Maret 2021, Daya Beli Nelayan Jawa Timur Masih Lemah
loading...
A
A
A
SURABAYA - Daya beli nelayan di Jawa Timur (Jatim) selama Maret 2021 mengalami penurunan. Hal ini dapat dilihat dari data Badan Pusat Statistik (BPS) yang menunjukkan, Nilai Tukar Nelayan (NTN) Jatim pada Maret 2021 turun 1,55%. Dari 98,42 di bulan Februari 2021 menjadi 96,90 di bulan Maret 2021.
Kenaikan ini akibat indeks harga yang diterima nelayan turun 1,50%. Lebih besar dari indeks harga yang dibayar nelayan yang naik 0,06%. Perkembangan NTN bulan Maret 2021 terhadap bulan Desember 2020 (tahun kalender) naik 0,67%.
“Adapun perkembangan NTN bulan Maret 2021 terhadap bulan Maret 2020 (year-on-year) naik 0,04%,” kata Koordinator Fungsi Statistik Distribusi BPS Jatim, Umar Sjaifudin dalam rilisnya, Selasa (14/4/2021).
Sepuluh komoditas utama yang mengalami kenaikan terbesar indeks harga yang diterima nelayan adalah ikan tenggiri, ikan layang (malalugis/momar), ikan kuniran, kepiting laut, ikan kerapu (garopa/groper), ikan bawal, kepiting air tawar, gurita, ikan lemuru (dencis), dan ikan layar.
“Sedangkan komoditas utama yang mengalami penurunan terbesar indeks harga yang diterima nelayan diantaranya, ikan kembung, ikan tongkol, cumi-cumi, udang laut, ikan kakap, ikan cakalang, ikan layur (beladang), ikan teri, ikan benggol, dan ikan tambakan,” ujar Umar.
Baca juga: Tangis Bahagia Pecah, Penyandang Disabilitas Sampaikan Tanda Cinta untuk Kapolresta Malang Kota
Sementara itu, sepuluh komoditas utama yang mengalami kenaikan terbesar indeks harga yang dibayar nelayan adalah cabai rawit, bawang merah, papan, es batu, tahu mentah, ongkos angkut, rokok kretek filter, anggur, minyak goreng dan tongkol.
Baca juga: Antisipasi Warga Nekat Mudik, Polda Jatim Dirikan 20 Pos Terpadu di 20 Titik
Sedangkan sepuluh komoditas utama yang mengalami penurunan terbesar indeks harga yang dibayar nelayan adalah beras, ketimun, kacang panjang, telur ayam ras, tomat sayur, emas perhiasan, kubis/kol, kelapa tua, daging ayam ras dan garam.
Kenaikan ini akibat indeks harga yang diterima nelayan turun 1,50%. Lebih besar dari indeks harga yang dibayar nelayan yang naik 0,06%. Perkembangan NTN bulan Maret 2021 terhadap bulan Desember 2020 (tahun kalender) naik 0,67%.
“Adapun perkembangan NTN bulan Maret 2021 terhadap bulan Maret 2020 (year-on-year) naik 0,04%,” kata Koordinator Fungsi Statistik Distribusi BPS Jatim, Umar Sjaifudin dalam rilisnya, Selasa (14/4/2021).
Sepuluh komoditas utama yang mengalami kenaikan terbesar indeks harga yang diterima nelayan adalah ikan tenggiri, ikan layang (malalugis/momar), ikan kuniran, kepiting laut, ikan kerapu (garopa/groper), ikan bawal, kepiting air tawar, gurita, ikan lemuru (dencis), dan ikan layar.
“Sedangkan komoditas utama yang mengalami penurunan terbesar indeks harga yang diterima nelayan diantaranya, ikan kembung, ikan tongkol, cumi-cumi, udang laut, ikan kakap, ikan cakalang, ikan layur (beladang), ikan teri, ikan benggol, dan ikan tambakan,” ujar Umar.
Baca juga: Tangis Bahagia Pecah, Penyandang Disabilitas Sampaikan Tanda Cinta untuk Kapolresta Malang Kota
Sementara itu, sepuluh komoditas utama yang mengalami kenaikan terbesar indeks harga yang dibayar nelayan adalah cabai rawit, bawang merah, papan, es batu, tahu mentah, ongkos angkut, rokok kretek filter, anggur, minyak goreng dan tongkol.
Baca juga: Antisipasi Warga Nekat Mudik, Polda Jatim Dirikan 20 Pos Terpadu di 20 Titik
Sedangkan sepuluh komoditas utama yang mengalami penurunan terbesar indeks harga yang dibayar nelayan adalah beras, ketimun, kacang panjang, telur ayam ras, tomat sayur, emas perhiasan, kubis/kol, kelapa tua, daging ayam ras dan garam.
(boy)