi digital sebelum mereka memutuskan kembali ke kampung halaman.

“Sebelum dilantik sebagai Gubernur saya pernah berkunjung ke Hong Kong dan bertemu dengan para PMI. Ketika mendengar harapan dan masukan para PMI, saya mengusulkan dibangun shelter bagi PMI di Hong Kong. Namun tidak memungkinkan secara regulasi,” kata Khofifah saat bersilaturahmi dengan 100 perwakilan PMI Jatim di Hongkong dalam acara Gathering Penguatan Pasar Antar Negara, Minggu (14/5/2023).

Khofifah mengatakan, shelter ini berperan sebagai langkah preventif maupun ketika ada persoalan sosial dan psikologi maupun secara keagamaan. Maka ada tempat yang memberikan pelayanan bagi para PMI. Namun ternyata secara anggaran, regulasinya tidak dimungkinkan.

Baca juga: Kunjungi Jombang, Anggota DPR RI Ini Sebut SIG Miliki Peran Utama Bangun Negeri

“Saat ini yang bisa kita lakukan adalah saat PMI kembali ke tanah air, sebagian besar memang sudah memiliki skill yang sudah didapat saat bekerja di Hong Kong maupun skil setelah sampai di tanah air. Nah kami akan kembali menguatkan terutama agar mereka bisa mengembangkan bisnis secara digital,” katanya.

Pelatihan tersebut dapat dilakukan di Kampus UMKM Shopee Malang di UPT milik Dinas Koperasi dan UMKM Jatim di Malang. Kampus Shopee di Malang, setiap batch-nya bisa memberikan pelatihan bagi 40 orang selama tiga bulan secara gratis. "Keterampilan yang diajarkan mulai dari konsultasi produk, fotografi produk hingga pemasaran secara digital," ujar Khofifah.

Untuk itu, melalui pertemuan ini ia berharap akan ada rekomendasi yang dihasilkan dari berbagai usulan para PMI asal Jatim di Hong Kong. Usulan program tersebut jikalau memungkinkan nantinya akan dimasukkan dalam Sistem Informasi Pemerintahan Daerah (SIPD) milik Kemendagri.

“Jikalau tidak memungkinkan, maka kami menyiapkan berbagai macam program keterampilan baik yang menggunakan APBD Pemprov Jatim maupun yang menggunakan program CSR dari BUMD milik Pemprov Jatim," tutur Khofifah.

Sementara itu, perwakilan masyarakat Jatim di Hong Kong Anil Kusnaini mengatakan, dirinya bersama para PMI asal Jatim ini memiliki beberapa keinginan. Yakni adanya suatu upaya penguatan mental, upaya edukasi, serta upaya perlindungan baik sebagai perempuan PMI. Apalagi PMI di Hong Kong yang mayoritas muslim, membutuhkan benteng dari paham ekstrem di tengahnya era media sosial saat ini.

“Pembekalan mulai dari calon PMI, kemudian keluarga kami di rumah termasuk pendidikan anak-anak kami. Karena kami tidak ingin anak kami seperti kami aplagi saat ini pendidikan yang utama. Kami berharap ada program unggulan di bidang pendidikan terutama bagi perempuan sehingga kami bisa dapat peluang pekerjaan di Indonesia,” pungkasnya
(msd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2175 seconds (0.1#10.140)