Polrestabes Surabaya Putarbalik 2.622 Kendaraan Selama Masa Larangan Mudik
loading...
A
A
A
SURABAYA - Selama masa larangan mudik , mulai tanggal 6 Mei hingga 17 Mei 2021, sebanyak 2.622 kendaraan di Surabaya diminta putar balik. Kendaraan yang diputarbalik itu didominasi roda dua sebanyak 1.421 unit, mobil 1.115 unit, kendaraan barang 75 unit, kendaraan khusus delapan unit, dan bus tiga unit.
Kendaraan yang diminta putar balik tersebut karena tidak dapat menunjukkan persyaratan perjalanan. Selain itu, mereka juga terindikasi melakukan perjalanan mudik. Selain itu, sepanjang masa larangan mudik lalu, petugas Polrestabes Surabaya melakukan pemeriksaan terhadap sebanyak 18.985 kendaraan roda dua maupun empat.
Baca juga: Ditinggal Anjangsana Lebaran, Minibus Tiba-tiba Terbakar di Pinggir Jalan
“Pada masa larangan mudik, juga dilakukan tes antigen secara random terhadap sebanyak 3.873 orang. Hasilnya nonreaktif semua,” kata Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Jhonny Eddizon Isir, Rabu (19/5/2021).
Selama masa larangan mudik, Polrestabes Surabaya menggelar Operasi Ketupat Semeru. Sedikitnya 13 pintu masuk kota dijaga ketat. Ke-13 titik itu diantaranya, Exit Tol Gunungsari-Gresik, Exit Tol Gunung Sari-Malang, SP3 Lakarsantri, Exit Tol Masjid Al Akbar.
Kemudian, depan Cito Dishub Kota Surabaya, Exit Tol Pasar Karang Pilang, Jalan Rungkut Menanggal, MERR Gunung Anyar, Exit Tol Satelit, Osowilangun, Depan PMK SIER, Exit Tol Simo Surabaya dan Terminal Benowo.
Mengenai situasi keamanan dan ketertiban selama periode larangan mudik, perwira asal Papua ini mengatakan bahwa, terjadi penurunan secara keseluruhan sebesar 12,3% dibanding tahun sebelumnya.
Baca juga: Tersangka Kasus Dugaan Penganiayaan ART Dijebloskan ke Tahanan
Selama Operasi Ketupat Semeru 2021, terdapat tindak pidana Curas 3 kasus, Curat 10 kasus dan Curanmor 10 kasus. “Saat ini sedang dilakukan penyelidikan dan pengejaran terhadap pelaku yang belum tertangkap,” ujarnya.
Sementara terkait pelanggaran lalu lintas, Isir terjadi kenaikan dibanding tahun sebelumnya yang mana saat itu adanya penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Hal ini, kata dia, menjadi evaluasi kedepannya untuk memberikan edukasi kepada masyarakat agar lebih patuh dalam berlalu lintas.
“Selama Operasi Ketupat Semeru 2021, tidak terjadi lonjakan yang cukup signifikan kasus COVID-19,” tandasnya
Lihat Juga: Polisi Selidiki Kasus Siswa SMA Gloria 2 Surabaya yang Disuruh Menggonggong oleh Wali Murid
Kendaraan yang diminta putar balik tersebut karena tidak dapat menunjukkan persyaratan perjalanan. Selain itu, mereka juga terindikasi melakukan perjalanan mudik. Selain itu, sepanjang masa larangan mudik lalu, petugas Polrestabes Surabaya melakukan pemeriksaan terhadap sebanyak 18.985 kendaraan roda dua maupun empat.
Baca juga: Ditinggal Anjangsana Lebaran, Minibus Tiba-tiba Terbakar di Pinggir Jalan
“Pada masa larangan mudik, juga dilakukan tes antigen secara random terhadap sebanyak 3.873 orang. Hasilnya nonreaktif semua,” kata Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Jhonny Eddizon Isir, Rabu (19/5/2021).
Selama masa larangan mudik, Polrestabes Surabaya menggelar Operasi Ketupat Semeru. Sedikitnya 13 pintu masuk kota dijaga ketat. Ke-13 titik itu diantaranya, Exit Tol Gunungsari-Gresik, Exit Tol Gunung Sari-Malang, SP3 Lakarsantri, Exit Tol Masjid Al Akbar.
Kemudian, depan Cito Dishub Kota Surabaya, Exit Tol Pasar Karang Pilang, Jalan Rungkut Menanggal, MERR Gunung Anyar, Exit Tol Satelit, Osowilangun, Depan PMK SIER, Exit Tol Simo Surabaya dan Terminal Benowo.
Mengenai situasi keamanan dan ketertiban selama periode larangan mudik, perwira asal Papua ini mengatakan bahwa, terjadi penurunan secara keseluruhan sebesar 12,3% dibanding tahun sebelumnya.
Baca juga: Tersangka Kasus Dugaan Penganiayaan ART Dijebloskan ke Tahanan
Selama Operasi Ketupat Semeru 2021, terdapat tindak pidana Curas 3 kasus, Curat 10 kasus dan Curanmor 10 kasus. “Saat ini sedang dilakukan penyelidikan dan pengejaran terhadap pelaku yang belum tertangkap,” ujarnya.
Sementara terkait pelanggaran lalu lintas, Isir terjadi kenaikan dibanding tahun sebelumnya yang mana saat itu adanya penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Hal ini, kata dia, menjadi evaluasi kedepannya untuk memberikan edukasi kepada masyarakat agar lebih patuh dalam berlalu lintas.
“Selama Operasi Ketupat Semeru 2021, tidak terjadi lonjakan yang cukup signifikan kasus COVID-19,” tandasnya
Lihat Juga: Polisi Selidiki Kasus Siswa SMA Gloria 2 Surabaya yang Disuruh Menggonggong oleh Wali Murid
(msd)