Miris, Main Petasan dengan Kakaknya Balita 3,5 Tahun Wajahnya Hangus Terbakar
loading...
A
A
A
TASIKMALAYA - Balita bernama Akmal Fauzi yang baru berusia 3,5 tahun, harus menjalani perawatan intensif di RSUD dr. Seokardjo Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, setelah mengalami luka bakar serius di bagian wajahnya.
Anak ketiga dari pasangan Enung Nurhayati (38), dan Ucim Muslim (39) ini mengalami luka bakar serius di wajahnya, setelah terkena letusan petasan saat bermain bersama kakaknya. Saat ini kondisi balita asal kampung Babakan, kelurahan Nagarasari, Kecamatan Cipedes, kota Tasikmalaya ini sudah membaik dan bisa menjalani rawat jalan.
Mengantisipasi terulangnya peristiwa letusan petasan yang memakan korban tersebut, saat ini Polres Tasikmalaya Kota, rutin menggelar razia petasan, dan mengimbau warga tidak bermain petasan saat bulan ramadhan, karena selain berbahaya juga mengganggu kekhusukan ibadah ramadhan.
Ibu korban, Enung Nurhayati menceritakan, anaknya harus menjalani perawatan selama lima hari di RSUD dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya, akibat luka bakar serius di bagian wajahnya. "Kini lukanya sudah mengering dan sudah bisa kembali bermain lagi bersama kakak dan teman temannya," ujarnya.
Korban manjalani perawatan di rumah sakit setelah terkena letusan petasan , saat sedang bermain dengan kakaknya, Fahri (7), Jumat (23/4/2021). Sebelum kejadian, Enung menyebutkan, korban sempat meminta uang untuk membeli balon, dan korban meminta diantar ke warung oleh ibunya untuk beli balon.
"Karena saya sedang mengasuh adiknya, akhirnya Akmal Fauzi diantar oleh kakaknya. Sesampainya di warung, uangnya tidak digunakan membeli balon, namun dibelikan petasan oleh kakaknya," terang Enung.
Kemudian sang kakak menyalakan petasan dan dimasukan ke dalam jerigen berisi air, karena petasan itu tak kunjung meletus, korban pun mengintip lubang jerigen tersebut. Saat korban mengintip lubang jerigen, tiba-tiba petasan meledak dan mengeluarkan api menyambar wajah korban hingga membakar rambut dan wajahnya.
Korban kemudian dibawa ke Puskesmas, dan kemudian dirujuk ke rumah sakit untuk menjalani perawatan intensif karena luka yang dialami korban cukup serius. "Saat ini kondisinya sudah mulai membaik, lukanya mulai mengering. Rencananya minggu depan kembali ke rumah sakit untuk diperiksa bagian matanya, karena kawatir kenapa-kenapa," ungkapnya.
Kapolres Tasikmalaya Kota, AKBP Doni Hermawan menegaskan, terus gencar dan rutin melakukan razia petasan pada pedagang-pedagang diseluruh wilayah hukum Polres Tasikmalaya Kota.
"Tindakan ini kami dilakukan untuk mencegah terjadinya hal serupa terulang lagi, dan untuk menjaga kekhusukan bulan suci ramadhan, karena dengan bunyi petasan cukup mengganggu warga, serta membahayakan," tegasnya.
Anak ketiga dari pasangan Enung Nurhayati (38), dan Ucim Muslim (39) ini mengalami luka bakar serius di wajahnya, setelah terkena letusan petasan saat bermain bersama kakaknya. Saat ini kondisi balita asal kampung Babakan, kelurahan Nagarasari, Kecamatan Cipedes, kota Tasikmalaya ini sudah membaik dan bisa menjalani rawat jalan.
Mengantisipasi terulangnya peristiwa letusan petasan yang memakan korban tersebut, saat ini Polres Tasikmalaya Kota, rutin menggelar razia petasan, dan mengimbau warga tidak bermain petasan saat bulan ramadhan, karena selain berbahaya juga mengganggu kekhusukan ibadah ramadhan.
Ibu korban, Enung Nurhayati menceritakan, anaknya harus menjalani perawatan selama lima hari di RSUD dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya, akibat luka bakar serius di bagian wajahnya. "Kini lukanya sudah mengering dan sudah bisa kembali bermain lagi bersama kakak dan teman temannya," ujarnya.
Korban manjalani perawatan di rumah sakit setelah terkena letusan petasan , saat sedang bermain dengan kakaknya, Fahri (7), Jumat (23/4/2021). Sebelum kejadian, Enung menyebutkan, korban sempat meminta uang untuk membeli balon, dan korban meminta diantar ke warung oleh ibunya untuk beli balon.
"Karena saya sedang mengasuh adiknya, akhirnya Akmal Fauzi diantar oleh kakaknya. Sesampainya di warung, uangnya tidak digunakan membeli balon, namun dibelikan petasan oleh kakaknya," terang Enung.
Kemudian sang kakak menyalakan petasan dan dimasukan ke dalam jerigen berisi air, karena petasan itu tak kunjung meletus, korban pun mengintip lubang jerigen tersebut. Saat korban mengintip lubang jerigen, tiba-tiba petasan meledak dan mengeluarkan api menyambar wajah korban hingga membakar rambut dan wajahnya.
Korban kemudian dibawa ke Puskesmas, dan kemudian dirujuk ke rumah sakit untuk menjalani perawatan intensif karena luka yang dialami korban cukup serius. "Saat ini kondisinya sudah mulai membaik, lukanya mulai mengering. Rencananya minggu depan kembali ke rumah sakit untuk diperiksa bagian matanya, karena kawatir kenapa-kenapa," ungkapnya.
Kapolres Tasikmalaya Kota, AKBP Doni Hermawan menegaskan, terus gencar dan rutin melakukan razia petasan pada pedagang-pedagang diseluruh wilayah hukum Polres Tasikmalaya Kota.
"Tindakan ini kami dilakukan untuk mencegah terjadinya hal serupa terulang lagi, dan untuk menjaga kekhusukan bulan suci ramadhan, karena dengan bunyi petasan cukup mengganggu warga, serta membahayakan," tegasnya.
(eyt)