Gubernur Khofifah Berbagi Strategi Pemulihan Ekonomi dan Penanganan COVID-19 di Kampus IPDN
loading...
A
A
A
BANDUNG - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa memberi kuliah umum (Stadium General) di Gedung Balairung Jenderal Rudini Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Kampus Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Senin (19/4/2021).
Orang nomor satu di Jatim itu menyampaikan langkah strategis dalam 'Percepatan Pemulihan Ekonomi dan Strategi Penanganan COVID-19' yang dilakukan di Jatim.
"Untuk mendorong keterlibatan semua elemen dalam mempercepat pemulihan ekonomi di masa pandemi COVID-19 diperlukan langkah strategis seorang pemimpin daerah," katanya dihadapan ratusan mahasiswa IPDN.
Baca juga: BMW 520i M Sport dan 530i Opulence Hadir di Surabaya, Yuk Intip Harganya
Khofifah mengibaratkan seorang pemimpin seperti tengah menahkodai kapal untuk mencapai sebuah tujuan dengan berlayar menerjang ombak dan angin. Untuk mengatasi kondisi tersebut, seorang pemimpin harus mampu mengetahui medan dan kondisi di wilayah dimana dirinya berada.
"Nahkoda kapal ibarat seorang pemimpin daerah yang harus mengetahui segala kondisi disetiap wilayahnya. Kapan seorang kepala daerah harus mengambil keputusan dan kebijakan ditengah pandemi COVID-19 yang berdampak terhadap 215 negara di dunia," ujar Khofifah.
Untuk mengatasinya, kata dia, Pemprov Jatim bersama Polda Jatim dan Kodam V Brawijaya membangun team work atau superteam yang didalamnya terdapat Gubernur, Kapolda dan Pangdam bersama sama bergotong royong mengendalikan kasus COVID-19 dan mempercepat pemulihan ekonomi.
Baca juga: Mobil Anak Bupati Brebes Nyaris Dirampas, Pelaku Ditembak Polisi
"Sektor yang diprioritaskan untuk Jatim Bangkit adalah pemulihan ekonomi, pembangunan manusia, penyediaan lapangan pekerjaan dan pengentasan kemiskinan di tengah pandemi COVID-19," ujarnya.
Pemprov Jatim terus berupaya, mendorong kebangkitan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang harus banyak dilibatkan peran sertanya secara lebih dominan. Kondisi tersebut telah terbukti menjadikan UMKM Jatim sebagai backbone perekonomian di Jatim. Terlebih, kontribusi UMKM di Jatim mencapai 56,94% dari PDRB Jatim.
"Pemprov Jatim juga menyiapkan anggaran sekitar Rp454,26 miliar untuk penguatan kelembagaan, fasilitasi pemasaran, penguatan akses pembiayaan, penguatan produksi restrukturisasi usaha serta penguatan sumber daya manusia (SDM) KUKM," terangnya.
Terkait strategi penanganan pemulihan ekonomi di tengah COVID-19 di Jatim, Khofifah menjelaskan, bahwa terdapat berbagai program yang telah dikerjakan dan dilakukan secara sinergi dengan banyak pihak. Mulai dengan Bank Indonesia, OJK , Badan Pertanahan Nasional (BPN) serta berbagai instansi vertikal lainnya .
"Khusus penanganan pengendalian COVID-19, berbagai pendekatan telah kami lakukan, mulai kampung tangguh, gerakan bermasker secara terus menerus, operasi yustisi, penerapan PSBB, PPKM , PPKM Mikro sampai dengan saat ini vaksinasi," pungkasnya.
Orang nomor satu di Jatim itu menyampaikan langkah strategis dalam 'Percepatan Pemulihan Ekonomi dan Strategi Penanganan COVID-19' yang dilakukan di Jatim.
"Untuk mendorong keterlibatan semua elemen dalam mempercepat pemulihan ekonomi di masa pandemi COVID-19 diperlukan langkah strategis seorang pemimpin daerah," katanya dihadapan ratusan mahasiswa IPDN.
Baca juga: BMW 520i M Sport dan 530i Opulence Hadir di Surabaya, Yuk Intip Harganya
Khofifah mengibaratkan seorang pemimpin seperti tengah menahkodai kapal untuk mencapai sebuah tujuan dengan berlayar menerjang ombak dan angin. Untuk mengatasi kondisi tersebut, seorang pemimpin harus mampu mengetahui medan dan kondisi di wilayah dimana dirinya berada.
"Nahkoda kapal ibarat seorang pemimpin daerah yang harus mengetahui segala kondisi disetiap wilayahnya. Kapan seorang kepala daerah harus mengambil keputusan dan kebijakan ditengah pandemi COVID-19 yang berdampak terhadap 215 negara di dunia," ujar Khofifah.
Untuk mengatasinya, kata dia, Pemprov Jatim bersama Polda Jatim dan Kodam V Brawijaya membangun team work atau superteam yang didalamnya terdapat Gubernur, Kapolda dan Pangdam bersama sama bergotong royong mengendalikan kasus COVID-19 dan mempercepat pemulihan ekonomi.
Baca juga: Mobil Anak Bupati Brebes Nyaris Dirampas, Pelaku Ditembak Polisi
"Sektor yang diprioritaskan untuk Jatim Bangkit adalah pemulihan ekonomi, pembangunan manusia, penyediaan lapangan pekerjaan dan pengentasan kemiskinan di tengah pandemi COVID-19," ujarnya.
Pemprov Jatim terus berupaya, mendorong kebangkitan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang harus banyak dilibatkan peran sertanya secara lebih dominan. Kondisi tersebut telah terbukti menjadikan UMKM Jatim sebagai backbone perekonomian di Jatim. Terlebih, kontribusi UMKM di Jatim mencapai 56,94% dari PDRB Jatim.
"Pemprov Jatim juga menyiapkan anggaran sekitar Rp454,26 miliar untuk penguatan kelembagaan, fasilitasi pemasaran, penguatan akses pembiayaan, penguatan produksi restrukturisasi usaha serta penguatan sumber daya manusia (SDM) KUKM," terangnya.
Terkait strategi penanganan pemulihan ekonomi di tengah COVID-19 di Jatim, Khofifah menjelaskan, bahwa terdapat berbagai program yang telah dikerjakan dan dilakukan secara sinergi dengan banyak pihak. Mulai dengan Bank Indonesia, OJK , Badan Pertanahan Nasional (BPN) serta berbagai instansi vertikal lainnya .
"Khusus penanganan pengendalian COVID-19, berbagai pendekatan telah kami lakukan, mulai kampung tangguh, gerakan bermasker secara terus menerus, operasi yustisi, penerapan PSBB, PPKM , PPKM Mikro sampai dengan saat ini vaksinasi," pungkasnya.
(msd)