Transmisi Lokal Bergerak, Pasien Positif Covid-19 di Pinrang Bertambah
loading...
A
A
A
PINRANG - Jumlah pasien terpapar virus Covid-19 yang berstatus positif di Kabupaten Pinrang, bertambah. Totalnya menjadi empat orang. Satu di antaranya yang telah sembuh setelah menjalani perawatan selama 19 hari di ruang isolasi RSUD Andi Makkasau Parepare.
Kepala Dinas Kesehatan Pinrang, Dyah Puspita Dewi mengatakan, pasien positif keempat di Pinrang, merupakan transmisi lokal karena kemungkinan pernah kontak dengan pasien positif Covid-19.
"Pasien yang kempat ini bukan lagi klaster umrah. Kemungkinan pernah ada kontak dengan pasien positif yang masuk dalam klaster umrah," ungkap Dyah.
Pasien positif keempat ini adalah perempuan usia 39 tahun. Menurut Dyah, pasien ini sebelumnya pernah dirawat di RSU Lasinrang Pinrang selama tiga hari dengan gejala panas. Namun saat itu tidak dilakukan isolasi karena pasien tidak menyebutkan pernah kontak dengan positif Covid-19, dan berfikir hanya sakit biasa, lantaran bukan bagian dari klaster umrah.
"Saat dirawat, pasien ada gejala panas tinggi," kataDyah.
Pasien kata Dyah lagi, kemudian menjalani rapid test, tak lama setelah menjalani perawatan di RSU Lasinrang.Tes tersebut kata Dyah, atas permintaan pasien sendiri, karena mengaku telah kontak dengan salah pasien positif yang belum lama ini diumumkan.
"Pasien kooperatif karena meminta sendiri untuk di-rapid test. Hasil rapid-nya reaktif positif, sehingga kita kirim ke Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Makassar, untuk di uji swab dan hasilnya positif," Dyah menjabarkan.
Saat ini, kata Dyah, pasien menjalani isolasi di RSU Lasinrang juga atas keinginan sendiri karena merasa lebih nyaman jika di rumah sakit karena ada yang mengontrol. Saat ini menurut Dyah, kondisi pasien stabil, bahkan tidak menunjukkan adanya gejala, seperti sesak nafas atau batuk.
"Kondisi dua pasien positif lainnya yang menjalani isolasi mandiri juga sejauh ini baik. Dan tetap dalam pengawasan kepolisian," katanya.
Langkah antisipasi agar transmisi lokal penyebaran virus Covid-19 tak semakin meluas, tambah Dyah, dengan cara melakukan tracking terhadap warga yang pernah melakukan kontak dengan pasien yang dimulai Minggu 19 April hari ini.
"Ada beberapa kerabat pasien yang minta di-rapid test karena mengaku parnah ada kontak dengan pasien. Ini tentu memudahkan kami melalukan penelusuran," katanya.
Hasil rapid test yang dikirim pihaknya ke BBLK Makassar, kata Dyah lagi, adalah yang menunjukkan hasil reaktif untuk selanjutnya dilakukan uji swab. Pasalnya, kata Dyah, tidak semua harus dikirim ke BBLK karena jumlahnya ribuan dan mesti mengantri menunggu hasil labnya.
"Kita juga melakukan penyemprotan disinfektan di rumah pasien dan wilayah sekitar kediaman pasien," tandasnya.
Kepala Dinas Kesehatan Pinrang, Dyah Puspita Dewi mengatakan, pasien positif keempat di Pinrang, merupakan transmisi lokal karena kemungkinan pernah kontak dengan pasien positif Covid-19.
"Pasien yang kempat ini bukan lagi klaster umrah. Kemungkinan pernah ada kontak dengan pasien positif yang masuk dalam klaster umrah," ungkap Dyah.
Pasien positif keempat ini adalah perempuan usia 39 tahun. Menurut Dyah, pasien ini sebelumnya pernah dirawat di RSU Lasinrang Pinrang selama tiga hari dengan gejala panas. Namun saat itu tidak dilakukan isolasi karena pasien tidak menyebutkan pernah kontak dengan positif Covid-19, dan berfikir hanya sakit biasa, lantaran bukan bagian dari klaster umrah.
"Saat dirawat, pasien ada gejala panas tinggi," kataDyah.
Pasien kata Dyah lagi, kemudian menjalani rapid test, tak lama setelah menjalani perawatan di RSU Lasinrang.Tes tersebut kata Dyah, atas permintaan pasien sendiri, karena mengaku telah kontak dengan salah pasien positif yang belum lama ini diumumkan.
"Pasien kooperatif karena meminta sendiri untuk di-rapid test. Hasil rapid-nya reaktif positif, sehingga kita kirim ke Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Makassar, untuk di uji swab dan hasilnya positif," Dyah menjabarkan.
Saat ini, kata Dyah, pasien menjalani isolasi di RSU Lasinrang juga atas keinginan sendiri karena merasa lebih nyaman jika di rumah sakit karena ada yang mengontrol. Saat ini menurut Dyah, kondisi pasien stabil, bahkan tidak menunjukkan adanya gejala, seperti sesak nafas atau batuk.
"Kondisi dua pasien positif lainnya yang menjalani isolasi mandiri juga sejauh ini baik. Dan tetap dalam pengawasan kepolisian," katanya.
Langkah antisipasi agar transmisi lokal penyebaran virus Covid-19 tak semakin meluas, tambah Dyah, dengan cara melakukan tracking terhadap warga yang pernah melakukan kontak dengan pasien yang dimulai Minggu 19 April hari ini.
"Ada beberapa kerabat pasien yang minta di-rapid test karena mengaku parnah ada kontak dengan pasien. Ini tentu memudahkan kami melalukan penelusuran," katanya.
Hasil rapid test yang dikirim pihaknya ke BBLK Makassar, kata Dyah lagi, adalah yang menunjukkan hasil reaktif untuk selanjutnya dilakukan uji swab. Pasalnya, kata Dyah, tidak semua harus dikirim ke BBLK karena jumlahnya ribuan dan mesti mengantri menunggu hasil labnya.
"Kita juga melakukan penyemprotan disinfektan di rumah pasien dan wilayah sekitar kediaman pasien," tandasnya.
(luq)