Air Sungai di Blitar Beraroma Busuk, Diduga Ada Pembuangan Limbah Ternak Sapi Besar-besaran

Selasa, 11 Mei 2021 - 20:48 WIB
loading...
A A A


Tiap tengah malam atau saat hujan deras, diduga PT Greenfields menggelontorkan limbah ke sungai. Oleh DPRD dimediasi. Di depan warga dan legislatif, PT Greenfields berjanji akan membenahi pengolahan limbah. "Namun sampai sekarang pengolahan limbah juga belum dibenahi. Dan kembali dibuang ke sungai," terang Siswanto.

Sementara bersama dengan pencemaran limbah di sungai, mesin mikrohidro juga rusak. Mikrohidro merupakan mesin penghasil listrik yang berkonsep PLTA mini. Mesin seharga Rp800 juta itu dipasang sejak tahun 2005. Sumber dana pengadaan mikrohidro berasal dari swadaya masyarakat yang dibantu PLN.

Mikrohidro ditempatkan di kotak penampungan air yang berlokasi di sekitar aliran Sungai Genjong. Menurut Tukinan, BPD Desa Sumberurip, dengan adanya mikrohidro 70 kepala keluarga di Dusun Telogosari, dan Dusun Genjong, dapat menikmati aliran listrik. "Namun karena baling-balingnya tersumbat limbah lumpur kotoran sapi, akhirnya rusak," ujar Tukinan.



Tukinan menyebut, warga sudah hafal. Mikrohidro hampir bisa dipastikan macet setiap PT Greenfields membuang limbah ke sungai. Pembenahan biasanya berlangsung 2-4 hari. Selama itu warga di dua dusun tidak memiliki penerangan.

Aktivis pendamping petani ini mengatakan, syarat ketentuan Amdal PT Greenfields di Farm 2 hingga kini belum tuntas. Paska dimediasi DPRD, PT Greenfields diduga belum membenahi pengolahan limbahnya. Karenanya dugaan pencemaran lingkungan terus terjadi. Namun anehnya mereka tetap leluasa beroperasi.



"Amdalnya belum beres. Masih ada yang perlu direvisi. Coba dicek," kata Tukinan. Dengan dugaan pencemaran limbah di Farm 2, warga semakin pesimis, rencana pendirian Farm 3 di Desa Sumberurip, Kecamatan Doko, akan berjalan baik. Selama polemik dengan 40 kepala keluarga di Dusun Telogo Gentong, dan Telogo Mas tidak tuntas, warga menolak perluasan bisnis PT Greenfields di Kecamatan Doko.

Hal senada disampaikan Anggota DPRD Kabupaten Blitar, Wasis Kunto Atmojo. Ia tidak melihat adanya manfaat dari investasi PT Greenfields di Kabupaten Blitar. Buat warga masyarakat maupun Pendapatan Asli Daerah (PAD), Wasis tidak melihat PT Greenfields ada faedahnya. "Yang terjadi malah menimbulkan persoalan pencemaran lingkungan," ujarnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1469 seconds (0.1#10.140)